SD | 63

594 50 23
                                    

[ 17+ ] Contains sexual language

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ 17+ ]
Contains sexual language

Tangan Jungkook memegang tangga yang berada di dalam kolam itu . Niat nak naik ke atas . Namun , dihalang apabila seorang gadis berpakaian seksi yang mampu buat dirinya hanyut . Jungkook senyum sinis tatkala tangannya mencapai tangan gadis itu .

" Sayang . " suara garau itu menaikan bulu roma Hana. Terasa seperti rama-rama yang berlegar dalam badannya sekarang . Hana masukkan kakinya ke dalam air dan melabuh kan punggungnya di tepi .

Jungkook melebarkan kaki Hana lalu berdiri ditengah-tengah . Mereka tersenyum seraya bertentangan mata . Jari-jari Jungkook berliar diseluruh tubuh Hana . Bermula dengan bahu gadis itu , turun pula pada pinggang ramping Hana lalu berhenti dipunggung istrinya .

" Hot wife . " bisik Jungkook ditelinga Hana .

Jung Hana mencium leher suaminya . Mata Jungkook terpejam menerima belaian daripada isteri . Bibirnya mula mengeluarkan desahan halus . Lelaki muda itu tersenyum sinis lalu mencium bibir merah jambu Hana .

" You bad girl daddy ! Sayang kena pilih salah satu daripada tiga nie okay . " ujar Jungkook seraya memeluk isterinya daripada belakang. Mereka masih berendam di dalam kolam tersebut. 

" a ) Moans my name . b ) let me moans your name c ) lets fvk together. Choose one , mommy . "

||

Liya mencapai telefon bimbitnya lalu mendail nombor dokter hospital tersebut .

" Hello dok— " sebelum sempat Liya ingin berkata. Rambutnya ditarik kuat oleh kakaknya, Youra. Gadis itu meraung kesakitan.

" Aghhh ! Sakitlah Youra . " jeritan Liya tidak dilayan langsung.

" Kenapa kau nie degil sangat ha! Tolonglah jangan buat aku jadi pembunuh kepada adik aku seorang nie. Jangan halang apa yang aku nak buat . Kau sibuk nak masukkan aku dalam hospital tu kenapa. Kau nie sama je macam ibu ayah kitalah ! Kau nak masuk kubur sama macam diaorang ke ? Taknak kan . " ujar Youra menengking Liya. Gadis itu sudah menangis kesakitan .

" Kau yang bunuh diaorang lah Youra ! " jerit Liya .

Youra ketawa besar . Dia menghalakan pisau dileher Liya tatkala menarik rambutnya dengan lebih kuat . Tidak menghiraukan langsung kesakitan yang dialami oleh adiknya itu .

" Sebab diaorang kata aku gila ! Padahal korang yang gila . Jadi , kau kena duduk dekat sini sampai aku siapkan kerja aku . ! " youra menolak Liya didalam bilik kosong .

Pintu dikunci dari luar . Kunci tersebut diletakkan dalam laci di biliknya . Youra melabuhkan punggungnya di atas katil tatkala menghembus nafas lega . Dia tersenyum manis melihat gambar-gambar Jungkook yang tergantung elok pada dinding dan juga frame di atas meja ditenungnya.

" You are mine , hottie. " ujarnya seraya memegang bingkai gambar Jungkook.

" Lega betul takde suara adik kesayangan aku tu. Itulah degil lagi, kan dah kena kurung. Bebas kerja aku. "

Liya yang berada di dalam bilik tersebut sudah puas menjerit nama Youra supaya mengeluarkan dirinya daripada tempat itu. Namun, takde sahutan langsung . Liya mengesat air mata tatkala memeluk lutut dihadapan pintu.

" Eomma, appa. Liya rindu korang berdua. Kenapa tinggalkan Liya hadap kakak seorang diri. Liya takut. " gadis itu sambung menangis semula. Dia sayang dekat kakaknya itu. Mereka sudah lalui semua bersama sejak kecil.

Youra berubah sejak Jungkook bersama Haera.

||

Taehyung keluar daripada bilik mandi seraya menyarung tuala disekeliling pinggang sahaja . Tampak badannya yang amat menggoda itu . Rambut basah diraup kebelakang tatkala kaki berjalan ke arah katil dimana terdapat ' slave ' nya disitu .

" Strip for me babygirl ."

||

Jimin dan Lina berpeluh-peluh tunggu kedatangan Hana untuk buka pintu rumah sekarang nie. Katanya nak bincang sesuatu. Tapi, ditelefon tak angkat.

" Manalah Jung Hana nie. Dia memang nak sidai kita lama-lama ke dekat luar nie. Balik nanti dia merajuk pula. " ujar Jimin tatkala mengelap peluh dengan tisu. Hampir habis tisu dalam kotak besar itu.

" Tak tahulah Jimin. Cuba call semula. "

" Eh sekejap! Kan ada loceng rumah nie. Kenapa tak tekan! " Lina dan Jimin menepuk dahi. Dari tadi mereka disitu tapi tak ingat langsung pasal loceng rumah.

Lina tekan banyak kali. Geram !

||

Bibir Jungkook dan Hana bertemu. Mereka hanyut dalam belaian masing-masing. Bibir Jungkook mula turun pada leher Hana. Sebelum dia meninggalkan kesan ungu disitu kedengaran bunyi loceng rumah mereka.

DING DONG !

" Kenapalah suka kacau masa nie. "

___☆☆☆

TBC
VOTE ME
💜

JUNGKOOK

✔『 ꜱᴜɢᴀʀ ᴅᴀᴅᴅʏ 』Where stories live. Discover now