JUST ONE DAY 🌼 [ JINKOOK ] - SLOW UP

CHAPTER 2

Baca ini sambil dengarkan lagu Lost Stars- Jungkook BTS Cover.

Jungkook yang baru saja tiba di rumahnya langsung segera menyapa ayahnya Jeon Yoongi. " Maaf, pa. Jungkook pulang agak telat. Jungkook memang selalu mampir di sebuah cafe setelah sekolah."
Tanpa menjawab sepatah katapun ayahnya hanya melirik Jungkook dengan tatapan yang sangat dingin. Lantas membuat pria imut itu merasa bingung apa yang salah dengan dirinya sehingga papanya begitu membencinya. Apa yang harus ia perbuat agar ayahnya bisa mengerti sedikit tentang dirinya. Jungkook hanya terdiam dengan tatapan sang papa, dan setelah papanya pergi Jungkook duduk di sebuah sofa tepatnya di ruang keluarga.

Jungkook tanpa terasa meneteskan air matanya begitu saja, tanpa diundang sekalipun. Ia merasa hidupnya tidak dihargai lantaran ayahnya yang sungguh egois dan hanya berbagi kasih sayang dengan kakaknya Seokjin. Jungkook menghela nafas sambil menunduk dan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa yang akan papanya lakukan selanjutnya. Apa yang akan Jungkook lakukan agar papanya tidak lagi jahat terhadapnya.

Malam pun tiba.
Jungkook berjalan jalan di taman belakang rumahnya. Jungkook ingin melihat bintang nan jauh disana. Ia ingin meraihnya tapi apalah daya dia hanya manusia biasa. Saat ia merasa hampa dan kesepian ia selalu menuju taman dan melihat bintang di angkasa.
Jungkook duduk di sebuah ayunan sambil menatap ke atas, tepatnya menatap bintang-bintang sambil sedikit bersenandung.

But are we all lost stars

Trying to light up the dark.

Jungkook memberhentikan senandungnya, terdengar suara dari belakang memanggil namanya. Suara itu adalah suara milik Hyungnya Seokjin. Seokjin menghampiri Jungkook dan bertanya apakah semuanya baik-baik saja.
Adiknya yang imut itu pun menjawab sambil tersenyum kecil " Everything is alright. "
Namun sebenarnya jauh dilubuk hatinya yang paling dalam ia menyimpan berjuta-juta luka yang teramat menyakitkan baginya.
Yang teramat pahit dan menyiksa.
Ya, dibalik senyumannya yang manis sebenarnya tersimpan bejuta-juta tangis.