13

4.2K 494 50
                                    

Happy reading

***



Xiao zhan sedang fokus mendengar penjelasan dosen ketika ponselnya mulai bergetar.

Kau melewatkan jadwal pemeriksaanmu. Aku menunggumu diklinik hari ini.

Itu adalah pesan yg dikirim oleh Xuanlu untuk mengingatkan pemuda itu dengan pemeriksaan kehamilannya. Xiao zhan sungguh melupakan hal tersebut, dan setelah di ingatkan begitu ia malah menjadi bingung, pasalnya selama seminggu ini pria tersebut selalu menempeli, dan dia hanya bisa terbebas ketika jam kuliah saja. Lantas bagaimana caranya ia mencuri waktu untuk menemui Xuanlu.

Xiao zhan mengusap perutnya, meskipun tidak begitu terlihat tapi ia merasakan sesutu yg menonjol itu ketika ia mulai meraba area perutnya. "Dia sudah sekitar 16 minggu." Lirihnya, mengetahui hal tersebut Xiao zhan makin dilanda cemas, gegenya itu masih tinggal dengannya dan belum diketahui kapan pria itu akan pergi dari rumahnya, sebulan dua bulan ia masih bisa menyembunyikan kehamilannya ini, tapi kalo sudah diatas 6 bulan akan sangat sulit untuk melakukan hal itu. Apalagi Wang yibo begitu sangat menempelinya, mereka hanya berpisah jika sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.

"Kau mau kemana?" Tanya Yubin.

"Aku titip absen, ada sesuatu mendesak." Beritahunya sebelum meninggalkan kelas.

.
.
.

"Apa keluhan anda?" Tanya dokter Xuanlu ketika pria tersebut duduk dihadapannya.

"Aku kesini bukan untuk memeriksakan kesehatanku."

"Lantas?"

"Aku ingin anda menjelaskan perihal ini dokter Xuanlu?" Pria tersebut menyodor hasil laporan pemeriksaan atas nama Xiao zhan. Xuanlu terkesiap, bertanya-tanya bagaimana kertas tersebut bisa berada ditangannya.

"Kalo boleh aku tau, anda siapa? Dan apa hubungan anda dengan Xiao zhan?"

"Aku Wang yibo. Aku tidak tau bagaimana menjelaskan hubungan diantara kami berdua. Tapi aku sangat yakin bahwa janin yg dikandung Xiao zhan adalah milikku." Tegasnya.

"Bagaimana anda bisa menyimpulkannya seyakin itu?"

"Karna kami pernah melakukannya, meskipun itu hanya karna sebuah kecelakaan aku yakin itu adalah anakku."

"Bagaimana kalo itu bukan dari benih anda?" Xuanlu sengaja memprovokasinya. Wanita tersebut berasumsi bahwa pria dihadapannya ini hanya menginginkan bayi yg dikandung oleh Xiao zhan tanpa memedulikan bagaimana keadaan dari ibu yg mengandungnya. Maka dari itu ia tak akan membiarkan orang didepannya ini melakukan hal demikian pada Xiao zhan, pemuda yg sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"Anda jangan mengada-ngada! Xiao zhan hanya pernah melakukan itu sekali dan itu juga hanya denganku." Emosi Wang yibo mulai tersulut.

"Kalo anda merasa begitu yakin, kenapa anda menanyakannya pada saya, bukankah anda seharusnya menanyakan hal ini lansung pada orang tersebut. Aku hanya seorang dokter, dan aku tidak diperkenankan untuk mengetahui masalah pribadi pasienku."

"Aku kesini hanya ingin mengetahui, apa Xiao zhan benar-benar hamil ato tidak? Bukan hasil laporan tersebut anda yg menulisnya."

"Lalu apa yg tertera dalam lembar tersebut! Kau kira bisa menuliskan kebohongan didalamnya. Anda sungguh picik sekali. Kalo anda berniat untuk tidak bertanggung jawab, itu terserah anda. Tapi anda tidak boleh berniat untuk mengambil anak tersebut dari ibunya."

"Siapa yg tidak ingin bertanggung jawab, anda salah sangka dok." Wang yibo mulai memahami perihal sikap kurang bersahabat dari dokter wanita tersebut.

"Aku-" Wang yibo menghentikan apa yg akan diucapkannya ketika pintu berwarna coklat terbuka dan menampilkan siluet seseorang yg jadi topik utama kesalapahamannya dengan sang dokter.

"Xiao zhan." Pekik dokter itu sama terkejutnya, begitupun dengan Xiao zhan. Namun, yg lebih mengejutkan bagi pemuda tersebut ialah ketika melihat benda yg selama ini cari cari berada ditangan pria tersebut. Xiao zhan seolah tertangkap basah. Pria itu pasti sudah mengetahuinya dan itulah alasan pria tersebut bersikap begitu protektif padanya.

Pemuda itupun tak jadi masuk, ia memilih pergi meninggalkan klinik dokter Xuanlu. Entah kenapa ia merasa begitu kecewa, sangat amat kecewa. Ternyata semua kebaikan pria itu terhadapnya semata-mata karna mengetahui kehamilannya, Wang yibo mengetahui jika ia mengandung calon anak pria tersebut. Bukan karna sesuatu yg lain.

"Xiao zhan!" Panggil Wang yibo yg berusaha mengejar pemuda tersebut. Sedangkan Xuanlu, dokter itu pun ikut menyusul, ia juga merasa khawatir pada pemuda tersebut, meski ia tak mengetahui ada masalah apa diantara kedua orang itu.

"Xiao zhan, tunggu! Jangan berlari!" Teriak Wang yibo yg tak dipedulikan oleh pemuda tersebut.

"Xiao zhan! Dengarkan penjelasanku dulu!" Teriaknya lagi sambil berusaha mengejar pemuda tersebut.

"Tunggu!" Wang yibo pun berhasil meraih tangan pemuda tersebut.

"Jangan menghindar, dengarkan aku dulu. Kita bisa membicarakan ini terlebih dahulu. Jadi, kumohon dengarkan aku." Wang yibo menarik tangan Zhan membuat tubuh pemuda itu menabrak dirinya.

"Apa yg mau gege dengar, semuanya sudah jelas. Apalagi yg harus aku katakan. Sekarang lepaskan aku." Ia mengatakannya sambil menangis, perasaannya sungguh kacau dan emosi benar-benar tidak stabil dan hal itu yg membuat kedua obsidiannya basah oleh air mata.

" Ia mengatakannya sambil menangis, perasaannya sungguh kacau dan emosi benar-benar tidak stabil dan hal itu yg membuat kedua obsidiannya basah oleh air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan menangis, kau membuatku seolah olah aku sudah berbuat jahat padamu." Wang yibo mencoba menenangkan.

"Lalu apa? Gege sudah mengetahui kalo aku hamil, lalu apa lagi? Lepaskan aku! Aku tidak akan meminta gege untuk bertanggung jawab, ini adalah anakku dia hadir juga karna kesalahanku, gege tidak perlu repot-repot untuk mengasihaniku, jangan pedulikan aku. Itu adalah yg terbaik."

"Bagaimana kau bisa mengatakan hal semacan itu, kau sedang mengandung anakku, bagaimana bisa aku tidak memedulikannya."

"Lalu gege mau apa? Mengambil anak ini dariku? Ato gege ingin aku menggugurkannya-" tanpa diduga sebuah tamparan melayang diwajah Xiao zhan dan itu efektif membuat pemuda itu terdiam dan menghentikan ucapan ngawurnya, tapi Wang yibo menyesalinya setelah itu. Sungguh ia tak berencana untuk menyakiti Xiao zhannya, kata 'menggugurkan' yg terucap dari mulut pemuda itu memancingnya demikian.

"M-maaf, aku- ... bukan maksudku, aku sungguh tak sengaja. Aku-" lidah pria itu berubah keluh, ia memang tak pandai untuk berbicara ato menyampaikan perasaannya. Tapi tindakannya barusan membuatnya benar-benar kehabisan kata-kata.

"Gege jahat!!" Xiao zhan meninggalkannya setelah mengatakan hal tersebut. Wang yibo meruntuki kebodohannya. Ia sungguh ingi memotong tangannya sendiri karna sudah berani melayangkan tangan pada pemuda kelincinya itu.

"Xiao zhan,. Awass!!!" Teriakan Xuanlu yg berada dibelakangnya membuat Wang yibo membolakan matanya, ketika ia menangkap sosok pemuda tersebut berlari untuk menyebarangi jalan, sedangkan tidak begitu jauh darinya sebuah kendaraan dengan kecepatan tinggi mendekat ke arah pemuda tersebut. Wang yibo segera berlari dengan cepat untuk menarik tubuh pemuda yg lebih kecil itu kearahnya dan

Ckiiiiit.....
Mobil tersebut berusaha mengerem secara mendadak, mencoba menghindari kedua orang bodoh yg melintas didepannya.

"Xiao zhan!!!"





Tbc.

Sorry for typo.


I'm Sorry, I Luv U... ( End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang