11

2.7K 311 29
                                    

Mew baru saja sampai di Thailand, tanpa memikirkan hal lain, ia meninggalkan bandara dengan kecepatan penuh membelah jalanan lengang dimalam hari.

Yap, ia sampai di Thailand saat sudah larut malam, jadi ia tidak perlu khawatir jika jalanan akan macet.

Yang ia pikirkan, hanya sampai dengan cepat.

Hingga perjalanan yang ia tempuh dari bandara menuju mansionnya, yang harusnya satu jam, hanya ia tempuh setengah jam saja.

Para anak buahnya dibelakang sana tidak dapat mengejarnya hingga ia tiba lebih dahulu.

Memasuki pekarangan mansionnya, ia memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu mansionnya, membiarkan mobilnya disana dan ia masuk menuju lantai dua.

"T-tuan?"

Mew menatap Mix diambang tangga atas, terlihat pria itu begitu terkejut melihat kehadirannya.

"Dimana Gulf." Tanyanya to the point.

"Di kamar ujung, tuan."

Mew mengangguk sekali, kemudian melanjutkan jalannya, melewati Mix yang nampak masih saja shock.

Mix sebenarnya mewanti-wanti jika ia akan dihukum sebentar lagi.

Jadi, Mix yang tadi ingin turun, kembali naik dan menyusul tuannya yang sudah berada didalam kamar dimana Gulf berada.

"Tuan, maafkan saya. Saya tidak becus menjaga, Gulf."

Mew tidak peduli sebenarnya, ia tau Mix juga tadi memiliki kesibukan, jadi ia bisa memaklumi dokternya itu.

Mew menatap pria didepan sana yang sudah tertidur pulas, tangan pria itu tampak diperban.

Ia menghela nafas, tahanannya kali ini sangat menarik baginya, ia berfikir bisa membuat Gulf takut padanya.

Nyatanya, pria itu tidak ada takutnya sama sekali padanya.

"Maafmu kuterima. Apakah dia makan dengan baik hari ini?" Tanyanya, menatap dalam tangan pria didepannya  yang terbabat perban.

"Sangat baik, tuan. Hanya saja ia tidak dapat menyembunyikan kekesalannya pada tuan Art. Ia juga meminta kamar baru yang memiliki balkon, tuan."

Mew mendengarkan, kemudian berbalik menatap Mix yang tertunduk seketika.

"Berikan keinginannya. Pindahkan besok ke kamarku." titahnya.

"Baik tuan. Kalau begitu saya pamit undur diri, tuan."

Mix membungkuk sejenak, kemudian pergi dari sana dengan pikiran berkecamuk.

Tidak habis pikir dengan tuannya yang tiba-tiba saja berbeda malam ini.

Sudah beberapa kali Mix merasakan keterkejutan malam ini.

Sepertinya ia perlu tidur sedikit agar dapat mencerna situasi sekarang.

Mix meninggalkan tuannya yang masih betah berdiri manatap Gulf yang tampak nyenyak dalam tidurnya.

Mew menarik kursi, dan membawanya disebelah ranjang Gulf, duduk disana kemudian kembali menatap pria didepannya.

'Siapa sebenarnya dirimu.'

Batinnya berkecamuk menanyakan berulang-ulang siapa gerangan Gulf Kanawut ini hingga memiliki banyak sekali keberanian menghadapinya.

Padahal ia ingat awal ia membawa pria ini ke mansionnya, Gulf sangat ramah dan tampak lemah, hingga pada saat dimana anak buahnya hampir dikalahkan, ia menjadi meragukan status mahasiswa, Gulf.

[ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang