1

10.9K 830 99
                                    

Hai... berhubung ini baru dan masih anget, coba klik bintang terlebih dahulu, wat nyemangatin aku.

Happy reading

...







Langit begitu gelap dengan suara petir yg begitu menggelegar, pintu kediaman Wang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit begitu gelap dengan suara petir yg begitu menggelegar, pintu kediaman Wang terbuka. Tuan dan nyonya Wang dengan mantel yg setengah basah membawa masuk seorang bocah yg tampak begitu kuyuh dan menyedihkan.

"Mulai sekarang, Zhan akan tinggal disini dengan paman dan bibi. Zhan jangan sedih lagi ya, nak. Sekarang kamilah keluargamu." Nyonya Wang mencoba memberi pengertian pada bocah malang tersebut. Xiao zhan kecil pun mengangguk, membuat tuan dan nyonya Wang bisa bernafas lega.

Nyonya Wang pun mengantarnya kekamar kosong yg berada dilantai atas dan berdekatan dengan kamar putra semata wayangnya, Wang yibo.

.
.
.

Xiao zhan bersembunyi dibalik dinding, bocah menyedihkan itu kembali menangis tanpa isakan saat mendengar perdebatan diruang tamu yg sedang membahasnya.

"Yibo! Bukankah kalian begitu akrab, lalu kenapa kau marah saat kami membawanya untuk tinggal disini, anak itu baru saja kehilangan orang tuanya, apa kau tidak kasihan padanya?"

"Aku kasihan padanya, tapi kenapa ayah mesti mengangkatnya menjadi anak." Bantah bocah yg berusia 12 tahun itu.

"Kalo kami tidak melakukan itu, maka Xiao zhan tidak bisa tinggal bersama kita, apa kau mau Xiao zhan tinggal dipanti asuhan dan hidup secara menyedihkan disana! Nak, tolong jangan egois, kami masih bisa menyayangi Xiao zhan tanpa berniat mengurangi kasih sayang kami padamu." Tuan Wang mencoba memberi pengertian.

"Terserah kalian, tapi aku tetap tidak mau menganggapnya sebagai adikku!" Wang yibo lantas meninggalkan ruangan tersebut setelah membanting kasar vas bunga ke lantai, tuan dan nyonya Wang hanya bisa mengelus dada melihat sikap keras kepala putranya itu.

"Ma... Zhan-zhan tidak mau tinggal disini, gege marah karna Zhan-zhan...hiks." gumamnya pelan dengan bibir kecilnya yg kini melengkung kebawah, Xiao zhan teramat sedih mengetahui penolakan dari bocah yg selama ini ia panggil dengan sebutan 'gege' tersebut.

.
.
.

Nyonya Wang membawa nampan berisi sarapan untuk Xiao zhan, wanita tersebut meletakkannya diatas nakas kemudian beranjak untuk membangunkannya.

"Sayang, bangun. Ini sudah pagi, ayo sarapan dulu." Ujar lembut seraya meletakkan tangannya untuk mengelus kepala anak tersebut. Namun, nyonya Wang terkesiap saat merasakan panas yg menjalar ditelapak tangannya.

I'm Sorry, I Luv U... ( End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang