ILMSB 1 : Restu 🍎

4.1K 220 126
                                    

Hy Readers!!
Kali ini aku kembali dengan cerita baru dengan genre ROMANSA

Have fun and i hope you like my story :)

Happy Reading Readers!!






Seorang gadis dengan nama 'Kiandra Welson', tengah fokus dengan sebuah novel romansa di tangannya. Disaat ia tengah serius membaca, Helen--bundanya datang sambil membawakan susu coklat panas. Kia yang menyadari kedatangan bundanya segera menghentikan kegiatannya.

“Kia, bunda ingin bicara sama kamu, boleh?" tanya bundanya.

"Boleh. Bunda mau bicara soal apa?" Kia segera mengubah posisinya dari yang terlentang menjadi duduk berhadapan dengan bundanya.

Kia bingung melihat bundanya yang hanya terdiam saja. Namun ia dapat melihat jelas raut kegelisahan dari wajah itu. Lalu kia menggenggam tangan bundanya dan kembali bertanya."Bunda gapapa? Katanya bunda mau bicara sama kia. Emangnya bunda mau bicara soal apa?" tuturnya lembut.

"Kalau bunda menikah lagi, apa Kia mengizinkan?"

Kia terdiam. Ia masih mencoba mencerna semua yang tengah terjadi saat ini. Apa tadi Bundanya mengatakan ingin menikah lagi? Sungguh ini tidak pernah terpikirkan oleh Kia sebelumnya. Menerima orang baru bukanlah sesuatu yang sangat mudah. Namun mengecewakan bundanya bukan juga keinginannya.

“Kalau Kia tidak ingin bunda menikah lagi, gapapa bunda bisa ngertiin posisi kia" ujar Helen.

Kia menghela nafas kasar. Lalu tangannya mulai menggenggam tangan Helen.

"Bunda. Kia ga masalah kok kalau bunda mau nikah lagi. Kia paham kalau bunda butuh sosok laki-laki pengganti papa. Kia ga mau egois, bunda berhak untuk memilih jalan bunda sendiri" jelasnya sambil mencoba meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja. Setidaknya sekaranglah waktu yang tepat untuk ia membalas segala yang sudah bundanya itu lakukan untuk kebahagiaannya.

Terdengar isakan kecil dari sosok wanita paruh baya yang kini tengah menatap sendu ke arah anak semata wayangnya. Helen sungguh beruntung memiliki Kia dihidupnya. Sungguh ia tidak tau harus mengekspresikan dirinya seperti apa lagi. Rasanya seluruh yang ada didunia ini tidak sebanding dengan Kia. Kia melebihi batu berlian yang ada dimuka bumi ini.  Sekeras apa pun dunia ini padanya, setidaknya ia masih memiliki Kia sebagai penyemangat hidup untuk Helen.

Semenjak Erlan--ayah Kia meninggal 5 tahun yang lalu, Helen harus menanggung tanggungjawab besar dengan menjadi ibu sekaligus ayah untuk Kia. Menjadi single parents adalah hal yang sangat berat untuknya. Ia harus banting tulang untuk mencari uang demi kelangsungan hidupnya dan juga Kia.

Ia berusaha keras untuk membuat Kia hidup dalam bergelimangan harta. Meskipun ia harus mempertaruhkan seluruh tenaganya, semuanya tidak akan ada artinya tanpa adanya senyum kebahagian dari Kia.

"Terimakasih sayang. Maaf jika keputusan bunda membuat Kia sedih. Namun jika Kia benar-benar tidak siap dengan apa yang bunda minta, Kia boleh menolak," sendu Helen.

"Ngga, Bunda. Kia tidak mempermasalahkan tentang keinginan Bunda. Meski berat Kia akan berusaha untuk menerima semuanya," pungkas Kia.

"Bunda itu orangtua Kia satu-satunya setelah papa udah ga ada. Jadi, sudah kewajiban Kia untuk membuat Bunda bahagia. Kebahagian Bunda lebih penting dari pada kebahagian Kia sendiri. Dan perlu Bunda tahu sampai kapan pun Kia akan selalu ada disaat suka maupun duka nya Bunda" lanjutnya dan segera memeluk erat tubuh orang yang sangat disayanginya.

Sementara dilain sisi

Sosok laki-laki dengan tubuh atletisnya tengah melakukan kegiatan nge-gym nya. Memiliki perawakan tinggi dan wajah yang terpahat begitu sempurna, merupakan nilai plus dari tuhan untuk sang tuan muda 'Leonard Allhatan'.  Meskipun terdapat bekas jahitan yang cukup panjang di dahinya tidak mengurangi sedikit pun ketampanan laki-laki itu.

Berasal dari keluarga terpandang tak khayal membuat sosok Leo dikagumi oleh seluruh gadis yang menatap memuja kearahnya. Namun sifat dingin dan juga mata tajam berwarna safirnya, membuat orang-orang menelan ludah kasar. Aura gelap yang berada disekitarnya membuat orang-orang takut kepadanya.

Saat ini kegiatan nge- gym nya terhenti karena suara bariton yang memanggil namanya. Suara yang sangat tidak ingin didengar olehnya. Juga merupakan seseorang yang berhasil menghancurkan kehidupannya.

Didepan sana sudah berdiri seorang pria paruh baya dengan bersedekap dada serta tatapan datarnya. Dia 'Aston fedrick' ayah biologis dari Leo.

"Leo!" panggil Aston.

Leo tidak menggubris panggilan dari orang yang di akui ayahnya itu. Dari sikap acuhnya itu sudah dapat dilihat sangat jelas bahwa hubungan antar ayah dan anak itu tidak baik.

"Saya memanggil mu, apa kau tidak mendengarnya?!" dengus Aston.
Lagi. Tak ada sahutan apapun dari lawan bicaranya. Aston pun menghelas nafas kasar dan langsung bicara ke intinya.

"Saya akan menikah lagi. Saya tidak perduli kalau kamu setuju atau pun tidak," jelas Aston tanpa perduli reaksi dari Leo.

Sedangkan Leo kini tengah menahan emosinya yang kapan saja akan meledak. Lelaki didepannya ini memang ba**ngn. Selalu melakukan sesuatu dengan seenak jidatnya.

"Dam it! You are so fucking jerk!" desis Leo yang langsung pergi dari ruangan itu.

Tbc__

Hy Readers!! Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Vote + komen supaya aku lebih semangat lagi untuk ngelanjutin ceritanya
Terimakasih untuk yang sudah mampir :)

LEONARD [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang