11. SUN & MOON 🌕🌑

170 32 32
                                    

🌕Sun & Moon🌑

Flashback on

Hari yang sangat cerah di bulan Mei, seorang perempuan dengan rambut sebahu tengah duduk di bawah pohon dengan beralaskan kain, perempuan itu tersenyum menikmati angin sepoi yang menerpa wajah cantiknya.

Lelaki yang sedari tadi memperhatikannya pun tersenyum lalu menghampirinya.

"Saeron!" Panggil lelaki itu, Renjun.

"Lo lama banget, cepet buka bekalnya gue dah lapar." Sahutnya.

Yap, akhir pekan ini mereka memutuskan untuk berpiknik.

Lelaki itu tergelak. "Iya, tadi gue masakin ini khusus buat lo," ucapnya sembari membuka satu persatu wadah yang dia bawa.

"Wah ayam bum- LO LUPA? GUE KAN ALERGI BIJI WIJEN!" Pekiknya kesal.

"Astaga gue lupa! Terus gimana?!"

"Katanya lo suka sama gue, tapi gini aja lupa," dengusnya.

"Gak gitu, gue udah biasa bikin ayam ditaburin biji wijen jadi gak inget, gue pisahin aja ya?"

Saeron mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk.

"Gue udah pisahin biji wijennya, nih aaaaaa......" Ucap Renjun sembari menyodorkan ayam itu hendak menyuapinya.

Saeron pun menerima suapan dari Renjun. "Gimana? Enak?"

Seketika ekspresi Saeron langsung berubah. "Terlalu manis, lo harus berlatih masak lagi,"

Renjun mendelik. "Harusnya lo yang masak, bukan gue." Decaknya.

"Tapi masakan lo gak terlalu buruk kalo dibandingin gue."

Renjun tergelak. "Bener juga."

Renjun kembali memisahkan biji wijen dari ayam untuk di berikan kepada saeron. "Heran gue, kenapa lo gak mau pacaran sama gue yang baik hati ini." Celetuk Renjun.

Saeron mendecih. "Gue punya alergi juga lo lupa."

"Masalah itu maafin gue, soalnya gue masak tuh pagi-pagi banget, gue masih ngantuk jadi lupa."

"Tapi tetep aja, lo bukan tipe gue."

"Gak punya hati banget, kalo udah nolak gue seenggaknya jauhin gue kek, biar gue bisa move on."

"Masa pertemanan kita hancur cuma gara-gara gue nolak lo sih!"

Renjun mendengus. "Wah, kenapa gue bisa suka sama cewek egois kayak lo sih,"

"Ya pasti karena gue cantik," celetuknya.

Renjun sangat ingin mengelak, tetapi perempuan itu berkata benar.

Saeron tergelak, dia hanya bisa tertawa karena mereka memang sudah biasa menggunakan topik ini sebagai lelucon, ah tapi sepertinya hanya Saeron yang berfikiran seperti itu.

Renjun terdiam saat kornea matanya tak sengaja melihat sebuah luka lebam di salah satu anggota tubuh perempuan itu, langsung saja dia meraih tangan Saeron lalu menyingkap baju yang menghalangi luka lebamnya. "Ini kenapa?" Tanya Renjun khawatir.

Saeron langsung menepis tangan Renjun lalu menutup kembali luka lebam yang ada di tangannya. "Gak usah berlebihan! Ini kepentok sama ujung meja!"

"Tapi lebamnya kenapa lebar gitu?"

Sun & Moon || Renjun x ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang