Bagian 26 (end)

14.7K 1.2K 26
                                    

Acasha terbangun karena sinar menyilaukan yang menerpa, menggeliatkan tubuh dan mengerjap kan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acasha terbangun karena sinar menyilaukan yang menerpa, menggeliatkan tubuh dan mengerjap kan matanya. Gadis itu kemudian melihat sekelilingnya dan dia dapat melihat para pelayan yang terlihat sibuk di kamarnya.

"Anda sudah bangun yang mulia" seorang pelayan yang menyadari jika dia tengah memperhatikan mereka membungkuk memberi hormat.

Acasha hanya mengangguk acuh, kemudian para pelayan menuntunnya ke pemandian. Ternyata selain kamar mandi yang ada di dalam kamar, istana ini memiliki pemandian tempat kaisar biasa berendam.

Acasha merasa rileks saat tubuhnya menyentuh air hangat kolam yang telah ditaburi beraneka bunga, juga aroma lilin yang memanjakan penciumannya.

"Apakah kaisar sering berendam disini" Acasha membuka suara, bertanya pada pelayan yang kini tengah menggosok badannya.

"Tidak ada yang tau tentang hal tersebut yang mulia, kaisar sendiri sangat tidak suka tubuhnya di sentuh orang lain" Acasha hanya mengangguk mengerti.

Setelah tiga puluh menit Acasha selesai dengan acara mandinya, namun saat kembali ke kamarnya dia dikejutkan dengan gaun indah berwarna hijau muda juga mahkota yang di sematkan kaisar padanya saat acara pernikahan mereka.

"Ada apa ini?" Acasha bertanya pelan dengan nada datar yang terkesan angkuh namun penuh wibawa.

"Ampun yang mulia, hari ini yang mulia kaisar akan mengadakan perkenalan secara resmi untuk anda" pertanyaannya dijawab oleh orang yang sepertinya adalah pelayan senior

Setelah lebih dari tiga jam akhirnya Acasha selesai di rias, kini Ratu Rezandes itu sudah siap dengan gaun hijau yang panjangnya tidak sampai menutup mata kakinya juga heels berwarna senada dengan tinggi tujuh cm. Disertai dengan riasan wajah yang natural membuat kecantikan gadis itu keluar secara alami, penampilannya dilengkapi dengan rambut yang di gelung tinggi dan mahkota indah yang tersemat di kepalanya.

Acasha berjalan dengan langkah anggun kemudian disambut kaisar yang ternyata sudah menunggu di depan istana mereka.

Oh jangan harap setelah kejadian Acasha mengamuk sebulan yang lalu kaisar akan mengirimkan dayang dan kstaria pribadi untuknya, itu sama sekali tidak terjadi namun kaisar memberinya burung kecil berwarna-warni hijau yang cantik sebagai teman mengobrol. Bukan karena hewan itu bisa berbicara melainkan karena Acasha yang sudah mendapatkan kemampuannya sebagai peri alam lah yang membuat dia bisa berkomunikasi dengan burung itu. Kaisar juga mengirimi beberapa anggota pasukan shadow guardian pasukan bayangan milik kaisar untuk melindunginya.

Acasha menyambut uluran tangan kaisar kemudian berjalan dengan anggun.

"Kau sangat cantik ai, rasanya aku ingin menyimpanmu hanya untukku saja" ucapan kaisar sontak membuat Acasha bersemu

Mereka berjalan bersisian memasuki aula pertemuan, begitu pengumuman kedatangan mereka di siarkan orang-orang yang sudah berkumpul membungkuk hormat.

"Salam kepada matahari dan bulan kekaisaran Astradamus, berkah dan ketenangan semoga selalu terlimpah"

Kaisar menuntun Acasha untuk menuju singgasana tahta dan kemudian bersuara dengan lantang.

"Mulai saat ini Acasha Narnia Rezandes, aku umumkan secara resmi menerima dan menjalankan mandar sebagai Ratu per tanggal hari ini." Ucapan kaisar di sambut sorak para pejabat yang menghadiri pertemuan tersebut.

Setelahnya Acasha dan kaisar pergi berkeliling melakukan pawai agar para rakyat bisa mengenali wajah ratunya. Acasha sendiri yang memintanya, dia juga ingin agar di pasar diadakan festival untuk rakyat.

Tidak terasa tiga bulan berlalu setelah  acasha resmi menjadi ratu. Acasha tidak sendiri, segera setelah diangkat dia membentuk tim yang dimasa depan di kenal sebagai kabinet untuk membantu tugasnya. Hal itu disambut baik oleh kaisar, karena Acasha juga harus mengurus keadaan dunia peri yang sering bermasalah belakangan ini.

"Hah" Acasha membaringkan tubuhnya dan menatap kearah langit-langit.

Lalu dia merasakan tangannya ditarik dan dia masuk ke dalam pelukan seseorang.

"Bukankah tidak sopan melakukan ini  yang mulia?" Acasha bertanya pada Kaisar yang kini makin mengeratkan pelukannya.

"Terimakasihnya telah membimbingku untuk mencintaimu dengan cara yang benar ai" Acasha tersenyum mendengarnya.

"Saya tidak keberatan yang mulia, karena sayalah yang mendapatkan seluruh kasih sayang itu" kaisar mengecup kening Acasha

"Jika aku terus terang dari awal mungkin hubungan kita akan membaik lebih cepat" Acasha menyentuh rahang tegas pria itu kemudian mengelusnya.

Cup

"J'taime Arsenio" baru akan menarik dirinya acasha harus pasrah saat kaisar menariknya dan berbisik lirih

"Aku pun mencintaimu mi amor, tapi ini tidak akan selesai disini" kemudian Kaisar menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua

~selesai~

Iya, udah tamat yeorobun. Karena konfliknya memang hanya antara Arsen dan Acasha, mungkin kalo ada waktu aku bakal buat ekstra part-nya ☺️

Maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian, aku juga tidak berniat memperpanjang cerita ini hingga merembet kemana-mana. Dari awal ini memang hanya tentang mereka.

Buat para readers yang sudah bersedia mampir ke cerita ini bahkan meninggalkan jejak aku ucapkan terimakasih.

See you next time👋

Predetermined (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang