"So what! Teng Teng Teng Tereng "
Panggung megah dengan ratusan ribu penonton memenuhi stadion gelora bung karno. Lampu menyorot pada tujuh orang yang tengah berdiri di atas panggung.
"Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, BTS."
Fanchat terus terdengar. Para fans bawa army bomb ditangan lantas membuat gelombang warna ungu yang indah.
"Aaaa Jimin! Saranghae."
"Taehyung-ssi. I Love You!"
Tidak luput Rose dan Andin terus meneriakki bias mereka. Keduanya bagaikan orang kesurupan saking senangnya. Bahkan air mata Rose sudah seperti gelombang tsunami yang siap menyapu seluruh daratan di muka bumi. Veedan di sebelah kanan Rose sampai geleng kepala karena tingkah istrinya.
Beberapa saat kemudian, para idol itu melakukan speech dimulai dari Seokjin di sebelah paling kiri lantas diakhiri oleh Taehyung. Tatkala Kim Taehyung selesai bicara, melalui pita suaranya yang menggelegar seperti guntur di tengah badai, Rose dengan lantang berteriak.
"Taehyung! Kamu mau enggak jadi bapak dari anakku!" Tetapi suaranya tetap tidak akan terdengar oleh sang idol.
Kendati Taehyung tidak mendengar teriakan Rose karena teredam oleh banyaknya teriakan manusia di sana, berbeda dengan Veedan yang total mendengar sampai gendang telinga dia seakan mau pecah. Mulut lelaki itu terbuka lebar.
"Bun, kamu mau ganti papanya dek Veero ke cowok itu?" Veedan tunjuk eksistensi Taehyung di panggung.
Yoga di samping kiri Rose terbahak. Bos Veedan mukanya sudah merah padam. Memang bos Veedan tidak bisa membedakan mana guyonan dan keseriusan. Andin di sebelah Yoga ikutan tertawa karena melihat ekspresi sedih Veedan yang tengah diabaikan oleh Rose.
"Bos kamu bener-bener kocak deh yang." Bisik Andin pada Yoga. Yoga mengangguk.
"Bukan kocak lagi. Goblok dia." Kata Yoga menegaskan.
Rose seperti terhipnotis. Intinya itu, semua omelan mas Veedan tak lagi dia hiraukan. Fokus cuma satu pada Kim Taehyung seorang. Sementara Veedan sudah pundung. Silangkan kedua tangan di depan dada seraya membesengutkan wajahnya. Enak saja mau ganti-ganti bapak. Veedan yang berusaha, orang lain yang mau diaku-akuin jadi bapak.
Tibalah saat para member sedang berganti pakaian dan disetelkan VCR. Rose mengambil botol airnya dan meneguk dengan nikmat. Sorot matanya terpaku pada Veedan yang memasang wajah kecut.
Rose menoleh. "Kamu kenapa sih mas? Kecut amat mukanya." Tanya Rose.
Veedan gantian mengabaikan. Tapi dorongan untuk menjawab tetap tak terelakkan. "Enggak papa." Singkat, padat, dan jelas.
"Army!" BTS kembali ke panggung, menyita seluruh perhatian. "We love you."
"Love you too, oppa!" Teriak Rose detik itu juga. Rose memaku atensi pada Veedan sesaat kemudian."Mas, ganteng banget mereka. Astaga."
Decakan lidah Veedan terdengar di telinga Rose, tapi samar-samar. "Ck, tau gitu dulu aku ikut audisi aja biar jadi idol." Gerutu Veedan.
"Enggak ada audisi idol buat bapak bapak mas." Ucap Rose menimpali.
Memang agaknya mulut Veedan itu sepedas cabai rawit, tapi masih ada yang sepedas cabai setan. Siapa lagi kalau bukan mulut istrinya. Meledak sudah perasannya. Mohon maaf jika sudah menyakut istrinya, Veedan itu sangat sensitif.
"Kampret Kim Taehyung. Awas aja, akan aku saingi ketampananmu itu wahai ferguso." Lirih Veedan sambil menatap tajam ke arah sang idola istrinya, Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Fajar[✓]
Teen FictionVeedan Arfajar (36 Tahun) secara paksa dinikahkan dengan cucu sahabat kakeknya bernama Roseani Senjakala (27 Tahun). Hal itu dikarenakan Veedan tidak segera bawa wanita ke rumah untuk dipinang. Keluarga besar Veedan sampai sering menjuluki Veedan...