5🌵

644 115 20
                                    

🌵🌵

"Gerbangnya udah tutup ya?" Tanya (namakamu) sedih melihat sekolah sudah sepi dan gerbang tertutup rapat.

"Terus mau gimana?" Tanya Jason.

"Kalau pulang pasti di marahin Mama kan? Tapi yaudahlah pulang lagi aja, mau gimana lagi" lesu (namakamu) menyandarkan tubuh pada sandaran kursi.

Merasa tak tega, Jason pun mengelus puncak kepala (namakamu) pelan membuat gadis itu menoleh kearah nya. "Jalan-jalan aja yu"

Tentu saja (namakamu) kaget, bagaimana bisa Jason mengajaknya bolos dan jalan-jalan. "Jangan becanda deh" (namakamu) merasa tak mungkin.

"Beneran"

"Terus kerjaan kamu?"

"Bisa di atur kalau buat kamu" Jason mengedipkan matanya membuat (namakamu) salah tingkah.

"Bisa di atur kalau buat kamu" Jason mengedipkan matanya membuat (namakamu) salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ya?"

(Namakamu) tentu tidak bisa menolak ia hanya bisa mengangguk.

"Yaudah ayok"

Jason pun menjalankan mobilnya perlahan entah ke arah mana. "Kamu suka makan gak?" Tanya Jason.

"Suka banget" (namakamu) sangat senang kalau sudah mendengar kata makanan.

"Kita makan aja yuk tapi di mobil kan kamu juga pake seragam. Ketahuan kan bolosnya?" Tawar Jason yang dianggukki (namakamu).

Pertama Jason mendrive thrue Mcd karena (namakamu) ingin makan pedas tapi harus makan nasi dahulu.

"Sini aku buka in" Jason membuka kan makanan (namakamu), sangat sederhana tapi membuat (namakamu) tersentuh.

"Pasti pacar kamu bahagia banget ya sama kamu" (namakamu) tekekeh pelan dengan pikirannya.

"Maksudnya?" Jason mendongak menatap wajah (namakamu) hingga mereka berdua bertatapan.

"Ya kamu boyfriend material banget, perhatian, romantis. Siapa yang gak mau sama kamu"

"Termasuk kamu kan?"

"H--hah?" (Namakamu) terkejut.

"Lupain. Mending kamu makan, nanti boleh makan pedes"

Mereka pun makan makanan masing-masing. Entah kenapa (namakamu) merasa salah. Kenapa ia bisa jalan dengan pacar orang.

Tapi siapa yang peduli, orang mereka gak ngapa-ngapain. Mereka hanya jalan dengan status sebagai teman tidak maksud apa-apa.

"Nah sekarang boleh makan seblak" Jason masuk kedalam mobil dengan membawa secup seblak level 5.

"Yeyyy. Makasih yaa" (namakamu) membuka cup itu dan meniupi seblaknya dengan perlahan.

"Enak?" Tanya Jason melihat (namakamu) sangat lahap.

"Emm..enak"

"Iket dulu rambutnya, sini" perlahan Jason meraih seluruh rambut (namakamu) untuk diikat menjadi satu dari depan. Seperti terlihat Jason memeluk (namakamu) dari depan walau masih ada jarak.

(Namakamu) dapat merasakan wangi parfum maskulin Jason yang memabukkan. Ingin rasanya ia langsung mendekap tubuh tegap itu. Tapi ia sadar apa status mereka sebenarnya. (Namakamu) tidak boleh terlalu terbuai. 

"Em..makasih" pelan (namakamu). Jason mengangguk dan tersenyum kemudian mereka hening untuk beberapa saat.

Mereka melanjutkan hari ini dengan berkeliling tak tentu, apa yang menurut mereka menarik, mereka akan lakukan sampai malam hampir larut.

🌵🌵

"(Nam) pulang!!" Teriak (namakamu) memasuki rumah.

Mama Rieta langsung turun dari tangga mendengar suara sang anak memasuki rumah. "Dari mana aja sayang? Kok baru pulang?"

"Ya..sekolah lah Ma" (namakamu) menyalami Mama Rieta dan mencium pipinya.

"Oh ya? Kok Bryan ke rumah nyariin kamu sih?" Tanya Mama Rieta membuat (namakamu) gugup. Kalau sudah membawa Bryan maka ia sudah tidak bisa mengelak.

Tapi untung saja otak cemerlangnya sedang bekerja.

"Kan beda kelas Ma, tadi kelas aku jam kosong. Terus aku ke rumah Lydia" alasan (namakamu) membuat Mama Rieta sedikit percaya.

"Yaudah temuin Bryan sana. Di ruang tengah"

(Namakamu) berjalan menghampiri Byan yang terlihat duduk memunggunginya masih lengkap dengan seragam sekolah. Sepertinya ia belum pulang kerumah untuk berganti pakaian.

"Byran" panggil (namakamu) duduk di samping Bryan.

"Udah pulang? Darimana?" Tanya Bryan.

"Dari sekolah lah"

"Lo bisa bohongin Mama Rieta tapi lo gak bisa bohongin gue"

"Apa sih lo orang gue dari sekolah kok. Gue main dulu sama Lydia"

"Lydia sekarang berubah gender ya jadi cowok" Bryan tersenyum miring.

"Lydia sekarang berubah gender ya jadi cowok" Bryan tersenyum miring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma--maksud lo apa sih" (namakamu) masih saja mengelak.

"Lo jalan kan sama Jason?"

"Jangan ngelak gue udah tau" Bryan mencoba menghentikan (namakamu) yang hendak berbicara.

"Ya terus kenapa? Apa urusan nya sama lo?" Tantang (namakamu).

"Lo belain sama dia sampe gue nelfonin pun gak di angkat. Lo tau gak sih gimana khawatirnya gue saat Mama lo nanya dimana keberadaan lo dan gue gak nemu di sekolah. Gue takut lo kenapa-napa"

"Terserah lo mau jalan sama siapa pun emang bukan urusan gue. Tapi seenggaknya lo bilang, bukan gue yang nyariin lo tapi Mama lo!"

(Namakamu) terdiam mendengar Bryan berbicara.

"Gue bersyukur lo udah sampe rumah dengan selamat. Seenggaknya gue bisa pulang dengan tenang." Bryan meraih tas dan menyelempangkan nya di salah satu pundak. Kemudian pergi begitu saja meninggalkan (namakamu) yang masih terdiam.

Tbc...

🌵🌵


Hayoo Nk pelakor bukan nih👋😭

.
.
.
.
.
.
.
.

Love Aspect (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang