Seokjin dan Jungkook pun tiba di rumah. Jungkook terlihat sangat takut saat hendak menghadapi Papanya. Seokjin yang mengerti ekspresi ketakutan Jungkook pun berusaha menenangkan dengan memberikan bisikan "Kook, Kookie ngga perlu takut, ada Hyung disini. Hyung bakal lindungin Kookie."
Mendengar bisikan dari Seokjin, akhirnya Jungkook menarik nafas dan membuangnya perlahan, untuk menghilangkan rasa gugupnya."Darimana saja kalian? Apa lupa jika punya rumah?"-Papa
"Pa, Jungkook sedang sakit. Apa Papa tidak pernah memperhatikan Jungkook? Kenapa Papa sangat egois?"- Seokjin
"Kamu ngapain membela adikmu ini. Adikmu itu Papa berikan perintah untuk belajar, biar dia itu jadi anak yang sukses." -Papa
"Tapi, apa Papa tahu seberat apa penderitaan Jungkook dengan setiap tekanan yang Papa berikan? Apa Papa tidak berpikir itu sudah keterlaluan? Seokjin udah berusaha diam. Tapi ternyata, Papa malah makin parah menekan Jungkook untuk selalu menaati setiap perintah Papa." -Seokjin
"Cukup. Cukup, Kim Seokjin. Berhenti membela adikmu ini. Karena adikmu ini, kamu jadi berani melawan Papa, kan? Kamu jadi anak yang kurang ajar pasti karena adikmu ini menyuruh kamu melakukan itu kan?" Tekan Papa Seokjin sembari menunjuk ke arah Jungkook.
Papa pun mendekat ke arah Jungkook dan menarik tangan Jungkook untuk diberi hukuman. Ia menarik tangan Jungkook dengan kasar. Ia hendak memukul Jungkook namun tangannya dihentikan oleh Seokjin.
"Papa cukup. Seokjin muak dengan semua ini. Cukup sampai disini Papa sakitin Kookie. Seokjin akan bawa Kookie pergi dari rumah ini. Jangan salahkan Seokjin kalau nantinya Papa menyesal." Tekan Seokjin dengan nada meninggi.
"Ayo, Kook, kita pergi dari rumah ini. Biarkan Papa merenungi kesalahannya."- Seokjin
"A-Ani, Hyung. Kookie tidak apa-apa. Kookie sudah terbiasa diperlakukan seperti ini. Kookie tidak masalah. Kookie tahu Papa melakukan itu semua karena Papa sayang Kookie. Jadi, sebisa mungkin Kookie akan menuruti perkataan Papa. Aku mohon Hyung."
"Kook, kamu ngga bisa seperti ini terus. Itu hanya akan menyakiti kamu lagi dan lagi."
"Tidak, Hyung. Kookie tidak apa-apa. Percayalah."
"Baiklah kalau itu mau kamu. Ayo ke kamar, Hyung antar. Dan berjanji sama Hyung, kalau kamu udah merasa capek sama semuanya bilang sama Hyung. Hyung akan bawa kamu pergi dari sini. Rumah ini udah ngga sehat Kook."
"Ne, Hyung. Kookie janji. Kajja antar Kookie ke kamar." Balas Jungkook dengan senyuman manisnya.
----
Setibanya di kamar, Seokjin langsung menyuruh Jungkook untuk istirahat. Jungkook pun menurut dengan perintah yang diberikan Hyungnya itu. Karena ia juga merasa tubuhnya masih sangat lemas.
"Cah, tidurlah. Hyung akan menjagamu disini.""Terima kasih banyak, Hyung. Seokjin Hyung memang Hyung terbaik untuk Kookie."
Tak butuh waktu yang lama, Jungkook pun akhirnya terlelap. Seokjin memutuskan untuk duduk di samping tempat tidur Kookie. Ia terus menatap wajah damai sang Adik. Ia sangat tak mengira Papanya sekarang berubah sekali. Dan ia tidak mengerti kenapa Papanya sangat jahat dengan Kookie. Itu adalah pertanyaan yang dari dulu belum Seokjin temukan jawabannya. Ia juga sangat salut pada Kookie. Kenapa Kookie hatinya sebaik malaikat? Sudah disakiti habis-habisan tapi tetap memberi maaf habis-habisan juga. Dengan alasan karena Papa menyayangi Kookie. Padahal, jika Papa sayang Kookie pasti tidak akan sekasar itu dan se protektif itu.
Seokjin selalu berjanji untuk menuruti perintah dokter yang merawat Kookie. Seokjin sangat tidak ingin jika Kookie menderita luka batin yang lebih dalam lagi. Karena, dokternya juga berkata kalau luka batinnya sudah teramat dalam, itu bisa membuat Jungkook bertindak nekat. Dan hal yang lebih parahnya lagi, Jungkook bisa saja menderita DID atau munculnya kepribadian dari dirinya yang lain.
Fun Fact : Katanya, jika kita sudah terlalu tertekan misalnya perihal suasana rumah tidak harmonis, disitulah ada kepribadian kita yang lain akan muncul. Dan sering disebut sebagai Kepribadian Ganda. Bahkan bukan hanya dua kepribadian aja, bisa lebih dari dua. Tapi, ngga semua yang punya luka batin bisa mengidap Kepribadian Ganda kok.
Heelooo maaf baru bisa update :(
Kalau dipikir pikir udah hiatus lama banget yaa ff ini :( maafkaann akuuu.
Next , bakal lebih sering update yaaa! Maybe, seminggu sekali hehe.
Serius kadang tuh perlu rest buat mikirin alurnya :(
Semoga tetep sukaaa yaaahh
Janlup vommentnyaaa🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ONE DAY 🌼 [ JINKOOK ] - SLOW UP
FanfictionKebahagiaan itu apa? Bagaimana merasakannya? Apakah senikmat makanan yang berbahan pisang? Ayolah, aku ingin merasakan apa itu kebahagiaan. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya senyum tanpa rasa sakit dan bagaimana rasanya luka yang terobati. -Jun...