6. Penculikan

32 4 0
                                    

27 Agustus 2022.

Unit 802.

Ting Tong!

Ceklek.

"Ada apa?" tanya Nadhia kepada pria yang berada di depannya, Vernon.

"Petugas kebersihan mengamuk." ucap Vernon mengatur nafasnya.

"Apa katamu?" tanya Nadhia.

Ruang GYM di penuhi para penghuni lain, mereka sedang berdiri ketakutan sambil melihat petugas kebersihan yang berontak di dalam ruang penjaga GYM.

"Aish! Ini semua karena wanita lantai 2. Kalau saja dia tidak mencaci-maki petugas kebersihan itu, dia tidak akan berubah." ucap Ezra.

ARGH! ARGH!

Wanita petugas kebersihan itu berontak dari kursinya dan dia mencoba melepas borgol di tangannya. Untungnya Nadhia memborgolnya ke lemari.

ARGH! ARGH!

Nadhia sudah tiba di ruang GYM, seluruh penghuni mundur serentak. Ia langsung masuk ke dalam ruang penjaga.

"Bu! Anda masih sadar?" tanya Nadhia melihat petugas kebersihan yang masih mencoba berontak. "Tolong tenang!" ucapnya saat yang diluar mulai berisik.

"Aku akan melepaskan borgolmu tapi kamu harus langsung segera ke rooftop tanpa melukai siapapun" ucap Nadhia. "Kalian semua menjauh dari pintu, cepat!" ucapnya kepada para penghuni.

Dengan cepat, para penghuni menjauh dari pintu dan beberapa ada yang bersembunyi di balik peralatan GYM.

Nadhia membukakan borgol petugas kebersihan itu. Setelah lepas, wanita itu langsung pergi ke luar ruangan GYM.

Nadhia menemui para penghuni lainnya dan menanyakan apa yang terjadi. "Apa yang terjadi?" tanyanya.

"Wanita lantai 2 mencaci-maki petugas kebersihan itu dan sepertinya dia geram dan berubah seperti itu." jawab Ezra.

"Lalu, kenapa kalian ada di sini? Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Nadhia. "Mahen? Benar?" lanjutnya.

"Tidak! Bukan aku." elak Mahen.

"Benar, Mahen yang menyuruh kami kesini." ucap Kakek.

"Tidak! Anda jangan menuduh saya sembarangan ya!" ucap Mahen.

"Mahen, apa kata saya? Jangan bilang kepada siapapun sebelum saya, kenapa melanggarnya?" tanya Nadhia.

"Tidak! Wanita lantai 2 dan suaminya mendesak saya, katanya dia akan membantu petugas kebersihan itu keluar." ucap Mahen.

"Kamu bodoh?" tanya Nadhia.

"Tid-" ucap Mahen terpotong.

DOR!

Nadhia mendengar dan bergegas ke sumber suara. "Kalian kembali ke unit masing-masing." ucapnya kepada para penghuni sebelum pergi.

Dia melihat petugas kebersihan sudah tergeletak tak berdaya dan kepalanya mengeluarkan darah. Nadhia melihat Aksa di sebelah petugas kebersihan itu sedang memasukkan pistol ke dalam saku. "Kamu menembaknya? Kenapa?" tanyanya emosi.

"Dia terinfeksi." jawab Aksa.

Nadhia menghela nafasnya. "Kamu pikir aku tidak bisa menembaknya? Aku sengaja membiarkannya kabur dari sini supaya dia tetap hidup. Aish!" ucapnya mengacak rambutnya.

"Aku membantumu, itu tugasku." ucap Aksa. "Jangan lupa kalau kita bekerja sama, Nadhia." lanjutnya.

"Ayo kita ke atas." ajak Nadhia membuka pintu tangga darurat, mereka berdua berjalan ke rooftop.

Watch Out (SEVENTEEN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang