2

5.4K 621 50
                                    

Happy reading

...


"Bibi maaf," cicit Zhan kecil menghampiri nyonya Wang yg sedang berada didapurnya.

"Kemarin aku tidak sengaja menjatuhkan kotak makanku hingga pecah." Ucapnya ragu-ragu, sambil menyodorkan kotak bekalnya yg telah rusak seperti yg dikatakannya. Nyonya Wang pun mengambil benda tersebut kemudian mengelus kepala bocah yg masih menunduk takut.

"Tidak apa-apa, ini hanya sebuah kotak makan, sayang. Kau tidak perlu takut bibi akan marah hanya karna ini, yg penting bukan Zhan yg jatuh." Suara nyonya Wang begitu lembut ia dengarkan, Zhan kecil pun lantas kembali tersenyum ketika apa yg ditakutkannya tidak terjadi.

"Terimakasih, bi." Ujarnya sumringah.

"Zhan?" Panggil nyonya Wang ketika bocah kecik itu hendak kembali kekamarnya.

"Ya, bi." Sahutnya.

"Boleh bibi bertanya?" Xiao zhan mengangguk.

"Apa disekolah ada yg membullymu? Kalo itu terjadi katakan pada bibi, agar bibi bisa mengadukannya pada pihak sekolah, supaya kau tidak diperlakukan seperti itu."

"T-tidak, bi. Semuanya sangat baik pada Zhan, bibi jangan berpikiran seperti itu." Bohongnya. Bukan tanpa alasan nyonya Wang bisa menerka seperti itu. Selama seminggu Xiao zhan masuk ke sekolah barunya, setiap hari ada saja hal-hal yg mengganjal hati wanita tersebut. Mulai dari lutut Xiao zhan yg terluka dan anak itu hanya mengatakan bahwa ia terjatuh ketika bermain, pakaian Xiao zhan yg begitu kotor ketika pulang sekolah, tas anak itu yg rusak, dan yg terakhir kotak bekalnya yg rusak, dan bocah itu mengatakan bahwa semua itu akibat kesalahannya ato kecerobohannya. Tapi menurut nyonya Wang, Xiao zhan bukanlah bocah sembrono semacam itu, makanya ia berani berasumsi demikian.

"Benarkah? Zhan tidak sedang menutupinya, kan?"

"Iya bibi. Zhan tidak mungkin menyembunyikannya kalo itu memang terjadi. Bibi tidak perlu khawatir ya."

"Baiklah, bibi percaya padamu. Oh iya, kalo kau akan kembali kekamarmu, tolong berikan ini pada Yibo, anak itu menaruh buku catatannya sembarangan, saat benda itu hilang ia malah sibuk mencarinya. Katakan padanya kalo pelayan tidak sengaja hampir membuangnya ke tong sampah tadi pagi."

"Baik, bi." Zhan pun membawa buku catatan tersebut.

Suara ketukan pintu menghentikan kegiatan Wang yibo dari acara bermain gamenya. Anak itu pun beranjak untuk membukanya.

"Ada apa?" Tanyanya dengan ekspresi wajah yg tak ramah.

"Ini-"

"Darimana kau mendapatkannya?" Tanya cepat setelah mengambil cepat benda yg diserahkan bocah oleh bocah tersebut.

"B-bibi yg memberikannya,"

"Apa kau membukanya?"

"Tidak, aku tidak berani membukanya." Xiao zhan mencicit, sungguh sekarang ia takut berhadapan dengan anak ini, meskipun terbilang tampan. Namun, wajah kaku tanpa senyuman itu sungguh tak sedap dipandang.

"Yasudah." Wang yibo langsung menutup kembali pintunya dengan cepat, dan Zhan hanya bisa mengelus dada setelahnya. Ia pun kembali kedalam kamar yg berada disebelahnya.

I'm Sorry, I Luv U... ( End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang