23. SUN & MOON 🌕🌑

155 33 5
                                    

🌕Sun & Moon🌑

Hari begitu cerah, sangat disayangkan perempuan itu tidak bisa menikmati cuaca yang indah ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk melamun di dalam ruangan sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang dari arah jendela, dia tidak bisa keluar karena mendengar kabar bahwa salah satu temannya pun berada di rumah sakit ini.

"Lagi ngapain? Udah makan?" Suara berat itu berhasil mengejutkan dirinya.

Perempuan itu menoleh. "Lo gak sekolah?" Tanya perempuan itu.

"Gue udah ijin kok, lagian gue mau nemenin lo," jawab lelaki itu.

"Jaem, gue gakpapa kok sendiri juga. Jangan bolos cuma karena gue, sebentar lagi kan ujian." Omelnya.

"Shua, gue bolos sehari gak akan mempengaruhi nilai gue."

"Dan lo! Udah tau mau ujian kenapa sakit segala? Jangan sakit!"

"Jaem lo suka sama gue?" Celetuknya.

"Enggak!" Bantahnya.

Shuhua bernafas lega. "Syukurlah, soalnya lo baik banget sama gue, gue jadi curiga."

"Karena lo temen gue makanya gue baik,"

Jaemin menatap lekat kearah Shuhua. "Kalo gue beneran suka sama lo gimana?" Godanya

"Ya menurut gue percuma, karena gue sukanya Renjun,"

Jaemin tersenyum kecut, lalu raut wajahnya seketika berubah menjadi tengil. "Tapi siapa juga yang bakalan suka sama lo," ledeknya.

Shuhua mendecih. "Awas ya kalo lo suka sama gue."

"Gaakan!"

Shuhua terkekeh geli. "Lo gak bosen disini terus? Gak mau keluar?" Tanya Jaemin.

"Bosen banget, tapi lo bilang Nakyung ada disini, kalau gue ketemu Nakyung gimana?"

"Nakyung hari ini sekolah, gak mungkin ada disini," timpal Jaemin.

"Sampai kapan lo terus-terusan sembunyiin ini semua?" Tanyanya tiba-tiba

"Sampai gue siap," jawabnya.

Jaemin menghela nafas panjang. "Lo tau? Renjun kemarin nungguin lo semalaman," ungkapnya.

Shuhua membelalakan matanya. "SERIUS?!" pekiknya.

"Dasar bodoh, harusnya kalau gue gak ada kabar yaudah gak jadi," gumamnya yang masih terdengar jelas oleh Jaemin.

"Mungkin bagi Renjun, malam itu adalah malam terpenting baginya." Timpal Jaemin.

Shuhua mengernyit heran. "Maksud lo?"

Jaemin mengangkat kedua bahunya. "Mau jalan-jalan gak?" Tawar Jaemin.

Shuhua mengangguk semangat. "Boleh!" Serunya lalu beranjak dari dari duduknya.

Baru saja Shuhua melangkahkan kakinya, Jaemin langsung memberhentikan tindakannya itu. "jangan jalan, pakai kursi roda!" Titah Jaemin.

Shuhua menghela nafas. "Untuk saat ini gue masih bisa jalan Jaem, gue mau nikmatin dulu kaki gue ini,"

Jaemin tersenyum kecut. "kalo lo cape bilang aja."

Shuhua mengangguk. "Oke!"



Shuhua menarik nafas panjang, merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Ini lebih baik, berada di rumah sakit seharian membuatnya muak, apalagi bau obat-obatan yang menyengat Indra penciumannya.

"Wah! Seger!"

"Di dalam rumah sakit seharian pasti gak nyaman kan?" Tanya Jaemin.

Shuhua mengangguk. "Pengen pulang,"

Sun & Moon || Renjun x ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang