"Jane." - Janeva menoleh ke arah Jayden ketika namanya dipanggil.
"Kenapa Jaimerson tidak membunuhmu?"
'Aduh pertanyaannya sensitif banget—'
"Benar juga! Setelah diingat-ingat, dia sama sekali tidak berniat membunuhmu. Jangankan itu— dia malah menyelamatkanmu kan?" - tanya Lemon yang ikut sadar.
"Benar..... Aku sempat menyadarinya beberapa kali, Jaimerson selalu menahan diri saat melawanmu." - sambung Andre.
'Mereka bahas apa?' - tanya Flora dalam hati. Karena masih berada di benteng untuk berlindung, mereka belum bisa kembali ke markas Phantasma.
"Dasar kepo." - balas Janeva dingin dengan wajah tanpa emosi.
BUAGH
"GYAAAAH!" - berakhirlah wajahnya ditinju oleh Jayden.
"Kalau wajahku sampai jadi gepeng kupastikan wajahmu juga gepeng!"
"Makannya jawab yang bener, bocah. Kau mau kusantet hah?" - ancam Jayden seraya mengangkat Janeva dengan entengnya.
"Memangnya kenapa kalau kau tau?! Emangnya penting apa?!"
"Penting lah, bagaimana kalau suatu saat aku tidak bersamamu dan dia membunuhmu?!" - Jayden mengguncang-guncang tubuh Janeva.
"KAKAKKK STOPPPP PUSIINGG!"
'Eh lah—'
'K-K-K-K-KAKAK?!' - mendengar bagaimana Janeva memanggil Jayden, Flora seketika menyadari apa hubungan mereka berdua.
Setelah dilihat-lihat, itu masuk akal.
Wajah Janeva dan Jayden sekilas mirip, dan mata mereka bahkan sudah melebihi kata mirip, bisa dibilang hampir sama percis.
Meski warna rambut mereka berbeda, tapi jika dilihat dari samping, wajah mereka bahkan bisa sekilas dilihat sama.
Jayden juga sangat amat protektif terhadap Janeva bahkan untuk hal sepele, dan Janeva juga selalu menempel dengan Jayden.
Tapi......
Mereka malah lebih terlihat seperti ayah dan anak! Bukan adik kakak!! Siapapun yang melihat pasti mengira mereka ayah dan anak!
"Ehm.... A-aku mau tanya.... Untuk Janeva dan kak Jay." - ucap Flora.
"Apa?"
"Berapa umur kalian?"
"33 tahun."
"29 tahun."
"Maksudnya umur fisik."
"26 tahun."
"13 tahun."
'Dimengerti.'
'Jadi Jane yang paling lama sudah menjadi undead di sini? Ngeri juga kalau denger anak 13 tahun ternyata udah umur 29 tahun.: - pikir Lemon.
"Eh kau belum jawab pertanyaanku, bocah!" - Jayden memgguncangkan tubuh Janeva semakin keras.
"EEKKHHH STOOOPP!"
"Gak mau dihentikan?" - tanya Lemon.
"Skip, biarin aja." - jawab Andre cuek.
"Duh, iya iya aku cerita dah! Turunin aku!" - sahut Janeva.
"Oke."
BRUAK
Namun bukannya diturunkan dengan lembut, Janeva justru dibanting ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Queen" (BFD fanfiction)
FanfictionDia hanyalah orang yang hidup sebagai 'bayang-bayang' orang lain, tapi akhirnya malah satu tim sama orang-orang yang otaknya sedeng?! (Born From Death webtoon fanfiction) Alur cerita dan karakter bukan milik saya, yang saya miliki hanyalah OC A/N :...