eight

2K 155 6
                                    

"Jennie sini!!" panggil Jaemin

Hyunjin dan Yeonjun yang sedang berjalan beriringan sontak ikut berhenti ketika mendengar Jaemin memanggil nama Jennie.

Mereka menatap Jaemin yang terlihat excited itu lalu Hyunjin menatap Yeonjun dengan tatapan bertanya, yang ditatap hanya mengangkat bahu acuh.

Jennie yang merasa dipanggil pun berjalan sedikit cepat menghampiri Jaemin, Hyunjin dan Yeonjun

"pagi Na, pagi Jin, pagi Jun" sapa Jennie pada tiga pemuda di depannya ini

"pagi juga Jennie ku yang cantik" balas Hyunjin tersenyum 

Jaemin menggeplak bibir Hyunjin "masih pagi, ga usah ngardus lo"

"pagi juga" Yeonjun hanya menampilkan senyum tipisnya

"kok gak bilang sih ada kelas siang? Kan bisa berangkat bareng" tanya Jaemin lalu menyerahkan ponsel keluaran terbaru itu ke arah Jennie "nih hp lo"

Jennie menerimanya lalu memasukkan nya ke saku celana jeans yang ia kenakan "gimana mau ngasi tau kan hp gue ada di lo"

"oh iya lupa hehe"

"bawa mobil sendiri? Kenapa gak bareng kak Jaehyun aja?"

"dia masih mandi tadi, kalo nungguin bisa-bisa gue telat"

Pemandangan di depannya ini tak luput dari perhatian Hyunjin dan Yeonjun yang menatap aneh dua manusia di depannya ini.

"berangkat bareng?? Hayoloh Jaem lo ada apa sama Jennie?" goda Hyunjin pada Jaemin

"o-oh itu gue sekalian pengen ketemu kak Jaehyun ada perlu dikit, kalo tau Jennie ada kelas siang kan bisa berangkat bareng gitu" Jaemin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"kok hp lo bisa sama Jaemin, Jen?" kali ini Yeonjun yang bertanya pada Jennie

"ketinggalan pas gue balikin buku" jawab Jennie

Merasa tak puas atas jawaban Jennie, jiwa kepo Hyunjin semakin meronta-ronta.
Sedangkan Yeonjun mengangguk saja, dia orangnya bodoamat.

Baru saja ingin melontarkan pertanyaan lagi, tiba-tiba seorang perempuan menghampiri mereka dan menarik kasar tangan Jennie membuat Jaemin, Hyunjin, Yeonjun terkejut.

"bisa gak sih lo stop deketin pacar gue!? Gak malu apa gue ini kakak tingkat lo, Jen" perempuan cantik bergigi kelinci itu meninggikan intonasi suaranya

Jennie menghempaskan cengkramannya lalu menatap perempuan yang ia kenal ini "gue gak ada niatan buat deket sama cowo lo ya kak Nay, dia kali yang deketin gue" jawab Jennie santai

Nayeon menatap tajam Jennie "cih! Udah gue duga lo pasti gak bakal ngeles. Intinya gara-gara lo sekarang Mingyu jadi gak peduli sama gue!"

Orang-orang kini sudah menatap ke arah Nayeon dan Jennie sambil berbisik-bisik.

"kak, gue gak mau ya berdebat pagi-pagi cuma masalah gak jelas kek gini" Jennie menatap datar Nayeon

"apa? Gak jelas kata lo?! Lo harusnya tau diri dong bisa-bisanya deketin cowo yang udah punya pacar" kata Nayeon dengan emosi

Jisoo yang baru datang langsung menghampiri Nayeon serta Jennie yang sama-sama merupakan sahabatnya.

"sabar Nay, Jennie gak salah dia gak pernah mau deketin cowo lo! Lo salah paham yang duluan deketin itu Mingyu pacar lo! Sedangkan Jennie selalu nolak. Sekarang ayo pergi" Jisoo hendak membawa pergi Nayeon, tapi gadis itu menolak

"lo gak tau gimana rasanya jadi gue Jis! Dia cewe murahan, cowo gue sering chat dia gue liat sendiri di handphone nya Mingyu!" Nayeon menunjuk Jennie

Jennie mengacak rambutnya gusar "udah gue bilang kan kalo gue gak ada niat deketin dia! Kalo ga percaya ya udah terserah lo mau ngomong apa, kak" 

Sebelum pertengkaran dua perempuan ini semakin panas,  Jaemin menarik Jennie ke belakangnya lalu menatap tajam Nayeon
"cowo lo gak bener! Dia yang deketin Jennie, dia ngechat Jennie. Gue berani jamin kalo Jennie emang gak pernah ngerepons cowo lo"

Nayeon menatap remeh Jaemin "oh jadi lo cowonya Jennie? Jaga tuh cewe lo awas aja sampe berani deketin Mingyu lagi"

Jennie ingin menjawab tapi lebih dulu dipotong oleh Jisoo.

"sadar Nay! Apa sih yang lo harepin dari cowo kek Mingyu!?? Mending kita balik! Sorry ya Jen atas kelakuan Nayeon" Jisoo menatap tak enak ke arah Jennie yang kini di belakang tubuh Jaemin
"iya gapapa" Jennie tersenyum singkat

Nayeon memandang tak percaya Jisoo "temen lo itu gue apa Jennie sih Jis?!"

"dua-duanya! Udah ah Nay ayo balik, malu tuh diliatin banyak orang" Jisoo menarik paksa Nayeon hingga kedua gadis itu mulai menjauh

"apa liat-liat!? Dasar gak ada kerjaan" kata Yeonjun sinis pada beberapa orang yang menatap mereka

"HEH! Ini bukan drama yang bisa kalian tonton! Pergi sana hush hush" dengan tatapan julid Hyunjin mengusirnya

Jaemin membalikkan tubuhnya menghadap Jennie sedikit menunduk untuk menatapnya "are you okey, Je?"

Jennie mengangguk "gapapa, yakali berantem gini doang gue kena mental"

"iya deh iyaaa" Jaemin mengacak rambut Jennie

"Na, lo percaya kan sama gue? Kalo gue engga pernah ngerespons cowonya kak Nayeon?"

Jennie menatap Jaemin yang sedang merapikan rambutnya yang agak sedikit berantakan karena ulahnya tadi lalu menyelipkannya ke belakang telinga Jennie

Jaemin tersenyum hangat "iya gue percaya kok, gue liat di hp lo kemarin"

Mendengar perkataan Jaemin membuat hati Jennie tenang "thank's"

Entahlah ia hanya ingin Jaemin percaya pada dirinya bahwa ia tidak ada hubungan apa-apa dengan Mingyu, kekasih kakak tingkat nya itu.

"gak usah didengerin apa yang kak Nayeon tadi bilang, gue lebih kenal lo daripada dia"
"iya"

"udah sana ke kelas lo, nanti telat. Jin, Jun jagain ya" ucap Jaemin

"ck. Lo kira gue Jin dan Jun apa" Yeonjun menatap datar Jaemin

"iya-iya dasar kulkas berjalan" kata Jaemin

Hyunjin hanya mengangguk tersadar tingkahnya seperti orang dongo ketika melihat interaksi dua temannya ini.

"ayok kawan kita ke kelas" lalu Jennie menarik lengan baju kedua teman satu jurusannya ini

"iya kanjeng ratu"

Hyunjin dan Yeonjun hanya pasrah pada Jennie. Itu sudah biasa terjadi pada mereka kalau ditolak pasti Jennie akan menendang pantat mereka.

"dasar temen laknat" cibir Hyunjin dan Yeonjun dalam hati

Padahal di kepalanya muncul seribu pertanyaan tentang Jaemin dan Jennie tapi karena kelasnya akan segera dimulai jadi  Hyunjin akan menanyakannya nanti saja. Berbeda dengan Yeonjun yang sepertinya bodoamat.

Bahkan banyak mahasiswa yang melihat kejadian itu pun ikut penasaran karena kedekatan Jaemin dan Jennie itu kurang pas jika disebut 'cuma sahabat'.


Tbc.


NOTE : meskipun story ini udah tamat, VOTE & COMMENT NYA JANGAN LUPA!
HARGAI USAHA AUTHOR!😼








FWB ; double J [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang