02). Bidadari

206 99 243
                                    

Happy Reading ♡

***


"Kal, kal..woyy bangun woy."Raka menyipratkan air ke wajah Hiekal yang sedang tertidur di ranjang kamarnya, pada saat tadi di lapangan seseorang tidak sengaja melempar kan bola basket ke arah Hiekal, mungkin dipikir Hiekal akan menangkap bolanya, padahal detik itu Hiekal sedang tidak fokus karena melihat seorang cewek yang sedang ngobrol dengan Nandra.

Hiekal mengerjap kaget setelah Raka menyipratkan air ke wajahnya.

"Nyusahin aja lo! Kita tadi mau pulang, terus si Nandra telepon lo malah pingsan. Jadi kan kita putar balik lagi ke sekolah!"gerutu Janu.

Hiekal mencoba bangun dari posisinya yang sedang terbaring, ia memegang kepalanya kesakitan.

"Kepala lo tuh kenapa sih bisa kena sama bola basket? Bukannya di tangkap malah ke pentol!"ucap Raka.

"Gue lagi gak fokus, soalnya tadi gue ngeliat bidadari."

"Bidadari dari surga? Tapi kok lo sih yang jatuhnya bukan bidadarinya,"ucap Raka.

"Karena gue tuh kayak mengorbankan diri buat bidadari itu, gue rela sakit demi bidadari itu."

"Emang saha bidadari na? Punya nama kan? Aya-aya wae di dunia ada bidadari!"ujar Nandra dengan bentuk wajah yang penasaran.

"Abis mati kepentok bola basket kali ahhh,"ledek Raka.

"Cewek yang tadi ngobrol sama lo di sisi lapangan, Nan,"jawab Hiekal.

"Ouhhh...Eta mah babaturan di kelas."

"Serius?"tanya Hiekal tidak percaya.

"Kayaknya si Hiekal udah punya pengganti si Candy,"ucap Janu.

"Lo gak ada apa kenangan yang gak bisa lo lupain sama Candy? Atau sama Linda? Muji? Viska? Rani? Atau gak si putri? Lo gak kenal yah yang namanya galmov? Gagal move on bro,"ucap Raka keheranan.

Hiekal sesaat berfikir, "gak ada, semua sama aja. Gak ada yang istimewa."

"Ini yah gue ingetin, kamu teh jangan mempermainkan hati wanita wae. Kualat lo nanti kalo kamu gak belajar setia. Moal bisa kawin syiah!"tegur Nandra.

"Nikah! nikah dulu baru kawin!"tambah Janu.

Hiekal hanya melamun entah memikirkan apa, percuma mereka memberikan nasihatnya kepada Hiekal. Karena Hiekal pun tidak akan mendengarkan mereka, Hiekal sudah bertekad dengan hidup kalo banyak wanita akan banyak pengalaman dan ingsyaallah banyak rejeki. Yaa kali banyak rejeki dikira banyak anak apa?!

"Namanya siapa Nan?"Hiekal mengangkat alisnya memberikan kode kepada Nandra.

"Gue gak mau kasih tahu! Dia teh teman gue yang paling bageur, kasihan kalo dia teh di sakiti sama kamu nantinya!"ucap Nandra tidak terima.

"Oke fine gue bakal cari tahu sendiri."Hiekal mengangkat tubuhnya lalu pergi meninggalkan kamar dengan orang-orang di dalamnya.

"Bakal seru sih, kalo si Hiekal pacaran sama si Renaya,"ucap Janu.

"Emangnya kenapa? Dia anaknya pendiem ya? Kok gue gak tahu sama tuh orang, yang mana sih?!"tanya Raka penasaran.

"Gue juga dikenalin sama Nandra pas waktu istirahat dulu, cantik sih. Tapi, dia galak njing orangnya, kayak anjing!"jelas Janu.

"Kan dia teh anak karate, tapi sekarang dia pindah eskul ke basket. Katanya mah pengen nambah tinggi."

"Jadi penasaran, besok kenalin dong yang mana orangnya."

Hiekal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang