2. Kasus Pertama

69 9 0
                                    

22 Agustus 2022.

Kantor Polisi.

"Baik, pak. Kami akan segera kesana." ucap Ketua Tim menutup sambungan telepon. "Kasus penyerangan terjadi di jalan, kita harus segera kesana." ucapnya kepada anggota tim.

"Baik, pak." ucap anggota tim.

"Raka, kamu harus ikut untuk kasus kali ini. Ini adalah hari pertamamu setelah mendapat sanksi." ucap Ketua Tim. "Kami juga sangat membutuhkan kamu, Andrew." ucapnya kepada Andrew.

"Baik, pak." ucap Raka & Andrew.

Mereka berlima berangkat ke TKP, para warga mengerubungi korban yang tergeletak di pinggir jalan.

"Permisi! Silahkan mundur beberapa langkah dari TKP." ucap Nadhia.

Para warga menurut dan mundur dari TKP, banyak juga yang melanjutkan perjalanan mereka.

Ketua Tim dan Raka melihat korban yang bersimbah darah di sekujur tubuhnya. Dia adalah seorang laki-laki. Andrew dan Ardi mengecek barang-barang korban.

Sedangkan Nadhia bertugas untuk mewawancarai para saksi yang berada di tempat kejadian.

"Siapa yang melihat kejadian secara langsung?" tanya Nadhia kepada warga yang berkumpul.

"Saya!" ucap salah satu warga, seorang wanita paruh baya.

"Baik, silahkan anda ceritakan kronologisnya." ucap Nadhia.

"Saya melihat korban baru saja turun dari bus lalu seorang pria datang dan langsung menyerangnya." ucap wanita paruh baya itu.

"Apakah anda mengingat ciri-ciri pria itu?" tanya Nadhia.

"Dia menggunakan jaket hitam dan matanya berwarna putih." jawab wanita paruh baya itu.

"Permisi! Aku punya kesaksian." ucap seorang remaja wanita.

"Ya, silahkan." ucap Nadhia.

"Aku melihat pelaku meminum obat di salah satu gang dan sebelumnya dia berperilaku normal. Tapi, entah kenapa dia berubah dan menyerang seseorang." ucap remaja wanita itu.

"Meminum obat? Apakah kamu tau jenis obat apa yang dia minum waktu itu?" tanya Nadhia.

"Aku tidak tau tapi aku melihat warna. Sebuah pil berwarna merah transparan." ucap wanita remaja.

Nadhia menyatat berbagai kesaksian yang ia dapatkan. "Terimakasih atas kesaksian kalian." ucapnya. "Dimana kamu melihat pria itu?" tanyanya.

"Di gang sebelah sana." ucap wanita remaja itu menunjuk salah satu gang.

Nadhia segera pergi ke gang itu untuk mencari barang bukti. Sangat gelap, tidak ada yang melewati gang ini. Dia melihat tas kecil dan mengeluarkan isinya, ada sebuah kotak obat. Persis seperti yang dibilang remaja itu.

Nadhia memasukan kotak berisi obat itu ke dalam sakunya dan segera kembali ke tempat kejadian. Semua orang panik, korban yang beberapa waktu lalu tergeletak bersimbah darah, sekarang mencoba menyerang para polisi.

"Sial!" umpat Nadhia. "Semuanya mundur, masuk ke tempat aman! Sekarang juga!" teriaknya.

Nadhia melihat ada seseorang dengan ciri-ciri yang wanita paruh baya itu berikan datang dari kejauhan. Dia akan menyerang Nadhia, mencoba untuk menggigit namun Nadhia menahan dengan tangannya.

Setelah bertarung dengan waktu yang cukup lama, beberapa ambulans datang dan segera membius kedua pria itu dengan obat penenang. Mereka dibawa ke pusat kesehatan untuk diselidiki.

Watch Out (SEVENTEEN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang