part 15

91 8 1
                                    


Pikiran manusia itu berbeda-beda.Alya mungkin Dimata kalian wanita murahan,jahat,dan egois tapi sebenarnya wanita itu hanya ingin philopas.Alya hanya ingin mempertahankan satu-satunya pria yang pernah melihatnya begitu rapuh di masa lalu.selama Alya tidak bertindak melukai fisik seseorang secara berlebihan menurut wanita itu dia masih manusia.Alya masih manusia yang memiliki hati.

"Mereka berdua tidak butuh materi, kasih sayang dan pengakuan jauh lebih mereka butuhkan untuk masa depan mereka, kadang gue nggak memikirkan itu tapi belakangan ini muncul pikiran-pikiran sampai kesana,"philopas yang mendengar itu menatap anak-anaknya yang sibuk bermain tidak seperti biasanya yang akan langsung menghampirinya.orang dewasa saja jika ditinggalkan pasti akan terluka,jadi wajar jika Aron dan Ella bersikap seperti itu,sikap mereka adalah bentuk kekecewaan karena papi mereka tiba-tiba menghilang lagi dari kehidupan mereka tanpa berpamitan dan kini tiba-tiba muncul sesuka hati.

Philopas mendekat kearah anak-anaknya.seperti yang sudah Alya perkirakan kedua anak berbeda jenis kelamin itu tidak ingin lagi bertemu philopas.

"Papi rindu sama Ella dan Aron,"Dada philopas terasa sesak.mendapat penolakan begitu saja matanya sudah berkaca-kaca.

"Papi bohong,"Ella menangis dan berlari memeluk tubuh Alya.

"Papi jahat ,"philopas mati-matian menahan air matanya.darah dagingnya kini terluka karena tindakan bodohnya padahal memberi kabar tidak harus berjam-jam.philopas menyayangi mereka dan akan menghajar siapa saja yang menyakiti mereka tanpa philopas sadari jika tindakannya yang membuat mereka berdua sangat terluka.

"Ela tidak mau dipeluk papi ,"gadis kecil itu terus menyembunyikan tubuhnya dibelakang Alya saat philopas berusaha memeluk putrinya itu.

"Kita perlu bicara philopas,"Alya menatap sekeliling sebelum memanggil pengasuh baru si kembar.wanita itu kemudian menarik philopas menuju halaman belakang rumah itu.

Terjadi keheningan cukup lama sebelum Alya menatap dalam-dalam mata philopas dan mengatakan sesuatu yang membuat philopas merasakan dadanya tambah sesak.

"Seharusnya Lo nggak perlu tau tentang mereka,belum memiliki hubungan dengan wanita manapun Lo udah lupa dengan mereka,dua bulan Lo menghilang dan nggak pernah berusaha ngasih kabar sama anak-anak , bagaimana jika misalnya lo nikah dan punya anak dari wanita lain pasti Ella dan Aron nggak akan lo ingat lagi kan,"Alya tidak lagi dapat menahan air matanya.menjadi seorang ibu tidak mudah.

"Sehari nggak pernah nggak gue hubungin Lo selama 2 bulan ini,tapi nggak satupun yang Lo angkat dan pesan gue nggak pernah Lo balas bahkan nggak pernah Lo baca,"Alya menjeda ucapannya sebelum berbalik dan menatap kearah langit.

"Gue nggak mau Lo nikah dengan wanita lain  apalagi sampai punya anak dari wanita lain,"terdengar sangat egois.

Philopas yang dari tadi diam kini menatap Alya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Hidup gue milik gue,Lo bukan siapa-siapa yang bisa ngatur-ngatur hidup gue, Jangan sampai karena kita sering berhubungan badan Lo merasa diatas angin,bagi gue Lo nggak berarti apa-apa,"setelah mengantakan itu philopas meninggalkan Alya yang mengepalkan tangannya.

Tidak lama Alya mengikuti philopas, wanita itu melihat jelas philopas yang berusaha membujuk Ella dan Aron namun kedua anak itu terlihat tidak mau memaafkan papi mereka.

"Ayo pulang kerumah Oma dan opa,"Aron dan Ella dengan cepat berlari kearah mami mereka membuat philopas mengepalkan tangannya menatap Alya tajam.

"Pikirkan segalanya baik-baik sebelum temui anak-anak,"setelah mengatakan itu Alya menarik Aron dan Ella pelan keluar dari rumah itu dan masuk kedalam mobil membiarkan philopas berpikir.pria itu tidak lagi anak-anak yang harus ditunjukkan mana yang baik dan buruk, philopas sudah dewasa untuk membuat keputusan.

Jodoh Sebenarnya?[ENDING]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang