Family Time ♡WinTen♡

3.7K 252 10
                                    

Sicheng mengedarkan pandangannya saat ia keluar dari kamar mandi. Helaan nafas terdengar begitu saja dari bibir tebalnya saat menyadari kamarnya begitu berantakan. Dengan cepat ia memilih memakai pakaiannya, lalu setelahnya ia merapihkan kamarnya itu.

Merasa puas dengan hasilnya setelah membereskan dan merapihkan kamarnya, ia kembali mengedarkan pandangannya saat keluar dari kamar. Sebuah gelengan Sicheng berikan saat melihat beberapa barang berserakan di lantai. Well, itu semua sudah tidak aneh Sicheng rasa.

"Hahaha.."

Sebuah senyuman mengembang dari wajah tampan Sicheng kala mendengar suara tawa yang begitu menggema. Ia tahu itu suara tawa siapa, dan ia sangat rindu mendengar tawa itu.

Berjalan secara perlahan, ia membuka sebuah pintu berwarna baby blue itu. Disana, Sicheng dapat melihat dua anak laki-laki yang tengah bermain dan tertawa dengan begitu riangnya.

Sekarang Sicheng tahu, apa penyebabnya barang-barang yang tadi berserakan di lantai depan kamarnya. Kedua anak laki-laki itu pasti bermain di depan kamarnya, lalu memilih kembali ke dalam kamar mereka.

"Morning boys." sapa Sicheng dengan mengelus surai keduanya. Ia berjongkok dan tersenyum dengan begitu lebarnya.

Kedua anak laki-laki itu mendongak, menatap Sicheng dengan mata berbinarnya. Mereka tersenyum begitu manis, lalu keduanya berdiri dan memeluk Sicheng erat.

"Daddy~"

"Morning too, dad~"

Terkekeh dengan pelan, Sicheng mengelus kedua punggung kecil itu kala mendapatkan serangan pelukan secara tiba-tiba. Ia memilih untuk menggendong keduanya secara bersamaan, membuat keduanya tertawa cukup kencang.

"Apa kalian rindu daddy?" Sicheng bertanya dengan terus berjalan kearah ruang keluarga. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri, menatap kedua buah hatinya itu dengan tatapan lembutnya.

"Tentu dad! Aku dan gege merindukanmu~"

Sicheng tertawa kala mendengar jawaban anak keduanya itu. Anak keduanya yang tak pernah mengenal kata lelah, yang selalu hyperactive kapan pun dan dimana pun berada. Berbeda terbalik dengan anak pertamanya yang cukup pendiam, namun mudah tersenyum dan sedikit pemalu. Kedua anak kembar yang memiliki karakter unik, menurut Sicheng.

Tidak hanya karakter saja yang berbeda, wajahnya pun berbeda. Ya, kedua anak kembarnya ini adalah kembar tak identik.

Dong Renjun memiliki struktur wajah yang hampir mirip dengan Sicheng, namun disisi lainnya cukup terlihat mirip dengan sang istri. Memiliki tubuh yang mungil, sama persis seperti sang ibu.

Dong Yangyang memiliki wajah yang sama dengan Sicheng dan juga sang istri. Perpaduan yang pas, tapi bisa di katakan hampir memiliki wajah sang istri. Memiliki tubuh yang jangkung, sama seperti dirinya.

Mungkin mereka takut aku tak mengakuinya, pikir Sicheng dengan tertawa bodoh.

Sicheng kembali mengedarkan pandangannya, mencari sosok mungil yang sejak pagi-pagi buta sudah menghilang dari sisi dan pelukannya. Ia tersenyum manis kala melihatnya, setelahnya menurunkan kedua buah hatinya dan menyuruhnya untuk kembali bermain.

Sosok mungil yang tak lain adalah istrinya itu menegang kala Sicheng memeluknya secara tiba-tiba, membuat Sicheng terkekeh kecil di balik bahu sempit itu. Ia bahkan mengabaikan sang istri yang mendecak kesal dan menyikut perutnya cukup kencang, dan setelahnya ia memilih menghirup aroma berry yang menguar dengan mengecup leher jenjang itu berkali-kali.

"Wow.. Kau wangi sekali, sayang." bisik Sicheng dengan nada rendahnya, membuat sang istri bergidik.

Kembali menghirup aroma berry itu dengan rakus, Sicheng mengecup beberapa sisa hasil karyanya semalam. Senyuman miring tercetak jelas di bibirnya saat melihat hasil karyanya. Menyimpan dagunya di bahu sempit itu, Sicheng mengecup sekilas pipi tembam sang istri yang tengah menyiapkan sesuatu ke dalam piring.

All X TENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang