Chapter 24✨

397 60 18
                                    

Sret!

Sasaran kayu menyerupai tubuh orang dewasa itu seketika terbelah dua dan satu bagian jatuh ke tanah setelah sebuah pedang mengayun kuat dan cepat memberi tebasan yang kaya akan presisi.

Tuk!

"Bagus!" Seru seorang pria dengan kalung peluit di leher. "Itu latihan terakhir untuk hari ini. Selamat beristirahat"

"Nde. Terima kasih atas latihannya"

"Sampai jumpa minggu depan"

"Sampai jumpa" Kyuhyun membungkuk hormat kepada orang yang sudah menjadi pelatihnya sejak tiga hari yang lalu.

'Kupikir kau tidak benar-benar serius saat mengatakan akan belajar seni pedang'

"Memang tidak" Kyuhyun menjawab seraya mengelap keringat yang membuat tubuh besarnya basah kuyup.

'Jika tidak lantas apa yang kau lakukan selama latihan tiga hari berturut-turut?'

"Hanya mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang"

'Kau yakin?'

"Kenapa banyak tanya?"

'Kau sabuk hitam. Kenapa tidak teruskan bela dirimu yang dulu saja?'

"Karena aku bosan"

'Kalau begitu kenapa dari sekian banyak seni bela diri, kau memilih pedang?'

Kyuhyun menengadah meneguk tegukan terakhir air minum botolannya. "Karena terbesit begitu saja"

'Tapi—'

"Awalnya saat kubilang aku akan belajar pedang, kau tidak mengintrogasiku seperti ini"

Val menghela nafas panjang.

"Why are you doing it now?"

'Cause you look natural while swinging your sword'

"Isn't that good? The coach said the same too"

'That's the problem'

"I'm sorry?"

'You can't master something like this in a short time. It's not as easy as snipping your fingers'

"But I just did"

'Yeah, it's...'

"What?"

'Forget it. I was just having sort of delusional stuff while watching you practice. I was a bit on edge'

"Weird" Kyuhyun mendesah lalu membuang wajah. "Aku tau apa yang kau pikirkan"

Val mengernyit.

"Aku masih belum melupakan kejadian itu. Banyak hal terjadi dalam satu malam dan menurutmu otakku akan mudah saja mencerna segala hal walau seumur hidupku aku terbiasa melihat hantu? Mereka yang waktu itu semuanya berbeda"

'Apa kau sudah mencari tau bagaimana Atlas bisa mengenal kedua orang tuamu?'

"Who's Atlas?"

'That one-eye guy that approached you after the one-sided battle in which almost got you killed'

"Excuse me? The thing that was killed that night was a werewolf, not me"

'Nasibmu benar sangat buruk'

"Tutup saja mulutmu jika tidak mau menjelaskan"

'Apa yang Atlas katakan padamu?'

"Dia menawariku bergabung dengan kalian lalu aku menolak"

'Baguslah'

"Dia benar saat bilang kau akan merasa lega sebab aku menolak"

'Ya, dia tidak salah' Val berbaring menatap langit-langit gedung olahraga yang tinggi atas mereka. '... lagipula mustahil juga ada kenyataan yang meleset dari yang dia katakan'

CATWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang