10

5.2K 567 73
                                    

Happy reading

***

"Kau akan langsung pulang? Kenapa buru-buru sekali?" Tanya Yubin teman satu jurusannya itu.

"Tidak, aku harus segera ke resto tempat kerjaku."

"Kau bekerja paruh waktu?"

"Mn. Kenapa?"

"Aneh, bukankah kau anggota keluarga Wang, yg ku tahu mereka sangat kaya, tapi kenapa kau harus repot repot bekerja paruh waktu? Seharusnya kau tinggal minta saja kalo kau kekurangan uang."

"Aku hanya anak angkat mereka, dan mereka sudah cukup baik padaku, apa salahnya kalo aku melakukan itu, lagipula mereka tidak berkewajiban untuk menanggung semua biaya hidupku."

" kau aneh, kalo aku jadi kau mungkin aku bisa lebih baik memanfaatkan kebaikan mereka."

"Aissh... jangan berpikiran seperti itu. Sudah, ah. Aku buru-buru." Xiao zhan pun menyudahi obrolannya dengan pemuda tersebut.

Sudah 1 minggu ini Xiao zhan bekerja disebuah restauran milik kenalan Xuanlu, Xiao zhan sungguh merasa beruntung, selama ia hidup selalu saja ada orang baik yg selalu mau menolongnya. Dari keluarga Wang dan kini pasangan suami istri tersebut yg sudah ia anggap seperti jiejie kandungnya itu. Wanita yg memiliki sifat lembut dan ramah tersebut sungguh banyak membantunya selama ia berada ditempat ini, dan ia tidak boleh menyia nyiakan kebaikan wanita tersebut, karena beberapa bulan lagi ia akan melahirkan dan menjadi orang tua tunggal dan itu semua pasti membutuhkan biaya yg cukup besar, meskipun dia memiliki cukup tabungan, dan uang bulanan yg selalu dikirim rutin oleh keluarga Wang. Namun, Xiao zhan tidak bisa untuk terus mengandalkan itu. Ia harus tetap mandiri untuk dirinya dan calon anaknya nanti.

.
.
.

"Kau beberapa hari disana, nak?" Tanya nyonya Wang pada sang putra yg kini sedang mengemas beberapa pakaiannya.

"Entahlah bu. Tapi kalo urusanku sudah selesai aku pasti akan langsung pulang."

"Tidak terasa kalian semua sudah besar, Xiao zhan pergi dari rumah ini dan kau walopun masih berada dirumah ini, tapi kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, ayah dan ibu jadi kesepian. Seandainya saja kau sudah menikah dan mempunyai anak, mungkin ibu dan ayah tidak akan seperti ini." Lirih nyonya Wang. Wang yibo hanya diam dan mengabaikannya. Menikah? Ia tak memiliki minat untuk itu saat pintu hatinya sudah tertutup rapat dan dikunci erat oleh seseorang yg kini membawa kunci tersebut menjauh darinya. Wang yibo hanya bisa menenggelamkan dirinya dalam banyaknya pekerjaan demi bisa mengistirahatkan sejenak pikirannya dari sang pemilik hati.

"Ibu jangan terlalu banyak berpikir, bukankah biasanya ibu sering pergi arisan dan menonton drama kesayangan ibu di TV, dan dirumah juga masih ada ayah dan beberapa Maid, ibu bisa mengobrol dengan mereka."

"Ibu malas ikut arisan, para ibu ibu sok asik itu selalu mengajak ibu berghibah dan menyombongkan anak dan cucu mereka, ibu kan jadi iri." Adunya.

Wang yibo hanya bisa menggeleng kepala menanggapi ucapan sang ibu, "yasudah bu, aku pergi dulu." Pamitnya.

"Oh, iya. Bukankah kau Yiling cukup dekat dengan Yunmeng. Sebaiknya kau menginap saja dirumah Xiao zhan, agar anak itu tidak sendirian dirumahnya, sebenarnya aku sangat tidak setuju membiarkan Zhan kembali kerumahnya dan tinggal seorang diri, kalo tiba-tiba ada perampok ato penculik bagaimana? Anak itu kan terlalu menggemaskan jadi aku sungguh mengkhawatirkannya."

I'm Sorry, I Luv U... ( End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang