11). Superhero Renaya

67 37 150
                                    

Happy Reading ♡

***

Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana para siswa tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana para siswa tidak masuk sekolah. Mereka hanya melakukan kegiatan di luar sekolah dengan bersenang-senang, menikmati hari libur dengan berleha-leha. Tanpa memikirkan tugas-tugas apa saja yang harus mereka kerjakan.

Pagi ini Renaya sibuk membantu Omanya membereskan rumah, mulai dari memasak, mencuci baju, mengepel, dan masih banyak lagi. Senang rasanya hari Minggu ini ia habiskan waktu dengan kegiatan yang membuat ia melupakan sesuatu masalah yang dari kemarin selalu menghantuinya. Ia tidak mampu untuk tertidur, matanya lembab karena terus menangis, tangannya menggenggam erat selimut penuh ketakutan. Ia juga membuka jendela agar angin malam masuk untuk menemaninya. Kini akankah hari-hari Renaya menjadi hari yang berat? Karena besok Senin ia harus kembali lagi bersekolah dan menghadapi semua apapun yang akan terjadi besok.

Pada saat Renaya sedang asyik menanam bunga di belakang rumah, Oma menghampirinya ia memberikan sebuah kotak kecil yang di bungkus kepada Renaya.

Renaya bertanya-tanya dalam hatinya, apa isi kotak ini? Siapa yang mengirimkannya? Karena pada saat Oma menerimanya kurir yang mengantarkannya tidak memberi tahu apa-apa.

Lalu Renaya pun mengambil kotak itu dan masuk ke kamarnya untuk melihat apa isinya. Ternyata itu adalah hearing aid.

Ia mencoba hearing aid tersebut, dan terlewat dalam pikirannya mungkin kak Evan yang sudah memberikan ini kepadanya. Karena siapa lagi orang yang akan membelikannya Hearing aid selain kak Evan.

Tiba-tiba Renaya mendengar pintu depan terbuka, mungkin itu adalah Kakaknya yang sudah pulang bermain ke rumah teman-temannya di Bandung, ia sedikit berlari keluar kamar dan menghampiri kakaknya yang sudah terlihat kelelahan, ia merebahkan tubuhnya ke atas kursi.

"Kak! Makasih yah hearing aid nya. Kakak tau aja deh kalo hearing aid milik Renaya itu rusak, kakak the best."Renaya mengacungkan jari jempolnya kepada Kak Evan.

Namun wajah Evan terlihat kebingungan, alisnya mengerut dengan arah mata menyorot kepada Renaya yang ada di depannya."ya Allah Renaya! Hearing aid nya rusak lagi? Perasaan baru bulan kemarin kakak beliin yang baru, sekarang udah rusak lagi?"

"Hah? I-ini bbu-kkan dari Kak Evan?"

Kak Evan mulai berdiri,"bukan."lalu melangkah pergi dengan tidak peduli.

"Truss ini dari siapa?"

***

"RENAYA! TUH PACAR JEMPUT NOH!"teriak Kak Evan di halaman depan rumah.

"IHHH AYA GAK PUNYA PACAR!"Renaya kini sudah siap untuk berangkat sekolah, walau sedikit rasa takut mengganggunya. Ia takut orang-orang akan menghinanya, bahkan mem bully nya. Tapi semoga pikiran negatif itu tidak terjadi, ia yakin semua orang bisa menerima kekurangannya.

Hiekal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang