Eps 15 TIDAK BERKUTIK

31 21 3
                                    

Setelah Caca menghapus igstorynya, Nadia beranjak dari ranjang tidurnya yang berwarna merah jambu menuju ke meja belajarnya untuk mengambil buku diary Nadia yang berkisah tentang semua perasaannya mulai untuk sahabat lamanya, orang baru dan Angel sama Caca yang selalu ada maupun mengerti apapun itu keadaannya. Malam ini, Nadia menuliskan perasaannya di diary tersebut pada lembaran baru karena perasaannya kini pertama kali merasakan dan berada di posisi ini. Maka dari itu, Nadia meletakkan tulisannya pada lembaran baru.

Dear My Love,

Hari ini aku senang tapi bimbang antara senang atau nangis karena sampai saat ini aku belum bisa memilih dan menentukannya sebab sikap dari sahabat lamaku itu sudah mulai peka dan membuka hati untukku yang sudah mulai perlahan untuk menutup rasaku yang dulu tak terjawab, kenapa aku menutup rasaku yang dulu? Karena aku menghargai orang baru yang sudah jelas akhirnya mau di bawa kemana. Hufftt ... apa yang harus aku lakukan? Apalagi ditambah dengan permintaan dari ayahku selepas lulus nanti bakal dijodohkan dengan sahabat lamaku, sedangkan aku dengannya lagi tidak baik-baik saja. Apakah cinta serumit ini ya? Antara restu dan perjuangan, keduanya saling menguat tetapi keduanya pun bisa membuat siapa saja berada di posisi tersakiti dan menyakiti.

Saat Nadia sedang menuliskan isi perasaannya di sebuah diarynya yang diberi judul pada covernya yaitu Memorable  and sweet , sedangkan Caca lagi membalas respon-respon dari orang-orang disosmednya karena ia baru memposting foto selfinya beberapa menit yang lalu. Selepas selesai, Nadia pun menutup buku diarynya itu dan diletakkan kembali ke tempat asalnya, dia pun membuka sosmed sebentar sambil scroll beranda instagramnya dan memberi like pada postingan terbaru dari Caca tadi, tidak sengaja melihat ada komentar dari Ryan di fotonya Caca.

"Ca, Ryan komentar foto lo ya?"

"Iya, gbl gbl gbl (gemesh banget loh) komennya."

"Ca, lo suka ya sama Ryan?"

"Hello Nadia, my bestie. Gue tipikal bukan makan teman, tapi kalau lo gak mau sama dia biar gue yang ambil. #candabestie"

Karena malam ini sudah jam 11, Nadia pun mematikan handphone lalu dia pergi ke toilet untuk membersihkan badan dulu sebelum tidur. Ritual Nadia sebelum tidur malam adalah bermaskeran sampai subuh, sedangkan ritual sahabatnya itu si Caca adalah bermaskeran dan sambil igstory mempromosikan jenis maskernya yang ia pakai setelah itu barulah ia tidur dan akhirnya mereka berdua pun tidur mematikan semua lampu dan hanya tersisa satu titik cahaya diatas meja boped disamping kepala Nadia.

Usai malam terbitlah pagi, mereka berdua sangat kompak bangun jam 5 subuh selepas itu, Nadia dulu yang mandi karena ia jika sudah di toilet bisa sampai 1jam sedangkan si Caca tidak terlalu lama. Selesai semua, ternyata Adi tidak jadi menjemput Nadia sebab dia sudah pergi dulu jam 4 pagi untuk menyelesaikan syutingnya di kampus Nadia. Nadia pun merasa lega akhirnya dia tidak jadi jemputnya, jadi ia pergi bareng sama Caca dengan mobil sedan modern berwarna merah milik Nadia sendiri.

Sesampai di kampus setelah memarkirkan mobilnya lalu mereka turun, tiba-tiba ...

"Nad, Nad, Nadia tunggu." disamperin Ryan setelah dia turun dari motornya.

Nadia dan Caca pun menoleh ke arahnya.

"Ryan, ada apa?" tanya Nadia.

"Nad, nanti temenin gue ke perpus ya?"

Nadia menoleh kearah Caca dan sahabatnya itu memberikan respon supportnya.

"Boleh tapi Angel dan Caca ikut gak?"

Ryan menoleh kearah Caca berdiri disamping Nadia.

"Boleh, ikut saja."

"Okey."

"Thanks ya."

Nadia membalasnya dengan senyum dan tiba-tiba Adi datang langsung menggapai tangan Nadia.

"Nad, gue minta maaf ya tadi gak jemput."

"Iya gak apa-apa kok, gue sama Caca."

Adi menoleh kearah Caca.

"Terimakasih ya Ca."

"Okey, gue kan sahabatnya." tutur Caca.

Adi memberanikan dirinya untuk mengatakan perasaannya didepan sahabat Nadia dan Ryan sekaligus.

"Gue sayang lo Nad."

Hari ini cerah tetapi mendung yang dirasakan Nadia, karena dia merasa berada di waktu yang salah mengapa harus dihadapkan dua pilihan seperti ini, sungguh membuat Nadia tidak berkutik didepannya dan melihat Ryan dengan wajah patah semangat dalam memperjuangkan dirinya tetapi Nadia masih yakin Ryan pasti bisa berjuang walaupun Nadia belum bisa melupakan rasa ke Adi karena melupakan itu bukan perkara yang mudah sebab melupakan itu sama dengan mengikhlaskan.

DUA PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang