Happy Reading !!
Jangan lupa tinggalin jejak ya aku maksa 😁🌠🌠🌠
Cahaya matahari menyelusup masuk mengenai wajah tidur seorang gadis yang masih terlelap nyaman diatas kasurnya. Tapi tidak bertahan lama sebab kelopak mata itu mulai terbuka karna tidak tahan dengan pancaran cahaya terang itu. Meski terasa pusing, ia tetap mencoba bangun dan menyandarkan tubuhnya di kepala kasur.
"Enghh kepala gue pusing banget." erang Kia sambil memegang kepalanya.
Ia melihat sekitar. Gadis itu sadar bahwa dia berada di kamar apartemen milik Leo. Sepintas ingatan tentang kejadian malam itu terlintas di pikirannya. Kali ini Kia harus mencari cara agar Leo tidak marah kepadanya, lalu melupakan tentang insiden itu.
Kia mulai bangkit untuk segera menyegarkan tubuhnya dikamar mandi. Dengan mata tertutup, Kia berjalan begitu saja sambil meraba setiap sudut dinding itu guna untuk menuntunnya ke arah yang benar.
Semua pergerakan gadis itu tidak luput dari mata tajam seseorang yang tengah duduk di sofa sudut kamar ini, mulutnya tersenyum tipis melihat tingkah gadis itu yang sangat menggemaskan.
Beberapa menit setelahnya, Kia keluar dengan batrobe pinky miliknya. Berjalan santai ke arah lemari bajunya, namun sebelum itu ia sadar akan seseorang yang tengah memandanginya.
Kia memutar kepalanya ke arah sofa, Matanya membola terkejut sambil sebelah tangan menutupi mulutnya. Dapat ia lihat Leo yang menatap intens ke arahnya dengan tak berkedip barang sedikit pun.
"K-kak Leo," cicit Kia.
Kia berusaha meredakan rasa terkejutnya, kemudian kembali berkata, "Kak Leo sejak kapan disini?" tanya Kia bingung. Padahal tadi sebelum mandi ia tidak melihat keberadaan Leo di kamar ini.
Lalu suara Leo mengintrupsi keterbingungan gadis itu. "Sejak sang putri kembali dari aksi kaburnya," jawab Leo. Suaranya terdengar datar dan tak dapat dipungkiri dimata pria itu seperti menahan kemarahan.
Mampus! Kali ini lo habis Kia- batin Kia.
"Maaf" ucapnya seraya menunduk.
Perlahan kaki jenjang Leo mulai melangkah mendekati gadisnya. Tangan kekarnya terulur untuk mengangkat dagu Kia agar melihat sepenuhnya ke arah wajahnya. "Apakah terlalu susah bagimu untuk menurut saja?" tanya Leo. Ia mengelus lembut pipi Kia.
"Asal kau tahu, bahu ini ... " tangannya turun menyentuh bahu Kia. "Hampir saja disentuh oleh pria brengsek itu," lanjut Leo sambil meremas bahu Kia.
Kia menahan sakit dibahunya akibat remasan Leo. Ia sadar kali ini sudah berbuat jauh.
"Telat selangkah saja ... aku yakin, kau akan berakhir satu ranjang dengannya."
Pyaarr
Dengan gerakan spontan, Leo meninju kaca lemari yang berada tepat dibelakang Kia. Suara pecahan itu terdengar jelas oleh Kia yang juga terkejut setelahnya. Kali ini ia sudah memancing emosi pria itu. Bisakah ia mengatakan bahwa ia menyesal dan ingin mengulang waktu lagi? Tentu saja tidak. Karna nasi sudah menjadi bubur, semuanya sudah terjadi dan tak bisa dirubah lagi.
Belum sempat Kia berbicara, pria itu sudah berlalu pergi begitu saja tanpa melihat ke arahnya.
Leo marah.
~~~~~~~~
sementara itu di apartemen william
Pria tampan itu kini tengah menatap lekat seorang gadis yang tengah tertidur di atas kasur, tepat di sampingnya. Saat malam itu ia ingin mengantarnya pulang namun akhirnya sadar bahwa dia tidak tau dimana rumah gadis itu. Akhirnya tidak ada pilihan lain selain membawa gadis itu pulang ke apartemen nya.Matanya tidak beralih sedikit pun dari wajah cantik gadis itu. William mengakui bahwa dirinya sudah dibuat jatuh sejatuhnya oleh Emely. Ia menyukai semua yang ada pada gadis itu sejak pandangan pertama.
Lucu rasanya. Seorang William mencintai seseorang setelah mengaku bahwa ia tidak akan semudah itu ditaklukan oleh seorang gadis. Kemudian akan menjadi bucin akut seperti bossnya, Leo. Ntah sihir apa yang sudah gadis ini berikan untuknya, hingga dengan mudahnya membuat William mengakui hak milik pada Emely.
Suara lenguhan itu terdengar memecah keheningan diruangan itu. Emely terbangun dari tidurnya, lalu merasakan lemas dan sakit disekujur tubuhnya. Matanya berusaha terbuka untuk menerima cahaya lampu yang memasuki retina matanya. Atap abu-abu menjadi hal pertama yang dia lihat. Kemudian ia sadar bahwa ini bukanlah kamarnya.
"Sudah bangun, sweetheart."
Sebuah suara seorang pria membuat Emely terkejut dan segera memandang ke arah sumber suara. Lalu gadis itu menjerit tertahan melihat pria yang sangat tampan. Bahkan posisi mereka bersampingan di atas kasur.
"Tampan nya," ucap spontan Emely membuat William tersenyum menyeringai.
Tiba-tiba William menarik pinggang Emely agar lebih dekat lagi ke arahnya. Kelakuannya membuat Emely susah menahan debaran gemuruh di dadanya. Melihat wajah tampan pria itu dari dekat membuat jiwa cogan Emely meronta-ronta.
"Sekarang pria tampan ini adalah takdirmu. Mau kau menerimanya atau tidak, aku tidak perduli. Karena Aku tidak suka penolakan." Didalam hati William aneh dengan dirinya sendiri. Baru kali ini ia berbicara dengan kalimat terpanjangnya. Tapi catat, HANYA PADA GADISNYA.
Sedangkan Emely, gadis itu terlihat terkejut mendengar penuturan dari pria tersebut. Dengan tiba-tiba, pria tampan itu mengklaim begitu saja atas dirinya. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia menyukai pria yang tidak dikenalnya ini.
Tbc__
Welcome Readers🙌
Gimanih sama part ini, seru ngga?
Mau ngomong apanih sama merekaLeo 👉
Kia 👉
William 👉
Emely 👉
SPAM NEXT HERE 👉
See you all 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD [ ON GOING ]
RomanceRank story : #1 in possesive #1 in psycopat #11 in percintaan "Jangan pernah menyentuh milik ku dengan tangan kotor mu atau aku akan mematahkan tanganmu bahkan mengakhiri nafasmu," Leonard Leonard Allhatan. Seseorang laki-laki yang merupakan ketua...