Throwback*
"Hei, Juli."
"Apa lagi?" - tanya Julianne dengan wajah yang entah-kenapa-bahagia.
"Kakak dimarahi..... kakek, memang napa?" - tanya Janeva dengan polosnya sambil menunjuk kearah gudang.
"Oh, i-itu ..." - dan akhirnya karena tak tahan lagi Julianne tertawa keras. Janeva memiringkan kepalanya karena bingung.
"Yah, kemarin aku kurung dia di gudang dan menceritakan tentang 'pembalasan dendam manekin', kalau manekin itu sebenarnya hidup namun terkena kutukan dan gak bisa gerak, namun suatu saat kutukannya akan lepas dan balas dendam pada Jay karena menjadikan mereka sebagai samsak tinju." - jawab Julianne, masih tertawa seolah tak ada hari esok.
"Lalu ...?"
"Saat latihan dengan ayah, dia tidak mau memukulnya karena masih percaya dengan ceritanya dan akhirnya dimarahi, seperti yang kau lihat."
"Perasaan.... manekin hidup.... nggak ada deh ..." - gumam Janeva. Kemudian kedua pundaknya digenggam oleh kedua tangan Julianne.
"Benar sekali. Kakakmu terlalu bodoh dan justru percaya yang begituan dan sekarang dia jadi takut dengan manekin." - Julianne tersenyum penuh kebahagiaan.
"Kenapa tidak..... aku juga supaya Jayden tidak takut? Kan aku..... menemaninya."
"Gak! Kalo kau didalem jadi gak seru. Karena kau tidak takut dengan hal mistis. Jadi mendingan Jay aja yang di dalem. Aku jamin dia jadi trauma dengan manekin."
'Pembullyan keponakan sendiri ...?'
Malam harinya ...
"HAAAAH??!!!!" - teriak Jayden kaget saat mendengar ucapan Julianne.
"Yap, kau dengar aku. Sekarang kau dikurung lagi. Kali ini Jane temani." - jawab Julianne bangga dan mendorong kakak beradik itu ke dalam gudang. Kemudian dikunci.
"Heiii keluarkan aku! Aku sudah janji gak akan mukul manekin lagi!" - pintah Jayden dan menggedor-gedor pintu dengan keras. Sedangkan Janeva berdiri dengan tenang dan santuy.
"Santai saja sih ... Manekin..... gak ada hantu." - karena pernyataan Janeva terdengar pula tawa Julianne dari luar.
"Kutukan itu hantunyaaa!!!!"
"Kan.... pintu belakang.... gak kunci. Susah amat...." - ujar Janeva dan berjalan melewati manekin-manekin itu.
"Hei tunggu aku!" - pintah Jayden dan langsung menggenggam tangan Janeva dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Queen" (BFD fanfiction)
FanficDia hanyalah orang yang hidup sebagai 'bayang-bayang' orang lain, tapi akhirnya malah satu tim sama orang-orang yang otaknya sedeng?! (Born From Death webtoon fanfiction) Alur cerita dan karakter bukan milik saya, yang saya miliki hanyalah OC A/N :...