Bagian 23

9.7K 1.3K 6
                                    

Kaisar yang sedang mengadakan pertemuan dengan dewan istana dibuat terkejut dengan pintu yang dibuka secara kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaisar yang sedang mengadakan pertemuan dengan dewan istana dibuat terkejut dengan pintu yang dibuka secara kasar.

Dan lebih terkejut lagi saat dia melihat istrinya dalam wujud perinya, kaisar sempat menegang saat mendengar nama tengahnya lah yang disebut Acasha sebelum akhirnya menormalkan kembali ekspresinya.

Memberi isyarat agar semua yang ada diruangan itu pergi. Kaisar berjalan mendekati Acasha yang kini sudah menyembunyikan sayap indahnya. Tangan kaisar terarah ke arah pintu ruang rapat menutupnya dan memberikan sihirnya agar tidak ada yang bisa menembus terlebih lagi mendengar obrolan mereka.

Kaisar menarik Acasha kedalam pelukannya. Hal yang sangat dibenci Acasha setidak ingin apapun dia di sentuh pria ini dia tetap tidak punya kuasa untuk menolak perlakuan pria itu.

"Tenangkan dirimu queen" kaisar mengucapkan itu dengan nada lembut namun tidak dapat menyentuh Acasha, dia terlanjur muak dengan pria ini.

"Kenapa kau melakukan itu? Kau tidak membiarkan siapapun disisiku. Kau segera mengambilku dari keluargaku padahal kau yang paling tau jika aku baru saja kembali berkumpul dengan mereka setelah dua puluh tahun. Kau juga tidak mengizinkanku membawa pelayan pribadiku, bahkan hingga aku tiba disini kau tidak menunjuk seorangpun untuk menjadi pelayan pribadiku dan juga ksatriaku" Acasha mengucapkan itu dengan nada suram yang membuat kaisar merasakan sesak, selama ini sekesal apapun gadis dipelukannya ini tidak pernah dia memberikan nada suram yang menyayat hati.

"Ibumu tidak akan merencanakan pelariannya dengan kedua kakak adik itu jika ayahmu bisa sedikit saja menghargainya, bisa sedikit saja memberikan kepercayaannya" Fakta yang coba ditutupi kaisar selama ini harus dia dengar dari mulut istrinya sendiri.

Saat itu Arsen masih berusia tujuh belas tahun, ibunya yang hangat dan penyayang tiba-tiba berubah dingin dalam satu malam. Arsen tidak mengerti awalnya, lalu saat mereka makan malam bersama ibunya yang biasanya bertanya dengan ramah kepadanya maupun ayahnya tentang kegiatan mereka menjadi diam.

Sebulan setelah itu barulah dia mengetahui, jika selama ini ayahnya tidak mencintai ibunya. Bahkan dengan teganya ayahnya berkata jika beliau menikahi ibunya karena setelah penyatuan darah mereka dia akan menjadi orang terkuat dikarenakan energi sihir alam ibunya bersatu dengan sihir murni Rezandes. Tapi ayahnya tidak tau fakta bahwa setelah melakukan penyatuan darah kehidupannya bergantung pada ibunya, kaisar akan mati jika ibunya mati tapi tidak dengan ibunya yang masih bisa hidup bahkan setelah berpisah jauh dari ayahnya. Arsen mendengar itu saat dia akan berkunjung ke istana ibunya, namun malah fakta jika ibunya akan meninggalkan kaisar bersama dengan lady Sena dan Marquiss Senalah yang dia dengar.

Arsen yang kecewa kemudian tidak jadi mengunjungi ibunya, sebulan setelah peristiwa itu belum ada yang terjadi Arsen merasa senang karena mengira ibunya berubah pikiran. Beberapa saat setelahnya ibunya datang bersama dengan seorang wanita cantik bersurai abu dengan mata hijau cerah sama seperti warna mata ibunya, juga ada gadis kecil cantik dengan surai coklat dan mata hijau yang menatapnya penasaran dengan bibirnya yang di poutkan.

Setelahnya ibunya mengenalkan jika dua perempuan beda usia itu adalah Oretha Dimitri dan Narnia Acasha Dimitri dari Anxiera dan juga gadis kecil itu adalah pasangannya.

Entah kenapa Arsen langsung bereaksi melihat gadis itu, seakan dia ingin menyimpannya untuk dirinya sendiri. Kemudian mereka menjalankan ritual yang Arsen tau adalah cara Rezandes mengadakan pernikahan yang membuat namanya terukir di selangka gadis itu begitu pula sebaliknya.

Namun setelahnya dia melihat ibunya merapalkan mantra yang membuat ukiran namanya di tubuh gadis itu menghilang. Arsen menatap ibunya protes, namun yang dikatakan wanita itu hanyalah bahwa Arsen harus menunggu sepuluh tahun lagi.

Arsen terdiam lama dan kemudian menyadari jika dia akan ditinggalkan, setelah ibunya berniat meninggalkannya kini dia harus dipisahkan dengan gadis kecilnya. Demi Tuhan Arsen tidak bisa menerima itu, dia mengejar ibunya yang pergi dengan pasangan ibu dan anak tadi dan boom!

Begitulah semua bencana itu terjadi, ibunya dan ibu gadisnya meninggal. Sementara gadisnya diantar kedunia lain. Saat dia kembali ke kekaisaran dia mendapati jasad ayahnya di ruangan kerja.

Arsen di angkat menjadi kaisar menggantikan ayahnya dan tugas pertamanya adalah mengadakan pemakaman untuk orangtuanya.

"Bukan berarti jika kalian berbagi darah yang sama kau harus memperlakukanku sama seperti Kaisar Avram memperlakukan Ratu Adaire" Arsen kembali terdiam mendengar nada tajam istrinya dengan mata yang sudah ber

"Ingat yang mulia, saya bisa saja meninggalkan anda sama saat saya meninggalkan anda sepuluh tahun yang lalu" kalimat terakhir Acasha membuat Arsen jatuh berlutut sembari memeluk kaki gadis itu.

"Kumohon, jangan pernah tinggalkan aku queen" Arsen berucap dengan nada pilu

💜💜💜

Cut

mungkin ada beberapa dari kalian yang merasa kok kaisar karakternya terlalu mendominasi. Kenapa kaisar suka seenaknya, atau malah ada yang nggak ngeh😂
Di chapter ini aku sengaja ngasih sudut pandang kaisar, supaya kalian mengerti alasan Kaisar bersikap egois 🙂

Cerita ini pada dasarnya memang hanya bercerita tentang kisah cinta Acasha dan Arsenio.
Aku nggak tau apakah ada moral value dari cerita ini yang bisa kalian petik, sekali lagi aku hanya menuliskan apa yang menjadi imajinasiku.

Makasih juga buat yang mau ninggalin jejak disetiap chapter, apalagi ada beberapa readers yang masukin cerita ini ke reading listnya. Aku happy banget🤗

Buat sidersku, makasih juga kalian bersedia mengklik dan ngebaca cerita ini aja aku udah bersyukur.
Thanks a lot guys😘

See you next chapter 👋👋

P.s maaf kalau ada typo🤪

Predetermined (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang