"Sudah ya, gue mau tidur"
Adi senyum-senyum setelah mendengar respon darinya dan akhirnya pun dia pamit ke orangtuanya Nadia.
"Pamit ya tante om, biar Nadianya istirahat"
"Yasudah, terimakasih ya sudah kesini dan oleh-olehnya juga."
"Iya tante sama - sama, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Setelah Adinya beranjak keluar dari rumah Nadia, Nadia pun langsung pergi ke kamar dan menutup pintunya lalu menangis karena kehadirannya kembali di saat hati ini sudah tertutup tetapi masih ada sedikit harap namun tidak semudah itu caranya untuk membuka kembali hati ini dengan sepenuhnya seperti dulu disaat dia belum peka. Apalagi hatinya masih tersakiti oleh perbuatan Ryan yang tidak menyangka ia sudah ada yang mengisi hatinya.
"Gue masih sayang sama lo, tapi tak semudah itu caranya"
Apalagi ayah dan bunda Nadia memaksa untuk bersamanya kembali seperti dulu dan bahkan selesai kuliahnya bakal dijodohkan dengannya, sungguh berat sekali bagi Nadia berada disebuah pilihan tersebut.
"Apa yang harus gue lakukan, Nadia?" dia sungguh membuat pertanyaan pada dirinya sendiri hingga membiarkan air matanya jatuh deras tapi tidak bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA PILIHAN
Teen FictionSILAHKAN 🌼🌻🌸 __________________________________________ Nadia dan Adi memang telah bersahabatan lama dari mereka kecil, tetapi yang namanya persahabatan dengan lawan jenis tidak akan pernah lepas dari sebuah perasaan ingin untuk memiliki. Namun p...