21. SUN & MOON 🌕🌑

178 36 27
                                    

🌕Sun & Moon🌑


"Selamat pagi!" Sapanya begitu riang.

Mendengar sapaan dari sang putra, Wendy tersenyum. "Pagi juga!"

"Wah! Cuaca sangat cerah ya Ma!" Seru Renjun.

Wendy mendelik heran kearah putranya lalu mengalihkan pandangan kearah jendela. "Mendung loh ini," celetuk Wendy.

Tak memperdulikan ucapan sang Mama, lelaki itu menyantap sarapannya dengan lahap, sesekali dia terkekeh sendiri. Melihat gelagat aneh putranya justru membuat Wendy khawatir, apakah ada salah satu saraf yang putus di otak putranya?

"Kamu kenapa?" Tanya Wendy.

"Semalam Renjun gak bisa tidur," ungkapnya dengan senyuman yang tak pernah pudar di wajahnya.

"Insomnia kamu kambuh lagi?!" Ucap Wendy khawatir.

Renjun terkekeh. "Tenang kok Ma, bukan masalah besar."

Lagi-lagi Renjun tersenyum sembari memegangi bibirnya, bayangan kejadian semalam terus berputar dibenaknya.

Wendy mendecih. "Anak Mama lagi birahi ternyata."

"Ma, Renjun bukan hewan ya!"

Wendy tergelak. "Gak mau di kenalin gitu sama Mama?" Godanya.

Renjun terkekeh. "Nanti kalo udah jadi Ma,"

"Kalo gak jadi gimana?"

"Ya doain aja Ma!"

Renjun pun beranjak dari duduknya setelah selesai dengan aktivitas sarapannya, lalu mencium pipi sang Mama. "Renjun pamit dulu, assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, hati-hati!"

"IYA!"

Sesampainya di sekolah, lelaki itu memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Renjun membuka helmnya lalu menarik nafas panjang merasakan hembusan angin pagi yang sangat menyejukkan.

"Wah! Pagi yang cerah!" Monolognya.

Memang ya cinta itu membuat seseorang menjadi buta, padahal pagi ini cuaca cukup mendung.

Dengan langkah semangat, lelaki itu berjalan cepat menuju kelasnya, tak sabar untuk bertemu dengan perempuan yang sudah membuatnya gila seperti ini.

Lelaki itu terdiam, ah.... Sepertinya dia datang terlalu pagi, nyatanya Shuhua belum juga datang.

Renjun mengernyit heran saat mendengar isakan dari arah seorang perempuan yang sangat dia kenali.

Lelaki itu pun menghampirinya. "Nakyung? Lo kenapa?" Tanya Renjun.

Nakyung menoleh, matanya terlihat memerah karena menangis.

Tanpa aba-aba, perempuan itu langsung memeluk Renjun. "Jun..." Isaknya.

Rejun tertegun atas perlakuan Nakyung. "Kenapa? Lo kenapa?" Tanya Renjun khawatir.

"Penyakit nyokap gue, kambuh lagi." Ucapnya parau.

"Hikss... Gue harus gimana Jun?" Isaknya.

Renjun pun membalas pelukan Nakyung lalu mengusap lembut rambutnya hendak menenangkan gadis itu. "Gakpapa, semua akan baik-baik aja, jangan nangis." Ucap Renjun.

Nakyung lebih mengeratkan pelukannya. "Gue takut.... Gue takut kehilangan nyokap gue Jun." Lirihnya.

"Hey, jangan ngomong gitu, nyokap lo pasti sembuh, doain aja buat kesembuhan nyokap lo oke?"

Nakyung pun mengangguk di pelukan laki-laki itu "Udah ya jangan nangis."

Brak.

Refleks mereka langsung melepaskan pelukannya saat mendengar sesuatu yang berhasil membuat mereka terkejut.

Sun & Moon || Renjun x ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang