Part 1

498 28 1
                                    

Rencana tinggal rencana,ide terus berkeliaran padahal beberapa ceritaku yang lain masih on going.

Semoga suka 🙏

Alya Taletha, wanita muda berusia 25 tahun yang kini tengah tersenyum manis menatap kedua anak kembar didepannya.Anak yang hadirnya karena sebuah kesalahan masa remajanya,lucu memang karena Ayah dari anak kembar itu jelas-jelas membenci Alya bahkan berulang kali menghinanya,tapi disatu sisi masa Remaja adalah masa puber dimana logika kurang digunakan.Dimulai dari satu lantai Apartemen yang sama,Alya dan Ayah biologis kedua anaknya sering beradu argument.kebencian mereka berdua bahkan jelas-jelas mereka perlihatkan,Alya Dimata keluarga Ayah biologis anaknya tidak lain hanya wanita liar yang bodoh,jadi aneh ketika dua orang yang saling membenci malah memiliki anak bersama.ini bukan tentang obat dan segala macam seperti jebakan misalnya, karena baik Alya dan Ayah biologis anaknya melakukan itu berulang kali dengan keadaan sadar dan itu bukan dalam waktu yang singkat.semua terjadi karena Ayah biologis anaknya yang mengetuk pintu apartemen Alya dan menyelonong masuk begitu saja saat Alya membuka pintu.Alya yang malas berdebat saat itu memilih kembali ke kamarnya karena hari itu tepat hari patah hatinya, bayangkan kekasihnya selingkuh dengan sepupunya sendiri.Mungkin karena merasa dihiraukan dan tidak diladeni hingga akhirnya Ayah biologis dari anaknya itu berdiri dan menarik Alya sangat keras hingga berakhir mereka jatuh disofa dengan Alya yang menindih tubuh Ayah biologis anaknya, karena terbawa suasana dan keadaan yang mendukung bibir mereka mulai bersentuhan, dimulai dari bibir hingga semakin turun kebawah,dan kalian pikir sendiri yang terjadi selanjutnya.Hal itu rutin mereka lakukan apalagi setelah mereka berdebat.mereka menjadi partner ranjang yang sama-sama profesional tanpa melibatkan hati hingga Akhirnya hubungan gila itu berakhir sesuai kesepakatan bersama.

Hidup dengan dua anak diluar nikah tidak mudah,biaya keduanya juga tidak sedikit,Alya yang dulunya hanya wanita liar yang bodoh dan tidak memikirkan masa depan tiba-tiba diberikan kepercayaan untuk menjadi seorang ibu tentu tidak mudah menerima keadaannya begitu saja.pernah berniat untuk menggugurkan kandungannya namun ide gilanya itu tidak berhasil dijalankan karena di tolak mentah-mentah oleh papanya.pria bodoh yang menyelingkuhi mamanya itu tiba-tiba saja datang ke Apartemen Alya dan meminta maaf karena tidak berhasil menjadi orang tua yang baik.

Gagal sebagai suami,gagal pula sebagai Ayah,lalu dimana letak yang bisa kita banggakan dari pria seperti itu?

Tidak hanya papanya yang datang,mamanya juga ikut-ikutan datang dan meminta maaf,lalu mereka berdua sama-sama mengatakan akan rujuk dan akan memperbaiki segalanya.yang sudah rusak meski diperbaiki tidak akan lagi seperti semula,Alya terlanjur sudah rusak saat itu.tapi satu hal yang Alya syukuri dari keegoisan papanya waktu itu, karena Alya berhasil menjadi wanita penyayang dan bertanggung jawab berbanding dengan dirinya yang dulu yang bodoh dan tidak menyukai anak-anak.tapi karena keegoisan papanya juga waktu itu,pria yang sekarang sudah berkepala empat itu tidak lagi menjadi kebanggaan dikeluarga Abimanyu.

Hujan kembali membasahi bumi,Alya menatap keluar jendela sebelum beranjak karena melihat kedua anak kembarnya sudah tidur.wanita itu memilih berjalan kearah ruang tamu dan duduk di samping adik laki-lakinya, perceraian orang tuanya bukan hanya menjadikan Alya satu-satunya korban tapi ada juga Abram,anak berusia 15 tahun yang harus menyaksikan pertikaian terus menerus orang tuanya,juga anak yang dipaksa keadaan harus mandiri ditengah berbagai macam ucapan teman-temannya yang mengatakan jika dirinya anak seorang pedofil,tapi Abram tumbuh menjadi anak yang dingin dan tidak macam-macam,dia anak yang mungkin menjadi pertimbangan papanya kemudian bertobat dan meninggalkan kekasihnya dan memilih kembali pada mantan istri dan anak-anaknya.Abraham Abimanyu yang dulu tidak pernah memperlihatkan kemesraan bersama istrinya Silviana Herman, justru sekarang menjadi pria paling Bucin.

"Tumben akur,"suara seorang wanita yang ikut bergabung diantara keduanya mengalihkan tatapan mereka berdua.

"Zia mana ,mah?"

"Cia disini kakak!!"terdengar suara teriakan gadis kecil perempuan.

"Cia Lindu sama kak Ablam,"suara cadelnya yang lucu membuat Abram gemas dan dengan cepat membawa Zia kepelukannya,mencium gadis kecil itu hingga tertawa terbahak-bahak.

"Adeknya jangan digituin dong bang,"Abram menatap kearah mamanya sebelum menghentikan ciumannya di pipi Zia.

"Papa bawa apa?"Abraham menyedorkan paperbag ditangannya,pria itu memberikan tiga untuk Alya,Satu untuk Abram,satu untuk istrinya,dan satu untuk gadis kecil yang membuatnya semakin semangat untuk bekerja.

Apa yang diberikannya untuk istri, anak-anak,dan cucu-cucunya tidak mewah,tapi Abraham selalu menyempatkan untuk memberikan hadiah setelah gajian.Kondisi keuangannya memang tidak sebaik dulu tapi dibalik itu ada rasa bahagia yang tidak bisa dijabarkan yang membuatnya semakin hari semakin mencintai istrinya.wanita yang dia sakiti, betapa tulusnya hatinya hingga mau kembali menerimanya, wanita yang juga masih mau mengandung anak ketiga untuknya demi permintaannya agar hubungan mereka semakin kuat.

"Tidak usah berterima kasih karena ini sudah menjadi tugas papa membahagiakan kalian,"Silvi menatap suaminya lekat-lekat, pengkhianatan Abraham juga dulu adalah separuh kesalahannya karena sebagai wanita bersuami dan memiliki anak,Silvi jarang sekali menanyakan keadaan suaminya, bahkan wanita itu banyak menuntut.barulah setelah perceraian itu Silvi sadar setelah merenungkan segalanya.

Alya ikut terharu melihat kedua orangtuanya berpelukan.

"Cia ngantuk,"Abraham yang mendengar itu segera melepaskan pelukannya dan mencium kening Silvi sebelum menggendong Zia.

"Papa juga butuh istirahat,"Abraham yang mendengar ucapan anak laki-lakinya itu menepuk pundak Abram.

"Anak papa yang satu ini sangat perhatian,"Abraham tertawa sambil merangkul pundak Abram, sementara Zia sudah menutup matanya dan kini digendong oleh Silvi.

"Abram ingin tidur bersama mama,papa,dan Zia malam ini,"Abraham dan Silvi hanya mengangguk.berbeda dengan Alya yang menatap Abram dengan tatapan tercengang.biasanya anak kesayangan papanya itu tidak pernah meminta isin.

"Alya kekamar dulu,selamat malam semua"

"Malam sayang"

"Malam kak"

"Malam anak papa, semoga mimpi indah"

Alya menyengir kuda, wanita itu terkadang masih kekanak-kanakan meski sudah menjadi ibu.

Kenapa tidak memberikan kesempatan kedua pada orang-orang yang ingin memperbaiki masa lalunya, bukankah menerima orang yang pernah menyakiti akan lebih baik daripada menerima orang baru.

Pria yang pernah gagal menjadi suami, pernah gagal menjadi Ayah,tapi pria itu adalah pria yang sama yang mati-matian membahagiakan keluarganya sekarang, bukankah pria itu kini patut untuk dihargai?

Jangan lupa vote dan komen yah 😇

Jodoh Sebenarnya?[ENDING]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang