Karena besok adalah hari weekend jadi mereka memutuskan untuk menemani jennie sampai besok dia pulang
"Unnie tidak seru,ganti" kini rosè dan yerim tiduran di ranjang dengan jennie yang di tengah tengah mereka
"Kan sesuai perjanjian,ketika iklan, ganti chenel" yerim merajuk kepada rosé"Jennie unnie,apa taehyung oppa mengetahui unnie sakit?" Yerim yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu kiri jennie
"Memangnya taehyung siapa unnie,mengapa dia harus mengetahui unnie sakit?" Jennie menjawab tidak terima
"Kan dia calon mas pacar mu" jisoo menimpali sambil tertawa dan begitupun ke tujuh saudara lainnya sedangkan jennie memanyunkan bibirnyaIrene langsung menatap seulgi yang sedang tertawa sambil memakan pringles lalu menghampirinya
Irene tersenyum sambil menatap seulgi dan seulgi pun menatapnya dengan aneh
"Wae unnie?" Dia bertanya
"Jika sudah siap cerita bilang ke unnie,eoh" irene masih dengan senyumannyaMerasa suara irene terdengar walau sangat pelan mereka pun berhenti tertawa
"Seulgi unnie,kami itu keluarga"
"Kita sudah bersama selama sepuluh tahun lebih dan kami bisa membaca ekspresi satu sama lain" lontaran dari joy
"Unnie,cerita lah jika sudah siap,siapa tahu kita bisa menyelesaikannya bersama sama" jisoo ikut menimpali dan seulgi menatap wendy,wendy pun mengangguk sambil tersenyum"Huftttt,,,," seulgi menarik nafasnya lalu menaruh pringles kesukaannya di meja sebelahnya
"Beberapa waktu lalu aku tidak sengaja bertemu saungri oppa"
"Lalu aku menghindarinya"
"Dan tadi siang aku memintanya untuk bertemu kembali"
"Dia meminta maaf kepada ku"
"Dan menyuruhku untuk menemui eomma"Seulgi menjeda ucapannya sebentar
"Eomma sedang sakit"
"Aku belum tau pasti eomma sakit apa"
"Aku memintanya untuk memberi ku waktu"
"Dan dia setuju,tapi...." lagi lagi Seulgi menejeda ucapannya
"Dia bilang 'jangan terlalu lama,eomma menunggu ku'aku takut jika itu,,,hiks" seulgi menangis dan irene memeluk seulgi"Mau ku temani untuk menemui ahjuma?" Irene
"Besok kita pergi bersama sama eoh"
"Kami akan terus bersama mu" seulgi pun mengangguk sambil menghapus air matanya☆☆☆☆☆☆☆☆
Di pagi hari diruangan jennie masih ada ke sembilan perempuan
Lalu sunmi datang bersama jiyong dan jieun disebelah kursi roda jiyong,mereka pun membungkuk
"Unnie.." jieun memeluk satu persatu anggota BV
"Tumben sepagi ini jieun sudah ada di rumah sakit?" Jisoo langsung membawa jieun ke gendongannya
"Baru saja sampai,dia bilang dia ingin mengantarkan makanan untuk unnie dan appa nya" sunmi menjawab lalu pergi menghampiri jennie dan mencium kening jennie lalu tersenyum,jennie melebarkan matanya"Joohyun-ah kemarilah" sunmi meminta irene menghampirinya lalu membungkuk dan dicium lah kening irene,ekspresi irene pun sama seperti Jennie
"bagaimana keadaan kaki mu?" Sunmi bertanya sangat lembut,semenjak keadaan kemarin,dia jadi tidak merasa canggung lagi terhadap irene dan jennie
"Tidak sesakit kemarin" jennie menjawab dengan senyumannya
"Appa,mianhe,aku telah membuat mu jadi seperti ini" jennie menunduk Dan jiyong tersenyum
"Jennie-ya,appa malah bersyukur,karena kejadian kemarin appa dan sunmi eomma jadi akrab dengan kalian" jiyong menghampiri kedua putrinya lalu memegang tangan irene dan jennie"Gumawo,sudah mau memberikan appa satu kesempatan lagi" jiyong mencium tangan kedua putrinya dan mereka pun mengangguk sambil tersenyum
"Jichu-unnie" jieun berbisik kepada jisoo
"Jichu unnie?" Jisoo bertanya dan dapat kekehan dari jieun
"Nee,jichu unnie"
"Yelimi-unnie" jieun menunjuk yerim
"Chulgie-unnie" jieun menunjuk seulgi
"Lica unnie" jieun menunjuk lisa
"Wendy unnie" jieun menunjuk wendy dan dia berhenti di rosé"Chi-punk unnie" karena jieun cadel dan tidak bisa memanggil nama rosé,bahkan ketika dia melihat rosé memakan makanan nya dia seperti binatang chipunk
Mereka pun tertawa puas dengan panggilan jieun kepada rosé
"Not,chipunk tapi rosé"
"R-o-s-é" rosé mengejanya sedangkan jieun masih memanggilnya chipunkMereka tidak habis habis nya tertawa dengan tingkah lucunya jieun
BEKASI,25 desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of Love (BLACKVELVET)
FantasíaSembilan perempuan yang diasingkan oleh keluarganya di panti asuhan dan ketika dewasa mereka memilih tinggal bersama dengan kehidupan yang dibilang pas pas an