05. SUN & MOON 🌕🌑

203 48 83
                                    

🌕SUN & MOON🌑

"Eh non, kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya Bi Inah saat melihat Shuhua yang baru saja datang dengan wajah berseri.

Shuhua tersenyum malu. "Gak kok bi,"

"Shuhua mau makan tumis udang ya," ucapnya kepada bi Inah, lalu dia melenggang pergi menuju kamarnya.

Shuhua langsung menjatuhkan badannya diatas kasur, senyumannya sama sekali tak pudar. Bayangan kejadian tadi terus terputar di benaknya.

Renjun mengantar dirinya pulang.

Sangat langka, itu satu hal yang sangat langka.

Aroma segar yang tercium dari badan lelaki itu masih tercium hingga saat ini, bukan aroma mint yang dipakai oleh kebanyakan pria tetapi seperti wangi ombak laut, sangat menyegarkan.

Shuhua memekik tertahan. "Shuhua sadar!" gumamnya.

Shuhua menggelengkan kepalanya agar kembali kepada kenyataan. "Mending mandi dulu," monolognya lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Tapi males banget,"

"Yaudah cuci muka aja lah," putusnya, Shuhua pun beranjak dari duduknya.

"Akhh!" Erangnya, saat dia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.

Tubuhnya merosot kebawah, kakinya seketika lemas. Dia meringkuk dibawah lantai sembari memegangi kepalanya yang sakit.

"Akhhh, sakit," ringisnya,

Shuhua menjambak rambutnya berharap rasa sakitnyaa menghilang. Bukannya menghilang, tetapi rasa sakit di kepalanya semakin bertambah. Air mata pun keluar begitu saja, karena tidak tahan dengan rasa sakit yang menjalar di kepalanya.

"Mama sakit...." Lirihnya.

"Tolong, sakit...."

Shuhua menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan, sakit di kepalanya mulai mereda.

Shuhua menyandarkan tubuhnya disisi ranjang, nafasnya masih memburu.

Tes.

Shuhua langsung menengadahkan kepalanya saat merasakan darah yang keluar dari hidungnya. Dia langsung merogoh tisu yang terletak diatas nakas, langsung saja dia mengelap darah itu dengan tisu.

Perlahan Shuhua beranjak lalu menidurkan kembali tubuhnya di atas kasur.

Dia menghela nafas panjang, perlahan matanya tertutup.

™•™

Tok..tok..

"Non, makanannya sudah siap," teriak Bi Inah di depan pintu kamar Shuhua.

Tak ada sahutan dari dalam, lagi-lagi bi Inah mengetuk pintu.

"Non?"

Karena tak ada jawaban juga, Bi Inah terpaksa membuka pintu kamar Shuhua.

Pintu pun terbuka, bi Inah mendapati Shuhua yang tengah tertidur pulas di atas kasurnya. Perlahan bi Inah pun menghampirinya.

"Non," panggil Bi Inah sembari menggoyang pelan tubuhnya.

Shuhua melenguh pelan, merasa aneh dengan raut wajah Shuhua, bi Inah pun menjulurkan tangannya ke kening perempuan itu.

Sun & Moon || Renjun x ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang