thirteen

1.5K 135 12
                                    

Jennie bergerak gelisah dalam selimut yang membungkus tubuhnya ketika bau aneh memasuki indra penciumannya dan sebuah lengan dengan anteng memeluk dirinya.

Jennie sedikit membuka matanya pelan dan mendongak untuk melihat siapa yang memeluknya, bukannya melihat wajah dia malah melihat rahangnya saja.

Jennie memundurkan tubuhnya "EH KAGET WOY" relfeks ketika melihat orang yang memeluknya adalah Jaemin

"ssttt... Ini gue jangan teriak heh"

Jennie mengerjapkan matanya lucu, masih sedikit linglung karena nyawa nya belum sepenuhnya terkumpul.

"lo kok bisa disini? Nanti ada yang liat.." suaranya tertahan, takut ada yang mendengar

Jennie hendak duduk tapi lengan kekar Jaemin kembali menarik tubuhnya, Jaemin memeluknya lebih erat lagi dari luar selimut yang Jennie gunakan
"diem. Gue ga bakal ngapa-ngapain lo" katanya dengan mata yang terpejam

Jennie yang berada dipelukan pemuda itu pun mengendus-ngendus tubuh Jaemin. Jaemin membuka matanya, menoleh ke arah Jennie. Kepala gadis itu berada tepat di dada bidangnya
"kenapa?"

Jennie kembali mendongak "badan lo bau alkohol. You're drunk"

"hmmm I think so. Tapi gue minumnya paling dikit kok" kata Jaemin dengan suara beratnya

"dikit sih dikit. Tapi lo kan gampang mabuk" Jennie sebenarnya kalau bisa sudah ia hempaskan tubuh Jaemin karena ia tidak suka bau alkohol.
Tapi apa daya nya, Jaemin memeluknya begitu erat

"tadi ngapain gitu?" tanya Jaemin
Jennie mengerutkan keningnya, tak paham pertanyaan Jaemin "gitu gimana?"

"bercanda sama Lucas, sama Hyunjin juga. Lo lupa kalo ada gue?" ucapnya dengan raut muka tak santai, sudah seperti ingin menelan orang hidup-hidup saja

"Na lepasin.. Gue susah nafas kalo lo meluk gue kaya guling gini" Jennie meronta-ronta minta dilepaskan

Jaemin melirik Jennie yang sepertinya kesal dipeluk begitu erat
"iyaa maaf, lo pelukable sih"

"why? Kita semua kan udah temenan dari lama jadi wajar aja kan bercanda gitu. Jealous huh?!"

Jaemin menggunakan tangan kanannya untuk menopang kepalanya
"yes, I'm jealous. Nanti kalo mereka baper gimana?"

Jaemin menatap tepat pada mata Jennie, muka pemuda itu terlihat merah karena efek alkohol serta tatapan sayu nya.

"jangan ngaco deh, lo lagi mabuk"

Drtt drtt...

Tiba-tiba bunyi ponsel berdering. Jennie melirik handphone nya di atas nakas, ternyata bukan miliknya yang berdering.

"hp lo bunyi kali, Na"
Jaemin meraba-raba saku celananya, tapi tidak menemukan ponsel miliknya

Jennie yang melihat itu memutar bola matanya malas, Ia mengambil ponsel Jaemin dari kantong hoodie yang dikenakan pemuda itu.

"hp lo disini, bukan di saku"
Kelakuan orang mabuk emang ga bener.  Batin Jennie

"angkatin aja sekalian" suruh Jaemin

"boleh?"

"heem"

"siapa sih nelfon kok gatau waktu, mana ga ada namanya"
Yang benar saja, masa menelfon jam 11 malam begini. Tapi tetap saja Jennie mengangkat panggilan itu

"halo kak Jaemin"

Jennie menyatukan kedua alisnya, tidak tau siapa yang menelfon

"kakak udah tidur ya? Aku ganggu gak? Aku cuma mau bilang besok aku kuliah nebeng di kakak yaa boleh kan?" suara gadis itu terdengar sengaja diimut-imutkan membuat Jennie jengkel

FWB ; double J [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang