Part 4 : Tikus Jalanan

1.5K 137 58
                                    

Hari pernikahan Helen dengan Aston sudah lewat dua hari yang lalu. Sejak saat itu, mereka resmi menjadi satu keluarga. Leo pun sudah kembali tinggal dirumahnya. Pria itu melakukannya agar ia bisa selalu dekat dengan gadisnya. Sebab Leo mengetahui seperti apa liciknya seorang Aston. Pasti pria tua itu akan merencanakan sesuatu yang berakibat buruk padanya. Dan Leo tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.

Saat ini Leo sedang berada di kantor Allhatan grub. Perusahan yang didirikan oleh Leo dengan melalui banyak rintangan dan juga usaha yang sangat keras. Perusahaan ini berdiri di bidang property. Nama Allhatan grub pun sudah tersebar di kota-kota besar. Dengan aura kepeminpinannya... ia mampu membawa Allhatan grub menjadi perusahaan terkenal dengan kebijaksanaanya dalam menjalin hubungan kerja sama.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuat atensi Leo yang berada di kertas-kertas yang menggunung itu menjadi menatap sepenuhnya ke arah pintu.

"Masuk."

Tak lama setelah itu... Masuklah seorang laki-laki yang cukup tampan dengan stelan jas berwarna hitam. Dia ' William Axtrain ' orang kepercayaan Leo dalam semua urusan termasuk urusan dunia gelapnya.

"Tuan, terjadi penyerangan di markas black eagle. Mereka meminta bantuan  kepada anda," jelas William.

"Apa yang mereka tawarkan sebagai imbalannya?" ujar Leo yang mulai tertarik.

"Mereka menjanjikan uang sebanyak 100 millyon Dollar  beserta senjata ilegal yang sedang anda incar, Tuan."

Sebuah senyuman menyeringai terpatri sangat jelas di wajahnya. Hal yang ditawarkan oleh ketua black eagle sangat menguntungkan untuknya.

"Menarik. Kalau begitu kirim pasukan utama untuk menolong mereka. Dan pastikan apa yang mereka tawarkan sudah berada di tangan kita sebelum memberikan pertolongan-"

"Aku tidak ingin mendengarkan berita buruk apapun atau kepala kalian yang akan aku penggal," lanjut Leo dengan mata yang menatap tajam dan penuh intimidasi ke arah William.

Gila. Aura dari Leo selalu membuat bulu kuduk William meremang. Orang yang ada dihadapannya saat ini bukanlah orang sembarangan. Setiap perkataannya tidak main-main. Jika ia berkata ingin ' membunuh ' maka katakan say goodbye pada dunia.

"Baik, Tuan. Perintah anda akan segera saya laksanakan," ucap William yang menunduk dan segera keluar dari ruangan Leo.

Sepeninggalan William, Kia sudah masuk ke ruangan Leo. Gadis itu sempat mendengar pembicara dua pemuda itu dari luar. Tapi ia berusaha untuk tidak ikut campur.

"Kak, apa kamu sibuk?" tanya Kia yang kini telah berdiri tegap di depan meja kerja Leo.

Suara dari Kia menyadarkan Leo dari  pekerjaannya. Laki-laki itu tersenyum mendapati keberadaan Kia di kantornya.

"Tidak, honey. Kemarilah," ujar Leo sembari memberi intruksi agar Kia duduk di atas pangkuannya.

Kia segera mendudukan dirinya di atas pangkuan Leo serta kedua tangannya yang mengalung sempurna di leher pria itu. Lalu, kedua tangan kekar milik Leo memeluk erat pinggang ramping Kia agar tidak terjatuh.

"Kia ga suka sama sekretaris, kak Leo" jujur Kia.

Tadi saat sebelum masuk ke ruangan Leo, Kia sempat melihat sekretaris Leo. Penampilannya seperti wanita yang kurang belaian. Bagaimana tidak, bajunya yang ketat serta rok nya yang pendek mengundang semua mata untuk melihat kemolekan tubuhnya. Kia takut kalau Leo akan tertarik dengan perempuan itu. Sebab, musuh terbesar seorang pria adalah nafsu birahi mereka sendiri. Dan ia takut bahwa Leo akan tergoda.

Leo mengernyit mendengar kejujuran  Kia. Setelahnya, senyuman smirk Leo tertuju ke arah wajah cantik yang tengah menyandar ke dada bidangnya.

"Kau cemburu," ungkap Leo.

"Tentu saja Kia cemburu. Sekretaris kakak seperti perempuan di lampu merah. Bisa saja kan kak Leo bakal tergoda nantinya," tutur Kia mengebu-gebu. Ia kesal.

Leo tercengang mendengar kata kasar yang terlontar dari mulut gadisnya. Namun, wajah Kia yang kesal malah berkali-kali lipat cantiknya.

"Aku tidak akan pernah tergoda. Mau ia tidak berbusana sekali pun, hanya pada tubuhmu yang membuat nafsu ku tidak terkendalikan," jelas Leo yang berbicara sangat frontal.

Kedua pipi Kia bersemu. Sialnya, kenapa semua ucapan Leo selalu berefek tidak baik pada jantungnya.

"Sangat berlebihan. Tetap saja Kia ga suka."

"Baiklah. Kau akan mendapatkan keinginan mu, sayang" ujar Leo yang tidak dimengerti oleh Kia.

"Stela! Masuk keruangan ku sekarang juga!" Teriak Leo memanggil sekretarisnya itu.

Setelahnya, Stela masuk dengan senyuman menggoda ke arah Leo. Kia yang melihatnya, merasa ingin mencekik jalang itu. Leo miliknya dan  tak ada yang boleh menatap memuja ke arah pria itu selain dirinya.

"Kamu saya pecat," ujar Leo tanpa ragu.

Stela terkejut dengan keputusan tiba-tiba dari Leo. Dia tidak terima dan menatap penuh kebencian ke arah gadis yang berani duduk di atas pangkuan Leo. Dengan langkah lebar, ia berjalan cepat ke arah Kia dan menjambak kasar rambut hitam legam milik Kia. Karna serangan tak terduga itu, Kia terjatuh sangat keras ke lantai.

"Dasar jalang kecil! Beraninya kau duduk di atas pangkuan Leo," marah stela dengan mata memerah.

Plakk

Leo memberikan tamparan sangat keras di pipi kanan milik Stela. Yang membuat perempuan itu tersungkur dengan sudut bibirnya yang terluka.

"Beraninya kau berbuat kasar kepada gadisku! Sekarang juga kau pergi dari kantor ini," bentak Leo. Ia mencoba menahan emosinya untuk tidak membunuh perempuan itu ketika masih ada Kia disini.

Dengan rasa malu dan juga sakit hatinya, Stela segera bangkit dan berlari kecil untuk keluar dari ruangan itu. Namun, serentetan sumpah serapah ia layangkan untuk Kia dan berjanji akan membalasnya lebih kejam dari yang ia rasakan.

"Hiks... Hikss... Kepala Kia sakit, Kak" isak tangis Kia yang merasa perih di kepalanya. Rasanya kulit kepalanya terasa terkelupas karna jambakan keras itu.

Leo segera menggendong Kia dan segera membawa gadisnya ke rumah sakit. Ia tidak akan memaafkan Stela karna sudah menyakiti miliknya.

Stelah berada di parkiran, Leo segera membawa Kia ke dalam mobilnya. Sebelum pergi, Leo menelpon William.

"Singkirkan Tikus jalanan itu."

Tbc~~

Gimana guyss sama part ini?
Semoga suka ya

jangan lupa Votmen ya Readerss
Don't SIDERS!
SPAM KOMEN UNTUK NEXT👉
See you next part all🙌

Itssnallaa_

LEONARD [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang