25. Akhir Segalanya (End)

42 3 0
                                    

Mereka kembali berkumpul dan kini semuanya sedang beristirahat karena sudah mencoba bertahan hidup.

Nadhia mendengar sebuah sirene dari kejauhan, suara familiar yang sepertinya sering terdengar di telinganya.

Alarm bahaya.

"Aku akan melepaskan semua zombie kalau kamu masih membangkang."

Ucapan Aksa saat itu kembali terngiang di kepala Nadhia. Dia benar-benar akan melepaskan para zombie yang sudah di kurung selama berbulan-bulan.

"Dia melakukannya sekarang." lirih Nadhia. "Semuanya, kita harus segera pergi dari sini." ucapnya.

"Tidak sempat." ucap Reza. "Kita sudah dikepung." lanjutnya sedang menatap kearah depan.

Nadhia dan lainnya ikut menatap kearah tatapan Reza. Sial. Ternyata para zombie telah datang menyerang tempat ini. Namun, ternyata tidak hanya datang dari depan, kanan dan kiri mereka juga sudah terkepung.

"Masuk ke dalam truk. Sekarang." ucap Nadhia menyuruh para penghuni untuk masuk ke dalam truk.

Semua orang menuruti perintah Nadhia, mereka segera ke dalam truk. Namun, Nadhia tetap bertahan di depan pintu.

"Ayo, naik." ucap Vernon menjulurkan tangannya kepada Nadhia.

Nadhia tidak menerima uluran tangan dan malah menutup pintu truk itu dari luar. Vernon terkejut dan berusaha membuka pintu tersebut, namun pintu itu tidak bisa terbuka.

"Kenapa tidak terbuka?" tanya Vernon menggedor-gedor pintu tersebut.

"Dia mengorbankan diri." ucap Nabilla.

"Tidak mungkin. Nadhia! Buka pintunya! Hei!" ucap Vernon masih berusaha untuk membuka pintu.

"Tenangkan dirimu." ucap Dylan.

"Aish! Bagaimana aku bisa tenang disaat seperti ini? Kekasihku ada diluar, aku ingin menemaninya!" ucap Vernon.

"Itu artinya, dia tida ingin kamu terluka. Kamu hanya bisa berdoa supaya dia selamat diluar sana." ucap Dylan.

Vernon terdiam mendengar perkataan Dylan, dia tidak bisa berhenti untuk memikirkan Nadhia.

"Semua pasien terkontaminasi telah dilepaskan, apa yang akan kita lakukan?" tanya Tentara Wanita itu.

"Pantau dimana keberadaan Nadhia. Jangan sampai dia tersentuh para zombie itu" ucap Aksa.

"Kenapa dia tidak boleh tersentuh?" tanya Tentara Wanita.

"Aku tidak ingin melihat dia menderita." jawab Aksa. "Laksanakan." ucapnya.

"Baiklah, Ketua." ucap Tentara Wanita.

Sepeninggalan Tentara Wanita itu, Aksa mengambil sebuah bingkai foto dari dalam laci meja kerjanya.

Sebuah foto terlihat seorang perempuan dan seorang laki-laki sedang berpelukan.

Sebuah foto terlihat seorang perempuan dan seorang laki-laki sedang berpelukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Watch Out (SEVENTEEN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang