part 6

132 19 4
                                    

Baru bisa up lagi karena kemarin sibuk banget, bahkan untuk tidur nyenyak aja nggak sempat, terimakasih buat yang masih nungguin.

Happy reading!!!!

Yero sedari tadi diam,pria itu ingin memeluk Bianca dan mengatakan akan bertanggung jawab.tapi melihat Bianca yang menggelengkan kepalanya sambil menangis akhirnya membuat Yero hanya diam sambil berkelana memikirkan masa-masa SMA mereka,mungkin dulu Bianca berpura-pura mencintainya disaat Bianca jijik padanya tapi ia suka saat Bianca memeluknya,mengelus kepalanya,dan ia suka saat Bianca bermanja-manja dengannya meski hanya berpura-pura.

"Brengsek!!"

"Lo dan bokap Lo sama-sama nggak pantas hidup!!"

Percayalah yero marah dan sakit hati,pria itu masih tetap diam meski tangannya sudah terkepal erat.

"Pergi dari sini bajingan!!"

Bukannya pergi Yero malah mendekat meski Bianca mati-matian mengusirnya,pria itu memberikan sebuah liontin cantik pada Bianca.

Bianca membiarkan Yero memeluknya erat karena memang sudah lelah terus menangis dan berteriak.

Yero mencium kening Bianca dengan penuh kasih sayang,pria itu tidak tau harus melakukan apa lagi agar Bianca bisa membalas perasaannya, apalagi sekarang Bianca terlihat semakin membencinya.

Tangannya terulur menghapus air mata Bianca,Yero rindu Bianca yang dulu berpura-pura perhatian padanya.

"Pergi,"Yero sekali lagi mencium kening Bianca sebelum memilih pergi.sesulit ini mendapatkan Bianca.

*****

Philopas ingin rasanya mengutuk perasaan ini, bisa-bisanya ia uring-uringan saat bersama teman-temannya.akar permasalahannya tentu saja adalah karena setelah mengantar Alya dan anak-anaknya pulang philopas belum bertemu dengan Anak kembarnya lagi.

"Lo kenapa sih?"Marco saja sampai jengah melihat Tingkah philopas.pria dingin jika sudah begini pasti sebentar lagi akan gila,pikirnya.

"Gue cabut duluan,"bukannya menjawab philopas malah bangkit.

Sampai dirumah philopas duduk di samping Bianca yang baru 3 hari lalu kembali dari Bali.pria itu tidak banyak bertanya mengingat kakaknya lebih pendiam sekarang.

*****
Ditempat lain Yero diam memperhatikan seseorang yang dikenalnya bersama dua anak kembar berbeda jenis kelamin,pria itu bangkit dan mengambil tempat duduk di samping anak perempuan berbaju merah di sampingnya.

"Apa kabar Alya?"

"Yero,lo?"

Yero hanya mengangguk,pria itu menatap Alya dan dua anak disamping kiri dan kanannya.orang-orang yang memperhatikan mereka pasti mengira mereka keluarga kecil yang bahagia.

"Lama tidak bertemu Al,"Alya hanya mengangguk.

"Mereka berdua?"Yero menghentikan ucapannya saat melihat Anggukan Alya.

"Kenalkan mereka berdua Aron dan Ella,"

"Aron,Ella, perkenalkan om Yero teman Mami saat masih sekolah dulu,"Alya kira Yero tidak akan menyapanya itulah sebabnya tadi ia hanya melirik sekilas.tapi rupanya mantan Bianca itu masih mengingatnya padahal dulu Yero yang selalu menatapnya tajam ketika dia dan Bianca berkelahi.

Aron dan Ella hanya diam sebelum kembali mengatakan sesuatu yang sudah puluhan kali terucap dari bibir mereka dari tadi pagi.

"Mami,Aron mau ketemu papi,"Alya yang mendengar Aron lagi-lagi mengatakan itu melirik wajah Yero untuk memastikan pria itu tidak curiga.

Jodoh Sebenarnya?[ENDING]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang