*33* Jinn Salju

419 82 4
                                    

Petra, Gecko, Nirmala, Jayden, dan Janeva mendengar pembicaraan 3 orang pria. Yang tidak lain adalah Susanto dan 2 anak buahnya, yang berniat membunuh jinn gila itu duluan.

"Supaya kau bisa nyampah kill jinn gila itu kan? Steal kill. Susan, Susan.... Kau tidak pernah berubah.... Mau jadi apa kau?" - Petra berdiri di atas perisai Susanto.

"Kita ketahuan! Kabur!" - Susanto berniat kabur, tapi ditahan Nirmala dengan bulu sayapnya.

"Orang berjaket ojol itu bisa mengantar kami ke tebing dalam waktu 5 menit saja kan? Ojek ekspres." - tanya Petra.

"Bawa kami ke sana sekarang!" - pintah Nirmala.

"M....Mr. Smith.... Jangan biarkan mereka membawaku..." - pintah undead berjaket ojol itu.

"Cuih! Dia adalah bawahanku. Kalau aku bilang nggak, kalian mau apa?"

"Siapa yang minta persetujuan darimu, sampah?" - tanya Jayden tajam.

"Ka....kamu kan....!" - Susanto mengingat momen di mana Jayden menghancurkan 'anu'nya 3 tahun lalu.

"Kupersembahkan seutuhnya. Silahkan dipakai sesuka hati kalian, tuan dan nona." - Susanto mendorong anak buahnya yang berpakaian ojol dengan mudah. Bahkan Jayden sampai bingung sendiri.

"Pak Susantoooo!"

"ANTAR MEREKA KE ATAS TEBING! CEPAAAAT!"

"HIIII! IYA! IYAAAA!"

"Emmm.... Tunggu sebentar ya, aku siapkan kendaraanku dulu." - pinta ojol itu.

"Kendaraan?" - tanya Petra.

"Iya, nggak sampe semenit kok."

"Ya udah, cepetan!"

Ojol itu mengaktifkan mayanya dan kemudian muncul sebuah motor raksasa dikendarai oleh ojol itu.

"Terima kasih sudah menunggu. Super ojek siap mengantar anda ke tempat tujuan! Muat sampai 8 orang penumpang! Silahkan, silahkan!" - ucap ojol tersebut.

"Apa ini aman?" - tanya Petra sweatdrop.

"Tidak ada jalan lain yang lebih cepat kan?" - tanya Janeva mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh sambil berjalan naik ke motor raksasa itu.

"Ini berbahaya. Tidak ada kursi maupun sabuk pengaman." - ujar Petra saat sudah masuk.

"Benar. Kita bisa terlontar begitu ada tabrakan sedikit saja." - sambung Gecko.

"Nggak usah cemas. Lingkaran di bawah kaki kalian, aku menyebutnya lingkaran pusat gravitasi. Selama kalian ada di dalamnya kalian tidak akan dengan mudah terhempas keluar, karena gravitasi dalam lingkaran itu akan menahan tubuh kalian. Namun kalian bebas kok keluar dari situ." - jelas ojol itu, menjelaskan soal lingkaran hijau di pijakan mereka.

"Ribet amat. Bikinin aja kursi." - balas Petra ketus.

"Dulu P.Falcon memang masih pakai kursi dan sabuk pengaman. Tapi banyak diprotes karena penumpang jadi nggak bisa langsung loncat saat kendaraanku meledak atau hancur. Penumpangku 99,8% undead sih." - jelas ojol itu lagi.

"Bisa dimengerti." - jawab Petra dengan wajah datar.

"Oke, paham. Yaudah. Ayo berangkat." - jawab Gecko dengan wajah sama datarnya.

"Sabar, supaya lebih cepat, saya bikin jalan bebas hambatan dulu ya."

"Jalan bebas hambatan?"

Kemudian setelah itu muncul sinar yang membuat sebuah jalur untuk motor raksasa milik ojol tersebut. Lurus sampai ke tujuan.

"Queen" (BFD fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang