*40* Jinn Angin pt. 2

357 64 4
                                    

"Hei, kalau mencabiknya jangan sampai merusak matanya. Itu bagianku." - pintah Zephyr.

"K*par*t kalian semua! Aku pasti akan membunuh kalian!" - rutuk Mario, dalam keadaan terluka.

'Abby.... Ethan.... Logan.... Maaf....'

"Bagaimana kalau mata kalian saja yang kucongkel dan kukasih ke tikus?!" - tanya Petra dan menebas jinn itu dengan pedang yang dilapisi api miliknya, dan mereka menghindar.

"Ka....kalian...."

"'Kenapa menyelamatkanku?'. Mau nanya gitu kan? Yah... Kita cuma lagi kurang kerjaan aja." - balas Gecko menggendong Mario pergi.

"Selesai." - ucap Janeva dan Jayden bersamaan. Janeva mengarahkan pedangnya dari samping untuk menebas leher Zephyr, sedangkan Jayden mengarahkan pedangnya dari atas untuk menebas Aeon.

Namun mereka tidak berhasil menyerang karena ada badai angin yang menyebabkan mereka semua terbawa angin.

"A....apa yang terjadi!? Badai ini lagi!?" - tanya Petra menahan dirinya dengan menancapkan kedua pedangnya di lantai.

"Nir, bukannya kau bilang Aeon nggak bisa menciptakan badai!!? Atau ini ulah Zephyr!?"

"Bukan! Angin ini berasal dari Gale!"

"Bab* itu! Aku dan Jane kan sudah memotong sayapnya! Bagaimana bisa...!?"

"Aku mengerti sekarang. Zephyr! Dia memiliki kemampuan menyembuhkan luka dan bisa regenerasi lukanya sendiri dengan cepat!" - Nirmala terbang menerjang Zephyr dan terbang lebih tinggi lagi bersamaan dengan Zephyr yang memakai sayapnya.

"Ini buruk! Kedua jinn itu bersama...! Menciptakan badai yang lebih mematikan!" - sahut Petra, mengacu pada Gale dan Aeon.

"Apa yang harus kita lakukan?! Bagaimana bisa membunuh mereka kalau maju saja nggak bisa!?" - tanya Gecko.

"Aaarrgh! Angin sialan!" - rutuk Mario, tangannya sampai terluka parah karena jinn itu.

"Bocil!"

Andre
Maya art : copycat

"A... Andre? Apa yang kau lakukan!?" - tanya Petra, karena Andre menciptakan angin juga di sekitar mereka.

"Menolong kalian!"

Badai angin itu berubah menjadi angin yang sejuk dan tidak membawa mereka lagi.

"Anginnya jadi sepoi-sepoi."

"Terima kasih eeng, pengendali angin terakhir! Kamu keren sekali!" - Gecko fangirling.

"Tidak. Ini cuma sementara. Janeva! Buat pelindung dari kristalmu!"

Janeva membentuk kristal dari dalam tanah dan mengelilingi mereka, membentuk satu ruang yang cukup untuk melindungi mereka.

"Aku meniru kekuatan angin Gale, tapi karena tidak cukup waktu, aku cuma bisa memanipulasi angin dalam jarak kurang lebih 3 meter saja. Nggak akan begitu berguna."

"Hmm, copy pastenya tercancel ya. Jadi cuma sebagian yang masuk. Kalau begitu, teruskan, donk!" - pintah Gecko.

"Kelamaan!"

"Oh, kamu nyadar toh?"

"Makannya, upgrade tuh speed wifimu."

"Aku serius, duo peak!" - Andre menabrakkan kening Petra dengan kening Gecko.

"Bersikaplah lebih serius! Kalau mereka tidak segera dihentikan korban akan semakin banyak!"

"Okey...."

"Queen" (BFD fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang