"Jadi kalian bertemu di malam saat Sebin diganggu oleh sesosok hantu di rumahmu, dan itu kondisinya roh-nya telah terpisah dari tubuhnya"
Untuk yang kelima kali, Kyuhyun kembali mengganti tisu untuk menutupi lubang hidung sambil mendengarkan sang kakak tertua, menuntaskan rangkuman dari penjelasan panjang lebar yang diutarakannya tadi seraya duduk di atas sofa pijat. Kepalanya masih cukup pening sehingga menghambatnya untuk berdiri.
"Kau membantunya membalaskan dendamnya terhadap keluarganya, dan selama itu juga dia sebenarnya selalu bersamamu bahkan saat kita ke pertanian waktu itu. Apa jangan-jangan dia yang Rose panggil tuan putri?"
"Hm"
"Ini benar-benar sulit dipercaya"
"Makanya aku malas memberitahu. Dulu saja aku selalu ditinggalkan diluar selagi kalian menjelajah atraksi rumah hantu karena takut aku akan menyadari jika ada hantu sebenarnya di dalam"
"Bukan itu" JiHye berbalik dan tanpa sadar menggigit ibu jarinya.
"... Ini tentang mereka. Mereka memutuskan untuk membiarkan pewaris asli tetap hidup tapi menyiksa batinnya berkali-kali agar dia tidak berani mengambil haknya. Aku sudah mendengar banyak rumor tentang buruknya keluarga itu tapi Seo MiRyung, dia yang paling berbahaya. Aku sempat bingung kenapa Appa memintaku berhati-hati dengannya tapi sekarang alasannya sungguh jelas"
"Meski begitu bukan berarti Seo MiRyung tidak memiliki kelemahan"
"Kau punya bukti dia telah membunuh kakaknya sendiri? Dan berkas asli yang menyebut Seohyun ahli waris sebenarnya dari Saebok?"
"Aku akan mendapatkannya. Kebetulan Seo MiRyung juga kesusahan mencari orang itu"
"Kau tau ada banyak yang perlu kucerna, bukan? Ditambah lagi kau tidak ada bedanya dengan saat masih sekolah. Selalu membuat masalah"
"Kuku itu bukan makanan"
"Padahal harusnya kita tidak akan bersinggungan sebanyak ini jika bukan karenamu. Jika kau tidak menceburkan diri ke dalam permasalahan keluarga mereka maka kita tidak akan ikut terancam begini. Ada harga yang harus kau bayar atas aksimu mengguncang Saebok dan Seo MiRyung. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti saat segalanya terungkap"
"Saat segalanya terungkap mereka semua akan berakhir ke balik jeruji"
"Sejak kapan kau percaya hal konyol begitu?"
"Tidak tau"
"Aku tanya padamu. Kau dan aku sama-sama tau hukum hanyalah mainan sekecil kelereng di tangan seseorang yang berkuasa. Menurutmu dengan menempatkannya ke penjara dia tidak akan bisa melakukan apapun?"
"Jangan tanya aku"
"Berhenti berpura-pura bodoh"
"Aku tau apa yang akan Noona katakan jadi tidak perlu diperjelas lagi"
"Membunuh tidak akan menyelesaikan suatu masalah. Renungkanlah. Aku tau sedikitpun tujuan akhirmu tidak berhubungan dengan penjara. Kau berusaha mengakhiri semuanya hingga benar-benar berhenti"
Kyuhyun menghela nafas panjang dan menyandarkan kepala pada kepalan tangannya di atas lengan sofa pijat. Rasanya malas harus terus menanggapi JiHye yang telah mengurungnya selama satu jam disini sejak kejadian tadi.
Terbesit pertanyaan dalam kepala tentang Seohyun. Dimana wanitanya itu sekarang? Apa dia juga mengalami introgasi seintens ini? Jika iya, begitu keluar Kyuhyun bersumpah akan mengamuk tidak peduli mereka saudarinya atau bukan.
Seohyun sudah terlalu sering ditekan sampai menimbulkan trauma tidak langsung yang membuatnya tidak berani mengambil inisiatif, apalagi jika harus menghadapi orang lain yang bertingkah bak seorang detektif. Tidak bisa. Kyuhyun harus keluar secepatnya dari sini dan membawanya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CATW
FanfictionIni kisah yang menceritakan kehidupan seorang pria yang hidup dalam keramaian dunia melebihi orang-orang pada umumnya. Dirinya mengetahui sepenggal kisah dari mulut ke mulut oleh mereka, para pemilik cerita yang tak lagi dapat bersuara. Dari semua k...