*48* Perang Berlanjut

377 65 15
                                    

"Berhenti....."

"Berhenti membantai anggota timku!" - teriak sang komandan yang dipanggil komandan Umbra seraya mengayunkan pisaunya, namun justru dia sendiri yang tangannya luka terkena pedang Petra.

"AAAARGH!"

"Kalian sendiri yang datang tiba-tiba dan berusaha membunuh kami. Kalian pikir kami akan tidur-tiduran saja di tanah menunggu dibacok?" - tanya Petra.

"Kalian mau tetap selamat, kami juga sama...." - Janeva bicara meski dengan lehernya yang masih terluka akibat pedang Jade.

"Kami hanya mempertahankan diri dan kalian anggap salah? Kalian tidak ada bedanya dengan sampah."

"Kalian memang tak tahu diri! Kalian undead tidak akan ada tanpa D.E.A.D.! Tapi kalian malah menggigit tangan orang yang telah memberi kalian kesempatan kedua untuk hidup! Kalian semua pengkhianat kotor!"

"Kalian yang mengkhianati kami, GBLK! Memang kau kira diantara kita ada yang mau dibangkitkan jadi undead!? Emang kau kira kita yang pilih hidup begini!? Perang, bertarung, mempertaruhkan nyawa?! D.E.A.D. yang seenaknya ambil jasad kita, membangkitkan dan memaksa bertarung! Lalu saat kalian menganggap kita membuat kesalahan, tanpa peduli atau menyelidiki faktanya kalian langsung membuang kami semudah itu! Keluarga kami semua hancur segitu mudahnya, berburu jinn gila untuk hidup atau hidup untuk berburu, menghakimi seenaknya padahal sesama manusia— manusia memang makhluk paling kejam." - Janeva kembali bangun dan menggenggam pedangnya dengan erat.

"Begitu rupanya..... Ternyata memang tidak bisa kalau tak pakai kekerasan. Baiklah kalau itu mau kalian. Athena..... Selesaikan!" - pintah Umbra, dengan terlihat air mata di matanya karena helmnya yang sedikit pecah.

"Baik!" - entah apa yang terjadi, saat Jade memasang kuda-kuda, matanya bersinar.

"Apapun rencananya, aku akan menghentikannya!" - Jayden mengayunkan pedangnya lagi.

JRASH

Namun sebelum Jayden berhasil melukai Jade, justru malah Jade yang sudah menusuk tangannya duluan. Jaimerson sampai terbelalak dengan apa yang baru saja dilihatnya.

"Jerapah!" - sahut Petra. Surya juga kaget melihatnya.

"Hmm, masih kuat menggenggam pedang rupanya."

'Apa.... Yang terjadi barusan!?'

"Bagaimana kalau begini?" - Jade menyobek sekujur tangan Jayden dengan pedangnya hingga Jayden tidak bisa menggenggam pedangnya lagi.

"AAAAARGH!"

"Semakin kau memberontak, maka akan semakin panjang penderitaan yang kau rasakan nak."

'Apa-apaan—kakak—'"!!!" - Janeva langsung melesat ke belakang Jade dan mengincar kepalanya.

'Duh aku jadi anak durhaka ga nih kalo begini—'

Dan yang terjadi adalah pedangnya terlepas dari tangannya karena Jade.

Namun Janeva tidak sedikitpun merasa kaget, dia langsung menendang leher Jade dari depan dan mengunci lehernya dengan kakinya. Lagi-lagi Jade bergerak lebih cepat dan menusuk pinggang Janeva hingga menembus ke sisi lainnya.

"Bocah!"

'Apa-apaan.... Gerakan itu?' - ini di luar perkiraan Janeva. Pedangnya pun juga mulai menyobek pinggangnya.

"AGH—" - perlahan pedangnya hampir membelah seluruh badannya, namun Akhlis menahan pedangnya dan menarik Janeva lepas dari pedangnya.

"Surya!"

"Queen" (BFD fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang