First Kiss ♡LuTen♡

20.7K 632 22
                                    

Pemuda mungil itu mendengus saat melihat setumpuk tulisan yang ada di hadapannya. Tubuhnya lelah, otaknya pun sama lelahnya. Dan saat itu juga ia berpikir ingin melakukan sesuatu untuk menghilangkan rasa penatnya itu.

"I can't progress if I can't understand anything." ia mengacak rambutnya kasar dengan mencebikan bibir cherrynya, setelahnya ia melirik pada seseorang yang tengah asik membaca buku di atas sofa.

Senyuman menyebalkan menghiasi wajah manisnya saat ia memiliki sebuah ide yang bagus menurutnya.

"Xuxi, mau bermain gunting, kertas, batu bersamaku?" tanyanya.

Xuxi, atau lebih tepatnya Lucas hanya melirik sekilas pada pemuda mungil itu. Ia bergumam sesuatu, namun sang pemuda mungil itu mengerti apa yang di gumamkan oleh Lucas tadi.

"Aku lelah Xuxi, dan karena itulah aku mengajakmu bermain untuk menghilangkan rasa lelahku ini~."

Lucas menatap datar pemuda di hadapannya. Ia menyimpan bukunya di meja, dan setelahnya memilih duduk di lantai bersampingan dengan pemuda manis itu.

"Hanya sebuah permainan gunting, kertas, batu, Xiaoshi?" tanya Lucas memastikan.

Mendelik tak suka dengan panggilan yang di berikan Lucas, ia menjawab "Berhenti memanggilku Xiaoshi, brengsek! Dan ya, aku hanya ingin bermain itu! Tapi, jika diantara kita berdua kalah saat permainan ini, yang kalah harus mengikuti apa yang di katakan oleh sang pemenang. Bagaimana?"

Lucas tersenyum, lebih tepatnya ia menyeringai saat mendengar ucapan pemuda di hadapannya. Well, hanya sekedar permainan gunting, kertas, batu adalah permainan termudah baginya.

"Let's do it, Ten ge."

Ten, atau Xiaoshi biasa Lucas memanggilnya itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia tidak sadar dengan senyuman yang di berikan Lucas, dan ia lebih memilih untuk memasang wajah serius agar bisa mengalahkan Lucas.

"Gunting, kertas, batu." ucapnya bersamaan.

Ten menatap Lucas datar saat ia menyadari jika dirinya kalah. Lucas membentuk tangannya menjadi kertas, sedangkan Ten membentuk tangannya menjadi batu.

"Seriously, Xuxi? Kau tahu 'kan jika kakakmu ini tidak suka kalah. Kenapa kau harus membentuk tanganmu menjadi kertas, brengsek?"

Tatapan datar Lucas berikan, ia tahu jika Ten -kakak satu-satunya ini pasti akan mengatakan hal tersebut. Lagi pula, Lucas sudah sangat tahu jika Ten akan membentuk tangannya menjadi batu. Toh bukan hanya sekali-dua kali Ten melakukan hal tersebut, Ten sudah melakukan hal tersebut sejak mereka berdua masih kecil.

Memilih mengabaikan tatapan Lucas, Ten menghembuskan nafasnya panjang dengan memunggungi Lucas.

"Ge."

Ten memilih mengabaikannya.

"Ten gege."

Lagi, Ten kembali mengabaikan panggilan Lucas.

"Xiaoshibao!"

"APA?" Ten menjawab panggilan Lucas dan melirik Lucas dengan ekor matanya.

Lucas menatap Ten dengan tatapan datarnya, namun wajahnya secara perlahan terhias rona merah alami.

"Kau berkata padaku jika yang kalah harus mengikuti apa yang di katakan oleh sang pemenang bukan?"

"Lalu, apa yang kau inginkan?"

"Menciummu!"

"Hah?"

"Aku. Ingin. Menciummu."

All X TENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang