"huffttt..." helaan nafas terdengar dari bibir tipis Jennie.
Gadis itu pulang kampus bersama Jaemin, padahal Jennie berangkatnya nebeng sama Jisoo.
Sebenarnya kelas Jennie selesai 30 menit lebih awal daripada kelas Jaemin karena Jennie ke kampusnya lebih pagi.
Kini ia tengah duduk bersila di atas sofa milik Jaemin sembari memainkan ponselnya.
"nih minum" Jaemin menyodorkan air dingin untuk gadis itu
Jennie meletakkan ponselnya di sofa "thank's" katanya lalu meminum airnya
Setelah selesai minum, Jennie menaruh gelasnya di meja dan melirik Jaemin yang duduk di bawah sofa.
"pusing hm?""iya, nih kepala masih aja pusing. Untung tadi gak jadi bolos" jawab pemuda itu dengan mata terpejam karena Jennie memijat kepalanya
"makanya ga usah sok minum alkohol kalo gak kuat. Dikira keren apa begitu"
Jaemin tersenyum mendengar itu "ya maaf, kan niatnya dikit eh karena ga sadar jadi kebanyakan"
"gue disininya bentaran doang ya Na" kata Jennie
"yaudah deh, lo bisa kesini aja gue udah seneng. Emang mau nugas ya?"
"enggak, mau bersihin ruang tamu" jawab Jennie
"tau tuh anak-anak semalem lempar-lemparan kulit kacang sama bantal sofa jadi berantakan deh"
Jennie menggeplak pelan dahi Jaemin "lo juga ikutan ya"
"aduh! Jidat paripurna gue ya Je" yang digeplak mengusap-usap dahinya
"nanti malem ke tempatnya kak Johnny bareng gue apa kakak lo?" tanya Jaemin yang sudah berbaring dengan paha Jennie ia gunakan bantal
"bareng kak Jaehyun aja deh, gapapa kan?"
"it's okay. Toh bereng kakak lo kan bukan cowo lain"
Awalnya Jennie berniat pergi kesana bareng empat sahabatnya itu, tapi tidak jadi karena mengetahui kalau Jisoo bersama Jinyoung, Lisa dengan Bambam, dan juga Rosé yang pergi dengan Chanyeol si kakak tingkat yang tingginya dah macam tiang listrik. 'sekalian pdkt' katanya.
Cih, padahal kan belum lama ini Rosé mengatakan ingin dekat dengan Winwin, ah sudahlah lupakan saja.
Karena Jennie gamau jadi saksi bucin keempat sahabatnya, maka dia jadinya pergi bareng kakak tampannya itu.
"masih puyeng kepala lo?"
"masih dikit. Udah lo pijitin makanya mendingan. Ga usah khawatir bentar lagi juga ilang" Jaemin sendiri tak menyangka kalau dampaknya ia akan merasa sangat pengar seperti ini.
Tau begitu ia akan berusaha mengontrol dirinya semalam."buat aja sop nanti langsung makan pas masih anget biar pengar nya reda. Bisa masak sop kan?"
"bisa lah Je, gue kan serba bisa" ucap Jaemin dengan nada yang bercampur bumbu-bumbu sombong nya
"bagus deh, kirain ga bisa. Yaudah gue pulang ya" Jennie melirik jam yang melingkar cantik di pergelangan tangannya.
Jaemin bangkit dari acara rebahannya dan mencium bibir gadis itu "hm. Langsung ke rumah jangan keluyuran"
"siap pak bos"
Setelah kepergian Jennie, Jaemin ke dapur untuk membuat sop sesuai dengan perkataan Jennie, pemuda itu dengan cekatan mengambil alat dan bahan-bahan yang ada disana.
Tidak heran sih banyak perempuan yang mendekati Jaemin, karena selain tampan pemuda itu juga pintar memasak.
Selesai memasak dan makan, Jaemin ke kamarnya dan membuka bajunya lalu merebahkan diri di kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB ; double J [✔]
Teen Fiction17+ ⚠️cerita ini hanya karangan semata (fiksi). Tidak ada maksud tertentu dari cerita yang saya ketik ini, jadi mohon jangan war/salpak. [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA]