5

5.4K 619 68
                                    

Happy reading

...

"Aku menyukaimu," ucap Vivian malu-malu, gadis tersebut memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Xiao zhan.

Pemuda itu tentu tak pernah menyangka, bahwa temannya itu akan mengatakan ini padanya.

"Maaf, tapi aku-"

"Kalo kau belum siap menerimaku sekarang, aku bisa menunggu sampai kau siap untuk itu." Vivian memotong kalimat yg akan diucapkan oleh Xiao zhan padanya.

"Vivian, aku tau kau gadis yg sangat baik, dan kau pantas mendapatkan laki-laki yg lebih baik, tentunya yg bisa memberikanmu cinta yg tulus, tapi laki-laki itu bukanlah aku, untuk saat ini dan kedepannya, aku hanya akan fokus pada pendidikanku, dan aku tidak pernah berpikiran untuk jatuh cinta pada siapapun."

"Zhan, sudah kubilang kalo aku bisa menunggumu."

"Tapi aku tidak ingin kau menunggu sesuatu yg sia sia, aku harap kau bisa mengerti." Ucapnya lugas, Xiao zhan tau perkataannya ini mungkin sangat menyakitkan dan tak berperasaan, tapi ia tidak ingin memberikan harapan palsu pada gadis tersebut.

"Zhan, apa kau tak merasa kalo semua ucapanmu itu sungguh keterlaluan? Aku mengumpulkan keberanianku untuk mengungkapkan perasaanku padamu. Tapi, kau dengan tak berperasaannya malah langsung menolakku tanpa mau memberiku kesempatan."

"Aku hanya ingin kau tidak semakin terluka nantinya, Vivian... aku akan menganggap kau tidak pernah mengatakan hal semacam ini, kita masih bisa berteman seperti sebelumnya. Aku tau kau tidak benar-benar jatuh cinta padaku, kau hanya merasa nyaman saja karna kedekatan kita ini."

"Zhan, tidak kusangka kau seegois ini, kau kira aku gadis seperti apa? Setelah penolakan yg kuterima, kau kira aku masih bisa berteman denganmu seperti tidak terjadi apa-apa diantara kita, itu tidak mungkin, kau sungguh jahat, aku membencimu, aku sungguh membencimu!" Gadis itupun pergi meninggalkan Xiao zhan sendiri ditaman.

Xiao zhan kembali ke dalam kelas, melihat bangku disebelahnya masih kosong, rupanya Vivian sudah pindah ke bangku yg lain. Ia yakin gadis itu pasti sangat membencinya, Xiao zhan pun hanya bisa pasrah, bulan bulan terakhirnya disekolah pasti tidak akan semenyenangkan seperti sebelumnya.

.
.
.

Xiao zhan berjalan memasuki kediaman Wang dengan lesu, rumah tersebut nampak lebih sepi, biasanya saat kembali pulang pemuda itu akan menemukan keberadaan sang bibi di ruang keluarga yg tengah menonton drama pavoritnya di TV, tapi ruangan tersebut kosong.

"Tuan sedang mencari nyonya Wang?" Tanya salah seorang pelayan padanya. Xiao zhan mengangguk.

"Nyonya dan tuan Wang siang tadi pergi ke luar kota, beliau tidak sempat menghubungi anda karna terburu-buru." Mengetahui itu dia jadi sedih, padahal saat ini dia sedang membutuhkan pelukan dari Wanita yg sudah ia anggap seperti ibu baginya.

"Apa bibi bilang akan pulang kapan?"

"Nyonya tidak mengatakannya." Mendengar itu ia pun langsung menuju kamarnya, merebahkan tubuhnya diatas kasur tanpa perlu membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Xiao zhan menoleh pada kalender yg tergantung didinding, dimana terdapat sebuah tanggal yg ia lingkari. 5 Oktober adalah hari ini, hari bahagia sekaligus hari yg menyedihkan untuknya. Karna kecelakaan naas itu terjadi akibat kedua orang tuanya yg hendak merayakan ulang tahunnya.

I'm Sorry, I Luv U... ( End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang