24. SUN & MOON 🌕🌑

141 31 6
                                    

🌕Sun & Moon🌑

Shuhua tidak tau harus bagaimana menenangi sahabatnya yang sedari tadi menangis tanpa henti ini. Sudah berbagai bujukan yang dia lontarkan tetapi tangisan Ryujin tak kunjung berhenti.

"Jin... Udah,"

"Huwaaaa..... Shua jangan tinggalin gue,"

"Gue gak akan ninggalin lo Jin,"

"TUH KAN LO BOHONG LAGI!" Tangisannya semakin kencang seketika.

"Jin gue gapapa, udah ya jangan nangis?"

"Hiks.... Gue denger semuanya, hidup lo tinggal beberapa bulan lagi huwaaaaaa...."

Shuhua tertegun seketika, jika Ryujin sudah tau semuanya, lantas dia harus beralasan apa lagi? Dia tidak ingin sahabatnya terus bersedih karenanya.

"Hikss.... Hikss.... Gue gak bisa bayangin hidup gue tanpa lo Shua hiksss..." Ucapnya di tengah isakan.

"Lo harus bertahan, lo harus liat gue nikah sama jodoh gue nanti dan begitu sebaliknya, dan punya anak terus jodohin anak kita, masa lo mau hancurin impian gue? Hiksss...." Jelasnya yang masih terisak.

Shuhua tersenyum kecut tanpa sadar air matanya pun jatuh tanpa permisi, lalu dia meraih tangan Ryujin dan menggenggamnya. "Gue gak akan kemana-mana Jin, gue akan selalu ada di samping lo dan ngeliat lo menikah sama jodoh lo nanti."

Ryujin menghapus jejak air matanya. "Gue gak percaya sama lo! Kalo gitu buktiin nanti!"

"Kita harus masuk ke univ yang sama dan sukses bersama!"

"Katanya lo mau jadi dokter kan? Dan gue juga mau jadi perawat, ayok kita jalani bersama, biar gue selalu bantu lo nanti." Jelasnya.

Shuhua semakin terisak parau, dia langsung memeluk tubuh Ryujin.

Dia juga berharap untuk hidup lebih lama lagi dan menjalani hari-hari tanpa rasa sakit. Tetapi apakah itu bisa?

"Gue sebisa mungkin akan bertahan Jin," lirihnya.

"Lo harus bertahan."

Jaemin yang sedari tadi menyaksikan mereka berdua memutuskan untuk pergi keluar, dadanya tiba-tiba merasa sesak dan mata yang sudah memerah menahan tangis. Dia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Jaemin!" Panggil seseorang dari arah koridor.

Cepat-cepat Jaemin menyeka air matanya saat mendengar namanya di panggil.

"Kenapa?"

"Lo nangis?" Selidik lelaki itu saat melihat mata Jaemin yang memerah dan sedikit berair.

"Kelilipan." Alibinya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Haechan.

"Eeee... Habis dari Abang gue, lo yang ngapain disini?" Tanya Jaemin.

"Cari Ryujin, lo liat gak? Takutnya kesasar." Tanyanya

"Gue juga gak tau, kalo kesasar juga pasti ngehubungin lo," jelas Jaemin

"Gue belum jenguk Tante Anya, kita tunggu Ryujin disana nanti," tambah Jaemin.

"Tapi Jaem-"

"Udah, nanti lo chat aja Ryujin nomor ruangan Tante Anya, biar gak kesasar." Bujuknya sambil menarik Haechan menjauh dari sana.

Jaemin bernafas lega, untunglah Haechan sangat mudah dibujuk.

Jaemin membuka pintu ruangan itu secara perlahan. "Assalamualaikum Tante,"

Sun & Moon || Renjun x ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang