Kiss ♡JaeTen♡

7.2K 403 49
                                    

Hari minggu adalah hari dimana Ten bisa menghabiskan waktu untuk memanjakan diri di apartmentnya. Ia memilih menghabiskan waktunya untuk membuat kue dan membereskan seluruh isi apartmentnya itu. Merasa puas dengan segala aktivitasnya dan tentunya juga sudah mempercantik diri, Ten memilih duduk di sofa kesayangannya yang sengaja ia simpan di balkon apartmentnya dengan memegang sebuah komik yang baru saja ia beli tiga hari yang lalu.

Senyuman manis menghiasi bibir Ten saat ia mencicipi kue buatannya itu. Wajahnya bersemu, membayangkan bagaimana manis dan enaknya kue buatannya itu.

"Menikmati hari mingguku dengan membaca komik dan ditemani kue favoriteku adalah yang terbaik." gumam Ten pelan.

Mata kucing itu membaca lembar demi lembar komik yang ada di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya terus mengambil kue buatannya.

Membalikan tubuhnya dengan menopang tangan kirinya di dagu, Ten terkekeh pelan dengan berkata "I think love with a younger boy is a good idea. Sebaiknya aku harus mencobanya nanti. Aku pikir itu akan sangat menyenangkan." Ten kembali membalikan tubuhnya, lalu merebahkan tubuh mungilnya itu di sofa.

Menutup wajahnya dengan komik, Ten kembali bergumam "Memiliki sebuah hubungan itu harus memiliki fisik yang kuat. Pertemuan, cinta, menyatakan, itu adalah hal tersulit yang harus di lakukan. Sekalipun aku melakukannya dengan perlahan, aku yakin itu tetap akan sulit. Kurasa, hanya di komik saja menyatakan dan menjalin sebuah hubungan dengan begitu mudahnya."

Ten kembali membuka buku di wajahnya dan menatap langit dengan tatapan kosongnya. Ia tak menyadari jika ada seseorang yang tengah memperhatikannya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hey, bolehkan aku bertanya sesuatu padamu?"

Merasa mendengar suara seseorang, dengan wajah terkejutnya Ten membalikan tubuhnya untuk melihat dari mana asal suara itu.

Matanya melebar kala melihat seorang pemuda jangkung tengah berdiri tepat di samping balkon apartmentnya. Ia menatap pemuda itu dari atas sampai bawah, memperhatikan segi penampilannya.

"This boy maybe a university student. Mungkin ia juga akan menempati apartment kosong yang berada di sampingku ini. Woahh.. He's so young~" Ten membatin.

Terlalu asik memperhatikan pemuda jangkung di hadapannya, Ten tidak sadar jika pemuda itu tengah menyerahkan sesuatu yang cukup sensitive itu.

"Barang ini terbang ke balkonku. Aku rasa, barang ini milikmu." ucapnya dengan wajah datarnya.

Menatap barang yang baru saja di serahkan, Ten kembali melebarkan matanya dan mengambil barang itu dengan cepat. Wajahnya memerah, merasa malu karena barang yang di maksud adalah celana dalam berwana kuning yang bergambar kucing di sekelilingnya.

Ia mengumpat dalam hati, merasa tak enak pada tetangga barunya itu.

"So-sorry.." ucap Ten merasa tak enak.

"No problem.. And you're welcome.." jawabnya dengan santai. Namun, matanya melirik pada kue yang tersimpan di meja dengan tatapannya yang berbinar.

"Oh.. Kau suka kue?" tanya Ten setelah sadar kemana arah tatapan pemuda di hadapannya.

"Ya!" jawabnya pasti dengan tersenyum lebar.

"It's super sweet, because I made it myself.."

"Eh, it seems tasty-"

Lagi, pemuda jangkung itu tersenyum dengan lebar, hingga menciptakan dua dimple di kedua pipinya.Membuat Ten yang menatapnya merasa kagum. Bahkan, saat ini pipi Ten di hiasi oleh rona merah.

All X TENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang