"Seharusnya sudah semua. Hei, kau bisa bergerak?" - tubuh Janeva yang awalnya merupakan kristal kembali ke wujud semula. Dia menghilangkan kristal yang melindungi Akhlis dan menghampirinya.
"Seharusnya—"
"Pulihkan saja lukamu. Aku yang akan membawamu. Soalnya nanti kau memperlambat kita." - Janeva menggendong Akhlis di punggungnya dan membawanya pergi menemui Jayden.
"Tapi kalau kau menggendongku begini sama saja kita melambat kan?!"
"Siapa bilang? Pegang erat-erat, aku gak bisa tau kalo kau jatuh." - pinta Janeva.
'Bentar..... Dia mau apa?' - Akhlis sudah memiliki firasat buruk, namun dia akhirnya melingkarkan kedua tangannya di leher Janeva dengan erat.
Sedetik setelah itu, Janeva langsung memanjat ke atas gedung dan berlari kembali menuju tempat Jayden dengan cepat. Dan ketika dia berlari, lariannya sangat amat cepat sampai tidak ada satupun jinn gila yang sadar bahwa dia lewat.
'Ini makhluk turbo atau apaan?!'
Rupanya memiliki tubuh yang kecil sangat bermanfaat.
"Keren kan biar aku kayak Yuji yang di anime jjk itu?! Pas dia bawa Nobara itu loh! Keren lah masa nggak?!" - sahut Janeva penuh semangat.
"Kau ngomongin apaan sih?!"
"Itu loh turbo Yuji!"
"..."
"Jay!!" - ketika sudah menemui Jayden, Janeva memanggil namanya.
"Habis dari mana kau?! Lama sekali! Kenapa juga kau tiba-tiba memutus telepon—" - Jayden berhenti bicara ketika melihat Janeva.
"Hei kenapa kau menggendong bocah itu?!"
"Dia terluka, dan kalo nunggu dia pulih bisa lama. Kalo dia langsung lari juga pasti lambat, jadi kubawa aja." - jawab Janeva seraya menurunkan Akhlis.
"Sebentar, sini! Kau gak terluka kan?! Kau gak bertemu siapa-siapa yang mencurigakan kan tadi?!" - Jayden langsung memeriksa Janeva di seluruh tubuhnya, memastikan tiada luka berat.
"A-aku baik-baik saja. Kenapa panik gitu?"
"Tidak. Jangan berpisah dariku lagi, pokoknya jangan jauh-jauh." - balas Jayden seraya menggenggam bahu Janeva.
"Hah? Kenapa sih? Ada apa?"
'Bocah tukang akting—!! Kau kan tau alasan kakakmu khawatir!' - perempatan imajiner muncul di kepala Akhlis, dan dia semakin kesal saat melihat Janeva tertawa meledek ketika menatap Akhlis.
"Eh bentar anjing siapa itu?" - Janeva melihat ada seekor anjing berbulu emas, anjing itu memakai memakai kalung dan pita berwarna biru keunguan.
'S-s-sebentar..... Kok rasanya anjingnya familiar ya?' - entah kenapa Janeva merinding.
"Aku gak tau, ketemu dia tadi dan dia lagi jatuh."
Sesaat setelah jawaban Jayden, anjing itu tampak meringis, dan Jayden sekaligus Janeva beserta Akhlis menyadarinya. Jayden mendekati anjing itu dan memeriksa kakinya.
"Hoo, rupanya kau terluka." - Jayden melihat ada luka gores di dekat kaki bagian depan anjing itu.
"Jangan manja. Ini hanya tergores. Kau akan baik-baik saja." - Jayden mengeluarkan sapu tangannya dari dalam jasnya, dan di saat itu Jaimerson berada di belakangnya dengan pedangnya di tangannya, bersiap menebas Jayden.
"..........!?" - keberadaan Jaimerson disadari oleh Jayden. Jayden melepas saputangannya untuk melemparnya ke wajah Jaimerson. Jayden menurunkan kepala Janeva, kemudian menendang Jaimerson.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Queen" (BFD fanfiction)
FanfictionDia hanyalah orang yang hidup sebagai 'bayang-bayang' orang lain, tapi akhirnya malah satu tim sama orang-orang yang otaknya sedeng?! (Born From Death webtoon fanfiction) Alur cerita dan karakter bukan milik saya, yang saya miliki hanyalah OC A/N :...