24 December, 20 : 00

822 81 22
                                    

Taeyong tersenyum kecil saat melihat anjing kecil itu melompat ke sana kemari.

Mata bulatnya tampak terlihat begitu mengagumi sosok kecil berwarna hitam itu..

Mengulurkan tangannya untuk menggendong anjing kecil itu, Taeyong lagi-lagi tersenyum ketika selesai memasangkan pakaian berwarna merah dengan di hiasi pita berwarna hijau pada anjingnya..

"Kau menggemaskan." gumamnya.

Ia memeluk erat tubuh anjing kecil itu. Lalu menempelkan hidungnya dengan hidung anjing kecil itu.





.






Mata bulat Yuta terfokus pada sebuah kanvas yang berada di hadapannya. Tangannya terulur dengan menyentuh kanvas yang sudah di hiasi dengan berbagai macam warna..

Ia menelitinya dengan baik hasil lukisannya itu..

Senyuman manis menghiasi wajah tampannya, karena merasa puas dengan hasil yang ia dapatkan dengan maksimal..

Lukisan bergambar seseorang dengan wajahnya yang cantik tengah tersenyum, di hiasi dengan banyaknya bunga matahari di sekelilingnya, dan mentari terbenam yang menjadi latar di belakangnya..

Senyumannya tak sedikit pun lenyap dari wajah tampannya itu.

Tangannya kini terulur, mengambil sesuatu untuk membungkus kanvas yang berisikan lukisan buatannya.





.





Doyoung menata bunga-bunga yang bermekaran dengan indah itu. Mata kelincinya tampak berbinar. Merasa kagum sekaligus bahagia, karena ia masih bisa memanen bunga-bunga itu dengan baik di cuaca yang bisa dikatakan cukup sangat dingin saat ini.

Senyumannya melebar ketika melihat buket bunga yang sudah ia rangkai dengan begitu indah..

Bunga primrose..

Ya, bunga yang melambangkan makna cinta, kesetiaan, dan harapan. Atau bisa juga menganggapnya dengan arti bahwa tidak bisa hidup tanpanya..

Lalu ia menghirup bunga itu sekilas, dan setelahnya menyimpan buket bunga itu di keranjang sepedanya dengan tersenyum manis..





.





Senyuman manis tak pernah hilang dari wajah Jaehyun sejak tadi. Mata tajamnya tak berkedip saat melihat sebuah cincin yang terselip di dalam kotak berwarna merah bludru yang ada di tangannya..

Ia memakai salah satu cincin itu di jari manisnya, sedangkan cincin lainnya ia selipkan di jari kelingkingnya..

Matanya kembali menatap kedua cincin itu.

Lagi, senyuman itu tak juga pudar.

Ia merasa kagum dan puas dengan hasil cincin yang sudah ia pesan sejak sebulan yang lalu.. Cincin yang memang dengan sengaja ia pesan untuk seseorang yang begitu berharga baginya..





.





Mata tajam Johnny berpusat pada cermin yang ada di hadapannya. Ia memperhatikan beberapa pakaian yang akan ia gunakan agar terlihat cocok untuknya.

Melirik pada sebuah pakaian hangat berwarna hitam yang tergantung, Johnny dengan cepat mengambilnya dan menempelkan di tubuh jangkungnya dengan kembali menatap cermin.

"Kurasa ini cocok untukku." gumamnya.

Ia melepas bandrol merek dan harga yang masih menempel, lalu membuangnya ke tempat sampah..

Senyuman tipis menghiasi wajah tampannya saat melihat penampilannya saat ini.. Beberapa kali ia merapikan rambutnya, lalu memutar tubuhnya untuk memastikan penampilannya sudah cukup memuaskan..





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All X TENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang