part 11

105 11 1
                                    


Alya menatap wajah philopas yang bersimbah keringat.mereka kembali menghabiskan waktu di ranjang dan melakukan olahraga yang sangat menguras keringat namun sebanding dengan kenikmatan yang didapatkan, bahkan jauh lebih nikmat.

"Hmmmp..."keduanya mengambil nafas sebanyak-banyaknya sebelum salah satu dari keduanya beranjak dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

Melihat philopas yang memilih membersihkan diri setelah kegiatan mereka Alya akhirnya menatap tubuhnya yang benar-benar penuh dengan kissmart.

"Philopas brengsek,tapi gue suka,"batinnya.

*****

David menghela nafas melihat Tingkah Bianca yang seperti ini, wanita yang telah menjadi istrinya itu sudah dari kemarin selalu menangis dan menatap Poto seseorang diponselnya.

Apa yang harus David lakukan,ia bahkan merasa berdosa karena menikah dengan Bianca.David akan berusaha membuat Bianca yang dulu kembali lagi tapi sangat sulit rasanya karena keadaan Bianca sekarang yang menjadi pendiam.

Sementara di negara lain kini Yero termenung di Apartemen yang ditempatinya di kotaMelbourne , ibu kota dan kota terpadat di negara bagian Victoria sekaligus kota terpadat kedua di Australia dan Oseania. Namanya mengacu kepada wilayah perkotaan seluas 9992,5 km² yang terdiri atas satu wilayah metropolitan dan 31 kotamadya.

Pria itu lagi-lagi hanya menatap lurus kedepan, melupakan Bianca memang sesuatu yang sangat sulit.Yero sudah mencobanya tapi Bianca tidak pernah bisa menghilang dari pikirannya bahkan mengingat jika dirinyalah yang pertama untuk Bianca rasa cintanya pada wanita itu semakin besar bahkan berkali-kali lipat.

Cukup lama melamunkan Bianca akhirnya Yero bangkit menuju cafe yang tidak terlalu jauh dari Apartemennya.pria itu memang tampan dengan rambut pirang yang akan membuat siapa saja berpikir jika Yero tidak kalah tampan dengan Zain Malik.

Yero yang berjalan memasuki cafe dengan menatap layar ponselnya tanpa sadar menabrak seorang gadis yang sepertinya lebih tua darinya.

"I'm sorry miss,"Yero merasa bersalah akibat keteledorannya wanita dengan dress hitam didepannya terlihat kesakitan.

Wanita itu tidak berkedip, terlihat raut tertarik saat melihat pria gantle didepannya yang menyedorkan tangannya.Wanita itu bernama Teresia, tinggal di kota Melbourne sudah cukup lama mengingat S2 nya juga lulusan universitas Melbourne.

"Miss are you okay?"Teresia akhirnya sadar dari lamunannya saat kembali mendengar suara Yero yang terdengar begitu maskulin.

"I'm fine,"ujarnya sebelum tersenyum dan memperkenalkan dirinya lebih dulu.insiden kecil yang membuat keduanya berbincang cukup lama apalagi saat Yero menawarkan untuk mentraktir Teresia untuk permintaan maafnya karena membuat kaki gadis itu sakit.

Teresia tentu mau-mau saja, wanita itu bahkan dengan berani meminta nomor Yero dipertemuan pertama.Yero tentu memberikan nomornya dengan alasan tidak ada yang dikenalnya dengan baik di kota itu.Teresia wanita yang asik diajak berbicara.wanita berpendidikan seperti Teresia tentu tidak membosankan saat diajak mengobrol tentang kota Melbourne apalagi mengingat gadis itu sudah menetap hampir 10 tahun.

"next time we meet again,"Yero hanya mengangguk dengan senyum tipis.

*****
Philopas pulang kerumahnya setelah mengantar Alya pulang.pria itu menatap David yang terlihat lesu.apa yang terjadi pada pria itu?

"Bianca baik-baik saja kan?"David menggelengkan kepalanya,Bianca tidak mau makan dan terus saja menangis.

"Bianca belum makan dari pagi,"jawabnya membuat philopas menghembuskan nafasnya dan dengan cepat menuju kamar Bianca.

Jodoh Sebenarnya?[ENDING]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang