*53* Berhasil Kabur

369 68 5
                                    

Nampaknya Robin sudah kewalahan karena dikeroyok banyak orang. Dia mengeluarkan cahaya lagi dari tubuhnya. Lagi-lagi cahaya itu mengganggu pandangan mereka.

"Jay!"

"Petra!" - Lemon dan Nirmala berlari mendekati Jayden dan Petra.

"Elena!"

"Nirmala, menjauh!"

'Menyusahkan aja.' - gerutu Janeva seraya menggenggam pedang kristalnya di tangan kirinya. Dia menatapi Robin yang tampak dikelilingi bayangan hitam.

Robin & Rosie
Fusion art : Twilight

"Nirmala! Siapkan archangelmu!" - pintah Petra.

"Eh?"

"Tahukah kalian....? Semakin terang cahaya.... Semakin gelap pula bayangan." - ucap Robin seraya mengarahkan pedangnya ke atas di depan wajahnya.

"Sekarang!" - pintah Petra.

Nirmala baru saja mengeluarkan sayapnya, tiba-tiba terjadi ledakan besar di belakang mereka dan tampak ada makhluk raksasa dari batu (?).

"Anjir! Aku memang minta lampunya dinyalakan..... Tapi nggak segede itu juga kali." - ucap Petra mulai keringat dingin.

"Monster apa itu? Dari mana asalnya?" - tanya Lemon merinding.

"Hei, jerapah bersaudara. Mana yang kau pilih? Di depan kita ada pasukan assassin. Di belakang ada naga." - di depan mereka ada pasukan bayangan Rosie, dan di belakang ada naga dari si kepala penjaga.

"Kenapa harus memilih? Kalau bisa dua-duanya. Mau naga, penyihir, iblis, atau dewa sekalipun. Semuanya akan kuladeni!" - Jayden membentuk pedang es di sekelilingnya, dan menggigit perban di tangannya yang berdarah hebat.

"Kalian bisa melakukannya kan? Kalau bisa, aku akan urus Robin." - tanya Janeva.

Nirmala, Lemon, Petra, dan Jayden berhadapan dengan pasukan assassin bayangan itu. Petra ngesok (:v) dikira dirinya masih imba meski maya tersegel tau-tau langsung luka :v

"Jangan berani kau menyakiti Petra!" - Nirmala terbang dan menembak-nembak Robin dengan panahnya. Robin menangkis panah itu dengan pedangnya.

BUAK

Karena tidak memperhatikan sekitar saat terbang, raksasa itu memukul tubuhnya dan membuatnya jatuh hingga tulang-tulangnya patah.

"Nirmala!"

'Lupakan saja.... Memang aku harus turun tangan sendiri.' - Janeva menghela napas gusar. Seluruh tubuhnya berubah menjadi kristal.

Janeva
Paramaya : The Queen

Petra yang hendak menolong Nirmala pun lagi-lagi hampir terkena tembakan cahaya Robin yang berada di atas salah satu penjara. Serangan Robin berhenti ketika Janeva menamparnya hingga terjatuh dari atas penjara.

'Duh Nirmala..... Perhatikan sekitar dong.' - pikir Janeva masih gusar.

"Aku tau caramu, kau bisa menyerap cahaya kan? Melawanmu dengan mayaku tidak akan berguna." - tanya Robin seraya berlari kabur.

"Woi, berhenti!" - Janeva hendak mengejar Robin, namun dirinya langsung ditarik oleh kepala penjaga.

'Geh, ganggu!' - Janeva membentuk bunga kristal kecil di sekitar tubuhnya dan mengendalikan bunga itu untuk menyelinap masuk ke cela raksasa yang nampak seperti batu itu. Dia mengira dari naga tersebut terdapat cela, nyatanya tidak.

"Akhlis, kau bisa masuk ke dalam?! Kalau tidak, minimal buat cela atau apa gitu!" - pintah Janeva.

"Sudah kucoba- tidak bisa."

"Queen" (BFD fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang