16. SUN & MOON 🌕🌑

185 43 23
                                    

🌕Sun & Moon🌑

Rasa lelah, rasa sakit kini telah bercampur menjadi satu, tak disangka jika mencintai seseorang sesakit ini. Bukankah semua ini adalah konsekuensinya? Jika kita memutuskan untuk mencintai seseorang pasti kita juga sudah siap untuk menerima semua konsekuensi yang akan kalian dapatkan nanti, bisa rasa sakit, lelah, kecewa atau apapun itu.

Bahkan kisah percintaannya belum dimulai tetapi dia sudah merasakan semua konsekuensinya.

Keputusan untuk berhenti mengejar cinta dari seseorang yang dia dambakan apakah itu keputusan yang benar? Tapi kenapa dia sama sekali tidak merasa bahagia? Seakan mencintai seseorang yang dia dambakan itu adalah kebahagian meskipun sebenarnya dia hanya menerima penolakan dan rasa sakit.

Dengan langkah gontai perempuan itu memasuki rumahnya. Sungguh, dia tidak bisa berfikir apa-apa lagi kini pikirannya kosong saat semua perkataan Renjun yang sangat menyakiti hatinya itu terus terulang dibenaknya.

Tes.

Shuhua mengusap area hidungnya, ah ternyata darah.

Dia terus menyeka kasar darah yang mengalir di hidungnya yang sudah bercampur dengan air mata, kini dia sudah tidak peduli apapun lagi.

Dia menjambak kuat rambutnya saat kepala mulai terasa sangat sakit seperti akan pecah dalam hitungan detik

"Astaga non kenapa?! Itu hidungnya berdarah." Pekik bi Inah.

Shuhua terduduk lemas di lantai, tiba-tiba dia mulai terisak dan masih memegangi kepalanya yang sakit. Bi Inah langsung menghampiri majikannya itu dengan raut wajah panik.

"Non kenapa? Ada yang sakit?" Tanyanya khawatir sembari merangkul tubuh Shuhua.

"Gak ada yang sayang sama Shuhua bi. Mama, Papa, Abang semuanya gak sayang Shuhua, dan Renjun juga." Isaknya.

Benar, tidak ada seorang pun yang peduli dengannya.

Bi Inah langsung memeluk Shuhua. "Masih banyak yang sayang sama non Shuhua,"

Tangisan Shuhua semakin parau. "Sakit bi."

"Mana yang sakit non?"

Tangisan yang tadinya terdengar kencang kini melemah, tak lama kemudian kesadarannya pun menghilang.

"Astagfirullah non! Bangun! Pak Daris! Tolong!" Teriak bi Inah panik.

"Pak Daris!"

Tak lama kemudian pak sopir pun menghampiri mereka dengan nafas yang tak teratur karena terkejut mendengar teriakan bi Inah.

"Non Shuhua kenapa?"

"Non Shuhua pingsan, cepet bawa dia ke rumah sakit." Titahnya.

Pa Daris pun menggendong tubuh Shuhua yang terkapar lemah menuju mobil dan di ikuti oleh bi Inah, pak Daris melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk membawa Shuhua menuju rumah sakit.

***

"Hari ini kamu jadi pulang kan?"

"Iya Bunda, ini aku udah siap-siap mau pulang." Jawab lelaki itu.

"Bagus, hati-hati dijalan sayang."

Sun & Moon || Renjun x ShuhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang